TRANSLATE

Indonesia Beli 11 Sukhoi Pakai Hasil Bumi, Rusia Belum Tentukan Jenis Komoditasnya

Rabu, 9 Agustus 2017

WARTA KOTA, TANAH ABANG – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah membuat kesepakatan dengan Rusia untuk imbal dagang.

Rencananya, Rusia akan memberikan 11 unit pesawat Sukhoi, yang ditukarkan dengan komoditas sumber daya alam dari dalam negeri.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan menjelaskan, Rusia belum menentukan pilihan komoditas apa yang dimasukkan ke dalam imbal dagang. Karena, hal itu masih menunggu izin dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

“Tinggal Kementerian Pertahanan itu untuk bentuk tim evaluasi pengadaan, lalu ditandatangani, baru nanti kita bicara jenis komoditas,” ujar Oke di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Menurut Oke, pihak Rusia bungkam ketika ditanya mengenai pilihan komoditas yang akan dibarter dengan 11 unit Sukhoi. Selama belum ada tanda tangan dari Kementerian Pertahanan, Rusia masih merahasiakan komoditas yang dimasukkan ke imbal dagang tersebut.

“Karena Rusia belum mau bicaara imbal dagangnya itu apa sebelum tanda tangan,” jelas Oke.

Oke menambahkan, Rusia akan memilih lebih dari satu komoditas di dalam imbal dagang. Salah satu yang pasti dipilih Rusia adalah minyak kelapa sawit.

“Harus lebih dari satu komoditas. Kalau palm oil (minyak kelapa sawit) tanpa perlu ditawari sudah dicari,” ungkap Oke.

.

Indonesia Dapat 11 Sukhoi, Rusia Belum Tentukan Pilihan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah membuat kesepakatan dengan Rusia untuk imbal dagang.

Rencananya Rusia akan memberikan 11 unit pesawat Sukhoi ditukarkan dengan komoditas sumber daya alam dari dalam negeri.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan menjelaskan Rusia belum menentukan pilihan komoditas apa yang dimasukan ke dalam imbal dagang.

Karena hal itu masih menunggu izin dari Menteri Pertahanan Ryamirzad Ryacudu.

“Tinggal Kementerian Pertahanan itu untuk bentuk tim evaluiasi pengadaan. Lalu ditanda tangan baru nanti kita bicara jenis komoditi,” ujar Oke di gedung BPPT, Jakarta, Selasa (8/8/2017).

Menurut Oke, pihak Rusia bungkam ketika ditanya mengenai pilihan komoditas yang akan dibarter dengan 11 unit Sukhoi.

Selama belum ada tanda tangan dari Kementerian Pertahanan, Rusia masih merahasiakan komoditas yang dimasukan ke imbal dagang tersebut.

“Karena Rusia belum mau bicaara imbal dagangnya itu apa sebelum tanda tangan,” jelas Oke.

Oke menambahkan Rusia akan memilih lebih dari satu komoditas di dalam imbal dagang.

Satu yang pasti dipilih Rusia adalah minyak kelapa sawit.

“Harus lebih dari satu komodiotas. Kalau palm oil (minyak kelapa sawit) tanpa perlu ditawari sudah dicari,” ungkap Oke.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia