TRANSLATE

Ryamizard Ajak Menhan Filipina dan Malaysia Bertemu di Tarakan

Selasa, 27 Juni 2017

TEMPO.CO, Jakarta  – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berencana mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Malaysia dan Filipina untuk membahas kelanjutan kerja sama patroli tiga negara. Pertemuan itu akan digelar di Tarakan, Kalimantan Utara pada 19 Juni 2017.

Menurut Ryamizard pertemuan tersebut untuk  membahas antisipasi penyebaran kelompok radikal ISIS di Asia Tenggara. Dia mengajak Menhan Singapura dan Menhan Brunei Darussalam untuk hadir dalam forum trilateral tersebut. 

“Biar dia (negara peserta forum tersebut) tahu kalau ada apa-apa, kita sudah siap,” ujar Ryamizard di Kementeran Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Juni 2017.

Kegiatan di Tarakan itu rencananya juga dihadiri panglima angkatan bersenjata Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir sebelumnya mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan ada pertemuan lanjutan antara pemerintah Indonesia, Malaysia, dan Filipina terkait patroli pengamanan laut.

Kerja sama itu berawal dari pertemuan tingkat menteri luar negeri dan pemimpin militer ketiga negara di Yogyakarta, pada Mei 2016. Namun, saat itu pemerintah masih fokus pada penanggulangan perompak Abu Sayyaf.

“Apabila dirasa perlu untuk ditingkatkan atau review, bisa saja ada pertemuan lagi. Tapi saat ini baru implementasi dari kesepakatan yang sudah dicapai dulu,” ujar Arrmanatha  9 Juni lalu. 

Arrmanatha tak menampik kesepakatan tersebut bisa dikembangkan untuk menghadapi dampak pemberontakan milisi Maute yang terafiliasi ISIS di kota Marawi, Filipina Selatan. Penghuni Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mengkhawatirkan penyebaran kelompok tersebut ke wilayah lain usai terdesak oleh militer Filipina.

.

Menteri Ryamizard: 5 Menhan Akan Bahas ISIS di Tarakan

Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan mengadakan pertemuan para menteri pertahanan negara tetangga di Tarakan, Kalimantan Utara. Pertemuan membahas perkembangan ISIS di Asia Tenggara, Apalagi kelompok itu masih menduduki Marawi, Filipina Selatan.

“Perkembangannya akan kita bahas 19 Juni kumpul Menhan Malaysia, Filipina, Indonesia, Singapura, dan dengan Brunei di Tarakan,” kata Ryamizard di kantornya, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

Menurut dia, selain membicarakan soal perkembangan, juga menjadi momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia telah siap menghadapi kelompok tersebut.

“Biar tahu, kalau ada apa-apa kita sudah siap,” tegas Ryamizard.

Ryamizard menegaskan, pertemuan itu hanyalah bagian dari seperti apa perkembangan keadaan di negara masing-masing menghadapi ISIS.

Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto juga memimpin rapat koordinasi terkait terorisme di Indonesia dan konflik Marawi Filipina di Sulawesi Utara.

“Kelompok Maute di Filipina merupakan kelompok jaringan ISIS. Sulawesi Utara berbatasan dengan Filipina, maka secara bersama-sama harus melakukan langkah koordinasi dalam membendung kemungkinan terobosan dari ISIS masuk Sulut,” ujar Wiranto di Manado, Sulawesi Utara, Rabu 14 Juni 2017.

Wiranto menjelaskan, ancaman terorisme terhadap keamanan Indonesia mengalami perubahan. “Dulu ancamannya invasi dari negara lain namun sekarang ancamannya terorisme dan radikalisme. Ini harus dihadapi bersama oleh semua negara,” ujar dia.

Wiranto menambahkan, karena berdampak buruk terhadap keamanan negara, maka terorismeISIS merupakan musuh bersama.

.

Antisipasi ISIS, Lima Menhan Asia Tenggara Akan Bertemu di Tarakan

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia, Filipina, Singapura dan Brunei Darussalam di Tarakan, Kalimantan Utara, pada 19 Juni 2017.

Ryamizard menuturkan, pertemuan tersebut akan membicarakan upaya antisipasi dan kerja sama antarnegara terkait ancaman dan penyebaran anggota kelompok ISIS.

“Nanti kami akan bahas (antisipasi ISIS), nanti akan kumpul Menhan Malaysia dan Filipina, saya ajak juga Menhan Brunei dan Singapura. Supaya kalau ada apa-apa kita sudah siap,” ujar Ryamizard saat ditemui di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2017).

“Kita akan antisipasi ISIS. Makanya lima Menhan berkumpul untuk membahas itu,” kata dia.

Ryamizard menuturkan, pasca-gempuran militer Filipina, kelompok milisi Maute yang berafiliasi dengan ISIS masih terkonsentrasi diMarawi, Mindanao.

Kelompok tersebut berpotensi bergeser ke wilayah Indonesia jika keberadaannya mulai terdesak oleh militer Filipina.

“Masalah ISIS ini 1,5 tahun saya sudah bilang akan datang. Benar datang kan? Mereka datang dari Filipina Selatan. Masih menumpuk di sana,” ucapnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkap adanya potensi pergeseran kekuatan kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi, Mindanao, Filipina Selatan ke Indonesia.

Kelompok teroris tersebut diperkirakan masuk melalui daerah-daerah perbatasan di bagian utara seperti kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara dan Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia