TRANSLATE

Tiga Negara Tingkatkan Kerja Sama Penjagaan Laut Sulu

Senin, 16 Oktober 2017

Metrotvnews.com, Jakarta: Tiga Menteri Pertahanan (Menhan) dari Indonesia, Malaysia dan Filipina sepakat meningkatkan kerjasama penjagaan perairan Laut Sulu dan sekitarnya. Ketiga Menhan itu meluncurkan trilateral Air Patrol di Air Force Base, Subang, Malaysia, Kamis 12 Oktober 2017.

“Bentuk kerja sama ini nantinya juga akan diintegrasikan dengan patroli dan latihan darat menggunakan mekanisme yang sudah dikoordinasikan serta disusun sebelumnya,” kata Menhan Ryamizard Ryacudu dalam siaran pers, Kamis 12 Oktober 2017.

Menurut Ryamizard, pihaknya mencontoh konsep yang berhasil diterapkan di Selat Melaka. Keberhasilan itu ditandai dengan kejahatan laut dapat berkurang secara drastis.

“Kerjasama akan sangat berguna untuk mengatisipasi setiap gerakan-gerakan foregein fighters yang mulai kembali ke negara masing-masing akibat terdesaknya gerakan ISIS di wilayah Suriah dan lrak,” ujar dia.

Ryamizard menegaskan, permasalahan yang terjadi di wilayah teritorial harus diatasi oleh negara-negara yang berbatasan langsung. Ia juga berharap upaya ini dapat menjadi pemicu terciptanya rasa aman bagi rakyat dan pengguna lintas laut yang berada di kawasan tersebut.

.

Menhan Ryamizard Hadiri Launching Trilateral Air Patrol Indonesia-Malaysia-Filipina

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menghadiri Launching Trilateral Air Patrol, kerjasama antara Indonesia-Malaysia dan Filipina dalam area yang menjadi perhatian bersama di Laut Sulu.

Rencananya pertemuan tersebut digelar di Air Force Base, Subang Malaysia, hari ini Kamis (12/10/2017).

Dua tahun lalu, Menteri Pertahanan ketiga negara menentukan kebijakan yang dapat menjadi kesepakatan politik dalam menghadapi permasalahan yang semakin komplek di perairan Laut Sulu dan sekitarnya.

Hingga pada akhirnya dicapailah kesepakatan untuk memulai kerjasama patroli maritim ketiga negara, diawali dengan peresmian penggunaan MCC (Maritime Command Control) dan launching TMP lndomalphi di Tarakan pada tanggal 19 Juni 2017.

“Bentuk kerjasama ini nantinya akan diintegerasikan dengan patroli dan latihan darat,” kata Menhan Ryamizard dalam keterangan yang diterima.

Menurutnya, saat ini Kementerian Pertahanan tiga negara tengah mempersiapkan untuk menggunakan mekanisme yang sudah dikoordinasikan dan disusun sebelumnya.

“Kegiatan ini akan menjadi satu model yang komprehenslf guna memberikan jaminan keamanan bagi pengguna perairan dikawasan Laut Sulu, baik lalu lintas perdagangan, nelayan maupun transportasi manusia. Termasuk eksplorasi kekayaan alam yang ada didalamnya,” kata Ryamizard.

Lebih lanjut soal kerjasama ini, awalnya meniru konsep yang telah lebih dahulu berhasil mengurangi tindak kejahatan taut secara drastis di Selat Malaka, yang dilakukan oleh tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura.

Belakangan dengan dilengkapinya dukungan keterlibatan negara-negara tersebut melalui kerjasama ElS (Eyes in the Sky).

“Thailand menyatakan keinginannya untuk bergabung dalam kegiatan Malacca Strait Patrol (MSP). Upaya ini terbukti sangat efektif dalam memberikan jaminan keamanan terhadap pengguna jalur pelayaran Selat Malaka sekaligus mencegah adanya upaya intemasionalisasi wilayah yang menjadi kepentingan bersama,” kata Menhan.

Ryamizard menjelaskan, bagi lndonesia, permasalahan yang terjadi di wilayah territorial harus diatasi oleh negara-negara yang berbatasan Iangsung.

Merujuk kepada kembalinya Foreign Fighters kenegaranya masing-masing akibat terdesaknya gerakan ISIS di wilayah Suriah dan Irak, nampak terjadi pergeseran konstelasi ancaman dari wilayah Timur Tengah ke wilayah Asia Tenggara.

Menhan Ryamizard Hadiri Launching Trilateral Air Patrol Indonesia-Malaysia-Filipina




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia