TRANSLATE

Antisipasi ISIS di Asia Tenggara, Kemenhan Akan Lakukan Ini

Sabtu, 3 Juni 2017

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pertahanan berencana menggelar pertemuan dengan perwakilan sejumlah negara tetangga untuk membahas penanggulangan terorisme di Asia Tenggara. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyampaikan rencana tersebut sebagai reaksi terhadap serangan kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Filipina selatan beberapa waktu lalu.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Kolonel Totok Sugiarto membenarkan tersebut. “Ada rencana untuk pertemuan, hanya kapan waktunya belum tahu,” kata Totok saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Juni 2017.

Menteri Ryamizard menyampaikan rencana tersebut pada Rabu, 31 Mei 2017, di tengah kunjungan kehormatan Menhan Selandia Baru Mark Mitchell. “Nanti saya akan bertemu dengan (Menhan) Malaysia dan Filipina, karena jika dibiarkan ISIS bisa mencar (menyebar) ke mana-mana,” ujar Ryamizard di kantornya.

Ryamizard mengaku telah memprediksi pergerakan kelompok ISIS di Filipina Selatan sejak satu setengah tahun lalu. “Sudah saya katakan waspada, waspada. Setelah dia (ISIS) babak belur di Eropa, akan kembali ke sana (Filipina),” ujar kata dia.

Ryamizard pun mengklaim memiliki langkah antisipasi untuk memutus pergerakan kelompok teror tersebut. Langkah itu berupa peningkatan intensitas patroli darat, laut, dan udara. “Di Sulawesi dan Kalimantan itu tentaranya harus aktif.”

Meski begitu, dia menyayangkan kendala aturan perundang-undangan di Filipina yang membatasi aktivitas militer gabungan, khususnya di darat.

Ryamizard juga menganjurkan Filipina memberikan kelonggaran terhadap aturan teritorial tersebut. “Ada hal-hal sensitif tapi dengan keadaan mendesak Filipina harus mengerti bahwa itu mengancam daerah mereka,” katanya.

.

Kemenhan Akan Lakukan Antisipasi ISIS di Asia Tenggara

Jakarta – Kementerian Pertahanan merencanakan mengadakan pertemuan dengan perwakilan beberapa negara tetangga untuk mengulas penanggulangan terorisme di Asia Tenggara. Terlebih dulu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengemukakan gagasan itu sebagai reaksi pada serangan grup teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Filipina selatan sekian waktu lalu.

Kepala Pusat Komunikasi Umum Kementerian Pertahanan Kolonel Totok Sugiarto membetulkan itu. ” Ada gagasan untuk pertemuan, cuma kapan waktunya belum tahu, ” kata Totok waktu dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Juni 2017.

Menteri Ryamizard mengemukakan gagasan itu pada Rabu, 31 Mei 2017, di dalam kunjungan kehormatan MenhanSelandia Baru Mark Mitchell. ” Kelak saya bakal berjumpa dengan (Menhan) Malaysia serta Filipina, karna bila dilewatkan ISIS dapat mencar (menebar) ke mana-mana, ” tutur Ryamizard di kantornya.

Ryamizard mengakui sudah memperkirakan gerakan grup ISIS di Filipina Selatan mulai sejak satu 1/2 th. lantas. ” Telah saya katakan siaga, siaga. Sesudah dia (ISIS) babak belur di Eropa, bakal kembali pada sana (Filipina), ” tutur kata dia.

Ryamizard juga mengklaim mempunyai langkah antisipasi untuk memutus gerakan grup teror itu. Langkah itu berbentuk penambahan intensitas patroli darat, laut, serta hawa. ” Di Sulawesi serta Kalimantan itu tentaranya mesti aktif. “

Walau demikian, dia menyayangkan masalah ketentuan perundang-undangan di Filipina yang membatasi kesibukan militer paduan, terutama di darat.

Ryamizard juga menyarankan Filipina memberi kelonggaran pada ketentuan teritorial itu. ” Ada beberapa hal peka namun dengan kondisi menekan Filipina mesti tahu kalau itu meneror daerah mereka, ” tuturnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia