Jokowi: Saat Ini Samudera Hindia Jadi Poros Kunci Dunia
Selasa, 7 Maret 2017Jakarta – Presiden Jokowi yakin negara-negara di sekitar Samudera Hindia akan berkembang pesat. Menurut Jokowi, saat ini adalah era Samudera Hindia memasuki masa keemasan.
“Di Indonesia, kami percaya Samudera Hindia saat ini sedang berkembang menjadi salah satu poros kunci di dalam perhelatan dunia. Selama ratusan tahun, samudra Atlantik yang mendominasi perhelatan dunia,” tutur Jokowi dalam pidato pembukaan pertemuan tingkat kepala negara/pemerintahan KTT IORA di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Setelah Samudera Atlantik, kata Jokowi, perkembangan zaman bergeser ke Samudera Pasifik. Setidaknya dalam 30 tahun belakangan negara-negara Asia Timur yang berbatasan dengan Samudera Pasifik telah menjadi poros ekonomi.
“Kami percaya, bahwa saat ini Samudera Hindia di ambang satu keperkasaan dengan perkembangan masyarakat. Masyarakat besar dan ekonomi yang makin berperan di Afrika timur, di Timur Tengah, Asia selatan, Asia tenggara dan Australia,” papar Jokowi.
Negara-negara anggota IORA, menurut Jokowi, merupakan negara kaya. Tetapi ada tantangan lain yakni kantung kemiskinan yang juga masih ada di negara-negara tersebut.
“Sebuah kawasan yang kaya dengan tradisi tapi harus kita akui memerlukan modernisasi di banyak aspek,” kata Jokowi.
Sumber: detik
Jokowi: Masa Depan Ekonomi Dunia Ada di Samudra Hindia
Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada potensi ekonomi besar yang tersimpan di Samudra Hindia. Bahkan Jokowi menyebut Samudra Hindia sebagai masa depan ekonomi dunia.
“Samudra Hindia adalah Samudra masa depan. Dan masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini,” ujar Jokowi saat membuka IORA Business Summit 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Samudra Hindia merupakan kawasan yang sangat luas. Dengan luas yang sangat besar ini, banyak tantangan yang harus dihadapi negara anggota IORA.
Jokowi mengaku paham cara mengubah tantangan menjadi peluang. Setengah dari perjalanan kontainer melewati Samudra Hindia, 2/3 pengapalan tanker energi juga melalui Samudra Hindia, dan tak kurang dari 2,7 miliar orang tinggal di kawasan IORA.
“Oleh sebab itu, Indonesia ingin memperkuat poros maritim untuk di-link-an dengan IORA” ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan, semua anggota IORA saling membutuhkan. Kerja sama diperlukan untuk menciptakan jalan keluar atas tantangan dan peluang.
“Menjadi tugas pemerintah untuk memastikan supaya infrastruktur telekomunikasinya terbangun dengan baik, jaringan 3G, jaringan 4G dan nantinya jaringan 5G dan jaringan kabel fiber optik untuk salurkan data-data bandwidth dalam jumlah besar dan harga efisien,” jelas Jokowi.
Pemerintah Indonesia juga berupaya mengurangi beban dunia bisnis yang masih ada saat ini. Sebut saja regulasi yang berlebihan, aturan yang menghambat, perizinan berlebihan dan menghambat, tentu mengurangi korupsi.
“Kami bekerja sangat erat dengan bapak ibu sekalian sektor swasta anggota IORA supaya bisa bawa yang terbaik dari teknologi terkini,” pungkas Jokowi.