TRANSLATE

Sekjen Kemhan Tinjau Pembangunan Pabrik Bahan Baku Roket di Subang

Jumat, 31 Maret 2017

SUBANG – Sekretaris Jenderal Kemhan RI Laksdya TNI Dr. Widodo MSc, melakukan kunjungan kerja ke PT Dahana yang berada di Kecamatan Cibogo, Subang pada Senin (27/3/2017). Tujuan kunjungan tesebut adalah untuk meninjau secara langsung perkembangan akhir pembangunan pabrik Nitrogliserin (NG) yang berada di dalam kawasan Energetic Material Center (EMC) milik PT Dahana.

Kedatangan Widodo beserta rombongan disambut langsung oleh Direktur Utama PT Dahana Budi Antono, beserta seluruh direksi lainnya.  Sebelum meninjau lokasi pembangunan pabrik, Widodo dalam sambutannya pabrik NG merupakan fondasi awal dalam membangun kemandirian bahan peledak dalam negeri. Dengan harapan, kedepan bisa mewujudkan cita-cita membangun industri propelan.

“Pembangunan pabrik propelan harus bergerak maju dan harus terwujud. Pabrik Nitrogliserin ini adalah fondasinya,” kata Widodo.

Hal senada diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemhan Dr. Ir. Ane Kusmayati, M.Sc. Menurutnya, pembangunan industri propelan dilakukan secara bertahap, dan Kemhan telah merancang program tersebut. Propelan merupakan komponen utama amunisi bagi kebutuhan persenjataan ringan, alutsista seperti meriam, kanon dan roket maupun untuk kepentingan sipil dan industri.

Propelan mempunyai manfaat strategis antara lain, Kemandirian ketahanan dan pertahanan nasional dan penegakan kedaulatan negara, Terdukungnya kebutuhan operasi baik kuantitas maupun kualitas, Salah satu sumber daya pengembangan Alutsista dan Meningkatkan aspek deterrent.

“Terdapat beberapa jenis propelan, yaitu munisi kaliber kecil (MKK), munisi kaliber besar (MKB), dan roket. Nah, roadmapnya sudah ada yang terdiri dari tahap satu dan tahap dua. Dan pada tahap awal ini disepakati untuk membangun industri propelan MKK,” terang Anne.

Pembangunan pabrik NG ini adalah bagian dari pembangunan industri propelan untuk MKK. Dimana MKK, menurut Anne adalah hal yang urgent untuk memenuhi kebutuhan bahan peledak militer, khususnya untuk pengisian peluru.

“Selama ini industri senjata, khususnya isian peluru masih didatangkan dari luar negeri, padahal untuk mewujudkan kemandirian dalam negeri, perlu adanya industri yang mampu menyediakan bahan tersebut. Karenanya itu kita tengah mengarah ke arah tersebut,” katanya.

Sebagaimana diketahui, Nitrogliserin sendiri merupakan bahan baku pembuatan propelan. Balitbang Kemhan sebagai pemilik proyek membangun fasilitas ini di lahan Energetic Material Center (EMC).

Pembangunan industri propelan merupakan bagian dari 7 program prioritas untuk kemandirian dalam alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digagas pemerintah pusat. Propelan produksi PT Dahana nantinya akan menjadi komponen utama dalam produksi MKK, dan MKB yang diperuntukkan untuk peluru kendali balistik, roket, dan industri sipil.

Adapun untuk kebutuhan propelan dalam negeri sampai saat ini masih sepenuhnya diperoleh dari impor, sehingga sangat rawan terhadap embargo dan kemandirian kemampuan pertahanan NKRI.

Sumber: http://www.mediajabar.com/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia