TRANSLATE

Menhan Sebut Jurnalis AS Allan Nairn Ngawur

Rabu, 26 April 2017

Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut pernyataan jurnalis asal Amerika,  Allan Nairn, ngawur.  Ryamizard dituding terlibat aktivitas kudeta terhadap Presiden Joko Widodo.
 
“Bapak saya jendral berjuang untuk memerdekakan negara ini, masa saya mau kudeta, ngawur,” ujar Ryamizard seperti dikutip Antara, Rabu 26 April 2017.
 
Ia semua pihak meneliti terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pernyataan yang dilontarkan ke media massa.
 
Ryamizard juga mengingatkan tentang etika dan kesopanan sebuah bangsa yang tidak boleh bicara sembarangan terhadap siapapun, begitupun warga negara lain terhadap bangsa Indonesia.
 
Menurutnya, hal tersebut perlu disikapi masyarakat dengan cinta tanah air dalam persatuan dengan memandang tentang perjuangan dirinya serta keturunannya yang merupakan keluarga pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.
 
“Saya malah dibilang orang ekstrem nasionalis, teliti dulu dia ada keturunan tidak, orang mana dia bilang begitu?,” katanya.
 
Ia mengatakan, Universitas Pertahanan menjadi duta Kemenhan dalam pertahanan dan bela negara. Penangkal isu-isu upaya pemecah belah bangsa harus bisa diatasi oleh sebuah ilmu pertahanan dan bela negara yang baik. Sehingga harus menyiarkan tentang persatuan bangsa kepada masyarakat luas.
 
“Ini semua ada ilmunya, banyak orang bicara pertahanan tidak pada ilmunya ngawur saja,” kata dia.
 
Allan Nairn meluncurkan tulisan investigasi mengenai rencana makar di Indonesia yang menyebutkan keterlibatan militer. TNI membantah tulisan jurnalis asal Negeri Paman Sam itu. Tulisan Nairn itu juga menyinggung keterlibatan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai salah satu pihak yang mendukung rencana makar.
 
Gatot mengaku tak terlalu memikirkan tulisan Allan. Dia juga tak tahu-menahu soal pelaporan ke Dewan Pers terkait tulisan yang juga dipublikasikan situs berita Tirto.id.

.

Menhan: Tuduhan Saya Akan Melakukan Kudeta Itu Ngawur

Liputan6.com, Bogor – Jurnalis asal Amerika Serikat (AS) Allan Nairn dalam salah satu artikelnya menyebut sejumlah pihak hendak menggulingkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Nairn juga menyebut beberapa jenderal di tubuh TNI dan yang sudah pensiun mengetahui serta mendukung rencana itu.

Menanggapi tuduhan Nairn yang dituangkan dalam tulisan berjudul ‘Trump’s Indonesian Allies in Bed with ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President‘ itu, Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu pun geram.

“Siapa Allan itu? Tuduhan dia ke saya bahwa saya akan lakukan kudeta itu ngawur,” kata Ryamizard dengan nada tinggi usai menghadiri Wisuda Pascasarjana Universitas Pertahanan di kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/4/2017).

Mantan KSAD ini bahkan meminta Allan Nairn mengurus negaranya ketimbang berkomentar situasi negara lain. “Jangan suka ikut campur urusan negara orang,” tegas Ryamizard.

Menurut dia, dirinya sangat tidak mungkin melakukan kudeta seperti yang dituduhkan Allan. Apalagi dia berasal dari keluarga TNI dan pejuang kemerdekaan.

“Mertua saya juga jenderal dan pejuang. Jadi tuduhan bahwa saya dan sejumlah jenderal TNI mau kudeta pemerintah yang sah yang dipilih secara demokratis, tidak bisa diterima,” ujar Ryamizard.

Dia pun meminta Allan untuk tidak sembarang berbicara, apalagi hingga mengeluarkan pernyataan terkait adanya kudeta.

“Jangan sembarangan. Lebih baik ke sini dan berantam sama saya. Bila perlu saya perintahkan untuk ditangkap,” tegas Ryamizard.

Saat ditanya apakah akan melakukan upaya hukum, dia menyatakan tidak akan melakukannya. “Saya bukan orang begitu,” ucap dia.

Namun, ia mengingatkan kembali kepada negara luar agar tidak asal memberitakan informasi sembarangan. Sebab tindakan tersebut bisa diproses secara hukum sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Ryamizard Ryacudu kembali menyerukan aksi bela negara pada para wisudawan Unhan untuk mempertahankan negara dari segala macam ancaman dari luar negeri, termasuk kabar bohong (hoax) seperti ditulis Allan Nairn.

Lulusan Unhan, lanjut dia, diharapkan mampu menangkal berbagai jenis ancaman dari negara lain menggunakan cara-cara yang sama.

“Unhan ini tempatnya bertanya mengenai pertahanan dan bela negara. Jangan masing-masing mengaku ahli pertahanan, (padahal) ngawur itu,” pungkas Ryamizard.

.

Menhan Geram Terhadap Tulisan Alan Nairn

BOGOR (Pos Kota) – Tuduhan Alan Nairn, penulis Amerika Serikat yang menyebut Jenderal TNI akan melakukan kudeta terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), membuat Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Jend (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu geram.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini bahkan meminta Alain Nairn mengurus negaranya ketimbang berkomentar situasi negara lain.

“Alan Nairn itu siapa!. Tuduhan dia ke saya bahwa saya akan lakukan kudeta iru ngawur. Saya marah atas tuduhan itu,”kata Ryamizaed saat menghadiri wisuda 312 mahasiswa S-2 Universitas Pertahanan (Unhan) di Sentul Bogor.

Menurut Ryamizard, dirinya sangat tidak mungkin melakukan kudeta yang dituduhkan Alan.

“Bapak saya Jenderal dan pejuang dalam memerdekakan bangsa ini. Mertua saya juga jenderal dan pejuang. Saya juga jenderal. Jadi tuduhan bahwa saya dan sejumlah jenderal TNI mau kudeta pemerintah yang sah yang dipilih secara demokratis, tidak bisa diterima,”ujarnya.

Jenderal TNI ini meminta Alan untuk tidak sembarang bicara apalagi mengeluarkan statmen yang terkait kudeta. “Jangan sembarang dia. Lebih baik kesini dan berantam sama saya. Bila perlu saya perintahkan untuk ditangkap,”ujar Ryamizard.

Mantan Pangkostrad ini berharap, lulusan Unhan mampu menjabarkan ilmu bela negara yang didapat selama kuliah ke tengah massyarakat. “Jangan juga berkomentar bela negara tapi tidak paham bela negara,”katanya.

Menhan RI Ryamizard juga mengatakan, jika ada organisasi yang tidak mau hidup di Indonesia berlandaskan ideologi Pancasila dan UUD 1945, maka sebaiknya keluar dari negara ini.
“Semua warga negara harus pancasilais. Jika HTI tidak mau ikut ideologi negara, cari saja tempat lain. Silahkan keluar,”tegasnya.

Rektor Unhan, Letjen TNI Dr I Wayan Midhio, M.Phil, menambahkan, ilmu bela negara ini harus menyebar disemua kalangan.

“Bela negara harus terus di spsialisasikan Bela negara bida tepis issu pecah belah negara. Pendapat boleh berbeda dan itu demokrasi, namun perbedaan tidak boleh menimbulkan perpecahan di negara ini,”kata I Wayan.

Lulusan Unhan diharapkan mampu menerapkan ilmunya. Ia menegaskan, jika dikemudian hari, lulusan Unhan berkianat, maka kampus akan mencabut ijasahnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia