TRANSLATE

Menhan RI: Ada 1.200 Anggota ISIS di Filipina

Selasa, 27 Juni 2017

RAKYATKU.COM – Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu mengatakan ada sekitar 1.200 anggota Negara Islam (ISIS) di Filipina, termasuk 40 yang berasal dari Indonesia.

Berbicara dalam forum keamanan internasional, Dialog Shangri-La di singapura, Ryamizard menyebut militan sebagai “mesin pembunuh” dan mendesak kerjasama regional skala penuh melawan mereka.

“Tadi malam saya diberitahu, 1.200 ISIS di Filipina, sekitar 40 dari Indonesia,” kata Ryacudu, Minggu (04/06), dikutip dari CNA.

“Bagaimana kita bisa mengatasi pejuang asing ini? Kita harus komprehensif,” kata Ryamizard.

“Kita harus menemukan … cara yang lengkap tapi kita harus berhati-hati, karena mereka mesin pembunuh. Tujuannya adalah untuk membunuh orang lain.”

Wakil Menteri Pertahanan Filipina Ricardo David, yang berbicara di forum yang sama, mengatakan bahwa dia tidak menyadari jika jumlah penjuang ISIS mencapai 1.200 di negaranya.

“Saya benar-benar tidak tahu, angka saya sekitar 250-400, jauh lebih sedikit,” katanya kepada wartawan.

Ancaman meningkatnya terorisme, termasuk kembalinya ratusan pejuang Asia Tenggara yang bertempur dengan ISIS di Suriah dan Irak, telah menjadi isu hangat pada pertemuan puncak tiga hari di Singapura yang juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan AS Jim Mattis.

Dalam hampir dua pekan, ratusan orang bersenjata mengamuk di Marawi, sebuah kota berpenduduk mayoritas Muslim di bagian selatan Filipina.

Sekitar 50 orang bersenjata diyakini masih menguasai pusat kota, hampir dua minggu setelah dimulainya pertempuran yang menewaskan 177 orang termasuk 120 militan.

 

 

 

 

.

Kemenhan Akan Lakukan Antisipasi ISIS di Asia Tenggara

Jakarta – Kementerian Pertahanan merencanakan mengadakan pertemuan dengan perwakilan beberapa negara tetangga untuk mengulas penanggulangan terorisme di Asia Tenggara. Terlebih dulu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengemukakan gagasan itu sebagai reaksi pada serangan grup teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Filipina selatan sekian waktu lalu.

Kepala Pusat Komunikasi Umum Kementerian Pertahanan Kolonel Totok Sugiarto membetulkan itu. ” Ada gagasan untuk pertemuan, cuma kapan waktunya belum tahu, ” kata Totok waktu dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Juni 2017.

Menteri Ryamizard mengemukakan gagasan itu pada Rabu, 31 Mei 2017, di dalam kunjungan kehormatan Menhan Selandia Baru Mark Mitchell. ” Kelak saya bakal berjumpa dengan (Menhan) Malaysia serta Filipina, karna bila dilewatkan ISIS dapat mencar (menebar) ke mana-mana, ” tutur Ryamizard di kantornya.

Ryamizard mengakui sudah memperkirakan gerakan grup ISIS di Filipina Selatan mulai sejak satu 1/2 th. lantas. ” Telah saya katakan siaga, siaga. Sesudah dia (ISIS) babak belur di Eropa, bakal kembali pada sana (Filipina), ” tutur kata dia.

Ryamizard juga mengklaim mempunyai langkah antisipasi untuk memutus gerakan grup teror itu. Langkah itu berbentuk penambahan intensitas patroli darat, laut, serta hawa. ” Di Sulawesi serta Kalimantan itu tentaranya mesti aktif. “

Walau demikian, dia menyayangkan masalah ketentuan perundang-undangan di Filipina yang membatasi kesibukan militer paduan, terutama di darat.

Ryamizard juga menyarankan Filipina memberi kelonggaran pada ketentuan teritorial itu. ” Ada beberapa hal peka namun dengan kondisi menekan Filipina mesti tahu kalau itu meneror daerah mereka, ” tuturnya.

 

Sumber: https://breakingnews.co.id




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia