TRANSLATE

Panglima TNI Siapkan Prajurit untuk Kawal Penyidik KPK

Kamis, 13 April 2017

JAKARTA, KOMPAS.com – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya menyiapkan personel yang diperlukan secara profesional bila diminta untuk melakukan pengawasan selama 24 jam bagi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi.

“Ini (permintaan pengawalan) sudah dikoordinasikan, tinggal pelaksanaannya saja,” kata Gatot Nurmantyo setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Kemendes PDTT dan Mabes TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/4/2017).

Gatot tidak menyebutkan apakah prajurit yang disiapkannya itu merupakan pasukan khusus yang dimiliki TNI.

“Saya berikan prajurit yang terbaik. Saya tak sebutkan siapa orangnya. Kita pengawalan secara tidak terlihat. Jumlahnya tergantung permintaan dan kebutuhan,” ujar Gatot Nurmantyo.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pun mengutuk keras tindakan orang tak dikenal yang melakukan penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan pada Selasa (11/4/2017).

(Baca juga: Keluarga Novel Dijaga Polisi Berseragam hingga Berpakaian Preman)

Novel Baswedan terkena siraman air keras ketika selesai menunaikan ibadah Shalat Subuh di masjid di dekat kediamannyan di Kepala Gading, Selasa (11/4) pagi.

Sesaat setelah kejadian, Novel langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kepala Gading. Diduga pelaku penyiraman berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor dan mengenakan helm.

Penyidik KPK Novel Baswedan dibawa ke Singapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pascamengalami serangan penyiraman air keras.

.

Panglima TNI: Saya berikan prajurit terbaik kawal penyidik KPK

Merdeka.com – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan personel jika diminta untuk mengawal penyidik KPK selama 24 jam. Pengawalan diperlukan buntut dari teror terhadap Novel Baswedan.

“Ini (permintaan pengawalan) sudah dikoordinasikan, tinggal pelaksanaannya saja,” kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/4).

Gatot tidak menyebutkan prajurit yang disiapkannya itu merupakan pasukan khusus yang dimiliki TNI. “Saya berikan prajurit yang terbaik. Saya tak sebutkan siapa orangnya. Kita pengawalan secara tidak terlihat. Jumlahnya tergantung permintaan dan kebutuhan,” ujar Gatot.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pun mengutuk keras tindakan orang tak dikenal yang melakukan penyiraman air keras ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan pada Selasa (11/4).

Novel Baswedan terkena siraman air keras ketika selesai menunaikan ibadah Shalat Subuh di masjid di dekat kediamannya di Kepala Gading, Selasa (11/4) pagi.

Sesaat setelah kejadian, Novel langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kepala Gading. Diduga pelaku penyiraman berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor dan mengenakan helm.

Penyidik KPK Novel Baswedan dibawa ke Singapura untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pascamengalami serangan penyiraman air keras pada Selasa (11/4).

“Saya ikut ke Singapura, mohon doanya ya,” kata abang Novel, Taufik Baswedan saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Rabu.

Namun, Taufik mengaku tidak memahami teknis perawatan yang akan dijalani oleh Novel di sana. “Teknisnya saya kurang tahu,” tambah Taufik.

.

Panglima TNI Berikan Pasukan Terbaik untuk Kawal Penyidik KPK

Jakarta – Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sangat mengutuk keras pelaku teror yang menyerang penyidik KPK Novel Baswedan. Gatot pun siap memberikan pengawalan yang terbaik kepada para penyidik KPK.

“Saya berikan pasukan yang terbaik. Dan saya tidak akan menyebutkan siapa orangnya. Kita beri pengawalan tidak terlihat,” ujar Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/4/2017).

Bahkan, jika memang diperlukan, pasukan yang dijanjikan tersebut akan mengawal selama 24 jam. Walaupun belum ada permintaan secara resmi kepada TNI, menurutnya, saat ini tinggal pelaksanaan saja.

“Kita sudah berkoordinasi tinggal pelaksanaannya saja. Kita siapkan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan,” tuturnya.

Sebelumnya diketahui penyidik KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal setelah menunaikan salat subuh di Masjid Al-Ihsan. Lokasi masjid itu sekitar 4 rumah dari kediaman Novel di Jalan Deposito T Nomor 8, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakut.

Saat ini kondisi penglihatan Novel mulai membaik setelah terkena siraman air keras. Penanganan medis lanjutan untuk mata Novel akan dilakukan di rumah sakit di Singapura.

Sumber: detik




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia