TRANSLATE

TNI AL Gelar FGD Dalam Pengamanan Wilayah Perbatasan Laut Indonesia

Selasa, 16 Mei 2017

SIAGAINDONESIA.COM TNI AL fokus pada masalah pengamanan wilayah perbatasan laut Indonesia, hal ini dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengamanan wilayah perbatasan laut” yang digelar di Wisma Elang Laut (WEL) Jakarta Pusat, Senin (15/5/17).

FGD secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pembinaan Hukum Angkatan Laut (Kadiskumal) Laksamana Pertama TNI Supradono, S.H. mewakili Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (AsopsKasal) Laksamana Muda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, SE.

Asops Kasal mengatakan, visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia membutuhkan langkah nyata dari seluruh komponen bangsa. Sedangkan untuk menopang visi kemaritiman nasional, memerlukan pilar penopang yang kuat dan salah satunya adalah membangun pilar pertahanan dan keamanan maritim.

“Salah satu tugas pokok TNI AL adalah mengamankan wilayah perbatasan laut di seluruh perairan yurisdiksi nasional Indonesia dari berbagai bentuk ancaman yang dapat membahayakan integritas dan stabilitas negara dalam rangka menangkal setiap bentuk ancaman dan gangguan yang timbul di, dan atau lewat laut,”kata AsopsKasal dalam amanatnya yang dibacakan Kadiskumal.

Menurut Asops Kasal, Operasi pengamanan wilayah perbatasan laut adalah salah satu bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) bersifat mandiri maupun gabungan dengan lembaga atau instansi non-TNI.

“Operasi dilaksanakan untuk mendukung kepentingan nasional Indonesia secara terpadu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk itu perlu adanya legalitas atau pedoman hukum tentang pengamanan wilayah perbatasan laut sebagai pedoman di lapangan bagi unsur-unsur TNI AL dan instansi terkait agar dapat melaksanakan operasi secara efektif dan efisien, serta kesamaan dalam bertindak,”pungkasnya.

Kegiatan FGD diikuti 100 orang perwira berpangkat Pamen atau PNS setingkat dari Kementerian, Satuan Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Bakamla RI, Kepolisian RI, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) maupun dari akademisi. FGD ini menghadirkan sejumlah pembicara atau narasumber antara lain, Sekretaris Ditjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kemenlu RI Dr. Iur. Damos DumoliAgusman, S.H., M.A yang membawakan materi mengenai Penyelesaian batas maritim.

Pembicara selanjutnya Wakil Asisten Pengamanan (Waaspam) Kasal Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang yang disampaikan oleh Paban III Spamal Kolonel Laut (T) Syamsul Bahri dengan topik Analisa lingkungan strategis terhadap perbatasan wilayah Indonesia, kemudian materi berikutnya oleh Kepala Dinas Operasi dan Latihan Angkatan Laut (Kadisopslatal) Laksamana Pertama TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. yang disampaikan oleh Kasubdislat Disopslatal Kolonel Laut (P) Arif Badrudin, M.Mgt., Stud., mengenai Bagaimana potensi ancaman di wilayah perbatasan laut Indonesia. Sedangkan pembicara terakhir Guru Besar/Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Melda Kamil, S.H., LL.M., Ph.D. yang membahas bagaimana penyelesaian batas wilayah laut dengan negara tetangga yang belum disepakati.

Tujuan dilaksanakannya FGD ini adalah untuk mendapatkan solusi dari berbagai permasalahan khususnya dari aspek regulasi dalam penyelenggaraan pengamanan wilayah perbatasan laut, sedangkan sasarannya adalah menyerap dan menerima masukan dalam penyelenggaraan pengamanan wilayah perbatasan laut baik dari berbagai pembicara/narasumber maupun dari peserta sesuai dengan tema FGD.

.

TNI AL Gelar Focus Group Discussion Pengamanan Wilayah Perbatasan Laut Indonesia

GLOBALINDONESIANEWS.COM – TNI AL Gelar Focus Group Discussion Pengamanan Wilayah Perbatasan Laut Indonesia

Jakarta, TNI AL fokus pada masalah pengamanan wilayah perbatasan laut Indonesia, hal ini mengemuka saat dilaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pengamanan wilayah perbatasan laut, yang digelar pada Senin (15/5) bertempat di Wisma Elang Laut (WEL) Jakarta Pusat. FGD secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pembinaan Hukum Angkatan Laut (Kadiskumal) Laksamana Pertama TNI Supradono, S.H. mewakili Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (AsopsKasal) Laksamana Muda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, SE.

Asops Kasal dalam amanatnya yang dibacakan Kadiskumal mengatakan, visi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia membutuhkan langkah nyata dari seluruh komponen bangs. Sedangkan untuk menopang visi kemaritiman nasional, memerlukan pilar penopang yang kuat dan salah satunya adalah membangun pilar pertahanan dan keamanan maritim. “Salah satu tugas pokok TNI AL adalah mengamankan wilayah perbatasan laut di seluruh perairan yurisdiksi nasional Indonesia dari berbagai bentuk ancaman yang dapat membahayakan integritas dan stabilitas negara dalam rangka menangkal setiap bentuk ancaman dan gangguan yang timbul di, dan atau lewat laut, tegas AsopsKasal.

Lebih lanjut dikatakan Asops Kasal, Operasi pengamanan wilayah perbatasan laut adalah salah satu bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang bersifat mandiri maupun gabungan dengan lembaga/instansi non-TNI. Operasi dilaksanakan untuk mendukung kepentingan nasional Indonesia secara terpadu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk itu perlu adanya legalitas atau pedoman hukum tentang pengamanan wilayah perbatasan laut sebagai pedoman di lapangan bagi unsur-unsur TNI AL dan instansi terkait agar dapat melaksanakan operasi secara efektif dan efisien, serta kesamaan dalam bertindak.

Kegiatan FGD yang dilaksanakan satu hari ini diikuti 100 orang perwira berpangkat Pamen atau PNS setingkat dari Kementerian, Satuan Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Bakamla RI, Kepolisian RI, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) maupun dari akademisi. FGD ini   menghadirkan sejumlah pembicara atau narasumber antara lain, Sekretaris Ditjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kemenlu RI Dr. Iur. Damos Dumoli Agusman, S.H., M.A yang membawakan materi mengenai Penyelesaian batas maritim.

Pembicara selanjutnya Wakil Asisten Pengamanan (Waaspam) Kasal Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang yang disampaikan oleh Paban III Spamal Kolonel Laut (T) Syamsul Bahri dengan topik Analisa lingkungan strategis terhadap perbatasan wilayah Indonesia, kemudian materi berikutnya oleh Kepala Dinas Operasi dan Latihan Angkatan Laut (Kadisopslatal) Laksamana Pertama TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. yang disampaikan oleh Kasubdislat Disopslatal Kolonel Laut (P) Arif Badrudin, M.Mgt., Stud., mengenai  Bagaimana potensi ancaman di wilayah perbatasan laut Indonesia.  Sedangkan pembicara terakhir Guru Besar/Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Melda Kamil, S.H., LL.M., Ph.D. yang membahas bagaimana penyelesaian batas wilayah laut dengan negara tetangga yang belum disepakati.

Tujuan dilaksanakannya FGD ini adalah untuk mendapatkan solusi dari berbagai permasalahan khususnya dari aspek regulasi dalam penyelenggaraan pengamanan wilayah perbatasan laut, sedangkan sasarannya adalah menyerap dan menerima masukan dalam penyelenggaraan pengamanan wilayah perbatasan laut baik dari berbagai pembicara/narasumber maupun dari peserta sesuai dengan tema FGD(Nk)




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia