Jokowi sebut Papua medannya sangat berat, harus libatkan TNI
Rabu, 10 Mei 2017Merdeka.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa daerah atau medan Papua sangat berat sekali dalam mempercepat pembangunan infrastruktur jalan. Sehingga harus melibatkan TNI dalam pembangunan.
“Berkaitan dengan infrastruktur, jalan dan jembatan di Papua medannya berat sekali, sehingga ada bagian yang dikerjakan oleh TNI,” kata Jokowi di Kota Jayapura, Papua, Selasa (9/5) dikutip dari Antara.
Menurut dia, hal itu bisa dilihat dari pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dari Wamena ke Kenyam yang dikerjakan oleh TNI.
“Besok kita akan lihat pembangunan jalan dari Wamena ke Kenyam, panjangnya sekitar 200 KM, karena medan sangat berat, yang awali dan buka itu TNI. Bahkan Panglima TNI sudah ke sana, tidak tahu berapa kali, tadi pagi saya dengar Panglima TNI sudah cek, dan ada jalan yang belum diaspal atau pun sudah diaspal,” katanya.
Untuk itu, kata Jokowi, diperlukan komitmen dan keberanian yang kuat untuk segera membuka dan membuat jalan penghubung antar daerah, dengan harapan bisa mempercepat pembangunan di segala bidang.
“Paling tidak dibuka dulu, kalau tidak punya kemauan itu sangat berat. Saya lihat gambar dan lihat langsung di lapangan, memang medannya bukan berat tapi sangat berat, beda dengan daerah lain seperti Kalimantan, di sini gunung dan sungainya tinggi dan deras,” katanya.
Pembukaan infrastruktur jalan dan jembatan, lanjut Jokowi, diperlukan sinergi antar instansi sehingga kemauan yang kuat untuk pembangunan bisa dilakukan segera mungkin.
“Ini diperlukan kerja sama antar instansi, seperti Dinas PU Provinsi, tingkat kementerian dan juga TNI, sehingga pembangunan di Papua bisa lebih cepat, saya menargetkan semua pembangunan bisa cepat dilaksanakan,” katanya.
“Menteri PU dan PR segera bicara dengan Panglima TNI dan Gubernur Papua agar ini semua bisa diselesaikan. Nanti ada yang bilang presiden tidak perhatikan Papua? Padahal saya sudah ke sini enam kali, seperti Pak Gubernur Lukas sampaikan, bahkan saya sering diskusi dengan bupati dan wali kota untuk bagaimana menyelesaikan masalah ini,” lanjutnya.
Presiden Jokowi bersama rombongan melawat ke Papua untuk meresmikan dan melihat sejumlah pembangunan di Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Jayawijaya. Direncanakan kunjungan tersebut dilakukan selama dua hari, 9-10 Mei 2017.
.
Jokowi: Medan Papua yang Sangat Berat Jadi Kendala Pembangunan
Liputan6.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa medan berat di Papua telah menjadi kendala pembangunan untuk mempercepat penambahan infrastruktur jalan. Karena itu TNI dilibatkan untuk mendukung kelancaran pembangunan diPapua.
“Berkaitan dengan infrastruktur, jalan dan jembatan di Papua medannya berat sekali, sehingga ada bagian yang dikerjakan oleh TNI,” jelas Jokowi di Kota Jayapura, Papua, Selasa 9 Mei 2017.
Menurut Presiden, hal itu bisa dilihat dari pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dari Wamena ke Kenyam yang dikerjakan oleh TNI.
“Besok kita akan lihat pembangunan jalan dari Wamena ke Kenyam, panjangnya sekitar 200 kilometer, karena medan sangat berat, yang awali dan buka itu TNI. Bahkan Panglima TNI sudah ke sana, tidak tahu berapa kali, tadi pagi saya dengar Panglima TNI sudah cek,” kata Jokowi seperti dikutip Antara.
Untuk itu, menurut Presiden, diperlukan komitmen dan keberanian yang kuat untuk segera membuka dan membuat jalan penghubung antardaerah, dengan harapan bisa mempercepat pembangunan di segala bidang.
“Paling tidak dibuka dulu, kalau tidak punya kemauan itu sangat berat. Saya lihat gambar dan lihat langsung di lapangan, memang medannya bukan berat tapi sangat berat, beda dengan daerah lain seperti Kalimantan, di sini gunung dan sungainya tinggi dan deras,” ungkap Jokowi.
Pembukaan infrastruktur jalan dan jembatan, lanjut Presiden, diperlukan sinergi antarinstansi sehingga kemauan yang kuat untuk pembangunan bisa dilakukan segera mungkin.
“Ini diperlukan kerja sama antarinstansi, seperti Dinas PU Provinsi, tingkat kementrian dan juga TNI, sehingga pembangunan di Papua bisa lebih cepat, saya menargetkan semua pembangunan bisa cepat dilaksanakan,” harap Jokowi.
“Menteri PU dan PR segera bicara dengan Panglima TNI dan Gubernur Papua agar ini semua bisa diselesaikan. Nanti ada yang bilang Presiden tidak perhatikan Papua? Padahal saya sudah ke sini enam kali, seperti Pak Gubernur Lukas sampaikan, bahkan saya sering diskusi dengan bupati dan wali kota untuk bagaimana menyelesaikan masalah ini,” lanjut dia.
Presiden Jokowi bersama rombongan melawat ke Papua untuk meresmikan dan melihat sejumlah pembangunan di Kota Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Jayawijaya. Kunjungan tersebut dilakukan selama dua hari, 9-10 Mei 2017.
.
Jokowi Minta Dekat Pos Lintas Batas Negara Dibangun Pasar Moderen
JAKARTA (Pos Kota) – Presiden Jokowi meresmikan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) yang telah dibangun ulang, di Terpadu Skouw yang terletak di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.
PLBN yang mengadopsi desain bangunan rumah Tangfa yang menjadi ciri khas rumah pesisir di daerah Skouw tersebut semakin mengukuhkan komitmen pemerintah untuk membangun dari wilayah pinggiran.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Gubernur Papua Lukas Embe.
Dalam sambutannya, Jokowin menyampaikan bahwa daerah-daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga itu semestinya mampu menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Sejak hari pertama saya dilantik, saya menyampaikan, pemerintah sudah jelas menyatakan bahwa daerah-daerah perbatasan tidak boleh dilupakan karena merupakan beranda-beranda terdepan Indonesia. Seperti di mana kita berada sekarang ini, di Skouw, harus menjadi kebanggaan kita semuanya, kebanggaan masyarakat Papua, dan kebanggaan Indonesia,” ujar Jokowi.
Untuk itu, lanjut Jokowi, di sekitar PLBN turut dibangun pasar-pasar modern yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar lokasi.
“Saya minta juga nanti agar ada pembinaan sehingga barang-barang yang dijual itu jangan hanya itu-itu saja, dikembangkan. Tidak hanya urusan sembako dan garmen. Yang lain-lain juga seperti elektronik misalnya. Karena negara kita ini bisa memproduksi barang itu,” tambah Jokowi.
Selain itu, dengan adanya beragam fasilitas di PLBN Skouw ini, Kepala Negara meminta agar penyelundupan barang yang selama ini sering terjadi dapat segera dihentikan. Dirinya tentunya ingin agar komoditas yang diperdagangkan di dalam negeri ialah barang-barang legal. (Johara)