Pemerintah Berencana Memproduksi 12 Unit Kapal Selam
Rabu, 23 Agustus 2017TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Saat ini KRI Nagapasa (403) yang merupakan kapal selam pertama yang berhasil diproduksi PT. PAL bekerjasama dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME), tengah dalam perjalanan ke tanah air.
Rencananya kapal selam itu tiba di Indonesia pekan depan.
Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu, menyebut setelahnya akan ada dua unit kapal selam lagi yang akan diproduksi yang mana produksi terakhir mayoritasnya adalah hasil karya anak negeri.
Lalu setelah itu akan ada 12 unit lagi yang akan diproduksi.
“Nanti yang ketiga di Surabaya (produksinya), selanjutnya kita buat dua belas unit,” ujar Ryamizard Ryacudu kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta Pusat, Selasa (22/8/2017).
KRI Nagapasa adalah kapal selam kelas cakra, yang nilai per unitnya mencapai 1,1 miliar dollar Amerika Serikat (AS) 1.400 ton.
KRI Nagapasa termasuk kapal selam jenis Type 209/140, yang bertenaga disel dan elektrik.
Kapal selam tersebut umumnya menggunakan tenaga disel untuk melaju di permukaan sembari mengisi baterai dan menggunakan tenaga baterai saat melaju di bawah permukaan laut.
Kelebihan dari menggunakan tenaga dari baterai untuk memutar baling-baling saat kapal selam berada di bawah permukaan laut, adalah kapal selam bisa melaju lebih senyap.
Dengan kekuatan 4 x 120-cell batteries, kapal selam tersebut bisa melaju hingga 21,5 knots saat berada di bawah permukaan laut.
Kapal selam yang teknologinya diadopsi dari teknologi Jerman itu, merupakan kapal selam dengan Latest Combat System, Enhanced Operating System, Non-hull Penetrating Mast and Comfortable Accomodation, serta dilengkapi dengan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali anti kapal permukaan.
Rencanannya kapal selam produksi kedua akan rampung pada tahun ini.
Sementara kapal selam produksi terakhir yang mayoritasnya adalah buah tangan anak negeri, akan rampung pada tahun 2018 ini.
Mengenai proyek selanjutnya yakni produksi 12 unit kapal selam, Ryamizrad Ryacudu belum bisa memastikan waktunya.
“Ya bertahap lah, tunggu saja,” katanya.