TRANSLATE

Menhan Temui Buya Syafii Bicara soal Bela Negara

Selasa, 7 Maret 2017

SLEMAN, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuduberkunjung ke rumah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto Elok II, Jalan Halmahera D 76, Gamping Sleman, Minggu (5/3/2017).

Menhan tiba di rumah Buya Syafii Maarif sekitar pukul 14.00 WIB. Kedatangan Menhan Ryamizard Ryacudu disambut langsung oleh Buya Syafii Maarif di teras rumahnya.

Sete;ah bersalaman, keduanya lantas berbincang-bincang di ruang tamu. Usai melakukan pembicaraan, Ryamizard Ryacudukepada wartawan mengatakan bahwa pertemuan dengan BuyaSyafii Maarif membahas mengenai bela negara.

“Masalah bela negara saja. Tadi malam saya ke Ambon juga soal bela negara, dengan Muhammadiyah juga sudah MoU,” ucap Ryamizard, Minggu.

Ryamizard menyampaikan bahwa bela negara merupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga negara. Bela negara tidak cukup hanya diwacanakan, namun harus dilaksanakan.

“Semua rakyat (mempunyai kewajiban bela negara). Jangan hanya jadi omongan, harus dilaksanakan,” tegasnya.

Bela negara, lanjut dia, nantinya juga untuk menyadarkan ormas-ormas garis keras dan radikal. Formatnya nantinya akan berbagai macam.

“Ormas kita latih, kita didik, mencintai dan bangga dengan bangsa dan negara. Tidak secara ujuk-ujuk bangga dan cinta, tetapi harus tahu dulu tentang sejarah perjuangan bangsa,” tandasnya.

Disampaikannya, selama menjadi Menhan, ia sering ke daerah -daerah untuk memberikan kesadaran dan pemahaman tentang bela negara. Sudah banyak pula yang mengikuti bela negara.

“Saya ke sini (Yogya) tiga kali, Aceh tiga kali, Makasar tiga kali, belum daerah lain. Total 77 juta (yang ikut bela negara). Pramuka itu juga bela negara, jadi tidak dari nol,” urainya.

Sementara itu, Buya Syafii Maarif menyampaikan bahwa negara tidak boleh kalah dengan ormas-ormas radikal dan pihak-pihak yang hendak membuat gaduh.

“Saran saya, ormas radikal harus tetap disadarkan, tetapi kalau tidak bisa disadarkan ya dihadapi secara hukum saja,” kata Buya.

Menhan Kunjungi Syafii Maarif Bahas Bela Negara

Liputan6.com, Yogyakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudumengunjungi rumah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif, di kawasan Nogotirto, Sleman, DIY, Minggu siang.

Ryamizard dan rombongan datang ke rumah Buya Syafii sekitar pukul 14.00 WIB. Buya Syafii langsung menyambut tamunya yang datang menggunakan baju batik lengan panjang itu.

Pertemuan antara Menhan dan Buya Syafii itu membahas tentang bela negara. Program ini terkait kerja sama antara Menhan dengan Muhammadiyah soal bela negara.

“Tadi kita bahas bela negara karena ada kerja sama dengan Muhammadiyah. Jadi tidak sekadar hanya MoU saja. Tapi juga dilaksanakan,” ucap Ryamizard Minggu (5/3/2017).

Menurut dia setiap warga negara itu memiliki hak dan kewajiban dalam bela negara. Hal ini sudah diatur oleh konstitusi. Bahkan bela negara ini juga harus diikuti oleh ormas-ormas yang ada di Indonesia. Baginya ormas-ormas wajib disadarkan akan kewajiban bela negara.

“Sejak jadi Menhan, sudah 17 juta orang dari 77 juta orang yang sudah menjalani wajib bela negara,” tutur Ryamizard.

Buya Syafii menyatakan, program bela negara sangat bagus bagi negara. Sebab negara tidak boleh kalah dengan pihak-pihak yang membuat gaduh.  Terutama terkait penegakan hukum yang harus ditegakkan.

“Dia (menhan) adalah prajurit sejati. Dia tidak terkontaminasi politik. Lurus. Saran saya semua elemen bangsa yang radikal harus disadarkan. Kalau tidak mau sadar ya dihukum saja,” kata Syafii Maarif.

Bahas bela negara, Menhan temui Buya Syafii Maarif

Merdeka.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi rumah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif di kawasan Nogotirto, Sleman, DIY, Minggu (5/3) siang. Dalam pertemuan tersebut, Menhan dan Buya Syafii membincangkan tentang kerjasama bela negara.

“Tadi bahas bela negara karena ada kerjasama dengan Muhammadiyah. Jadi tidak sekadar hanya MoU saja. Tapi juga dilaksanakan,” ujar Ryamizard.

Ryamizard menjelaskan bahwa tiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan bela negara. Hal ini, lanjut Ryamizard, diatur oleh konstitusi.

Bela negara, sambung Ryamizard juga wajib diikuti oleh ormas-ormas di Indonesia. Ormas-ormas wajib disadarkan akan kewajiban bela negara. Dengan kesadaran maka mereka akan mau ikut dan berkewajiban bela negara.

“Sejak jadi Menhan, sudah 17 juta orang dari 77 juta orang yang sudah menjalani wajib bela negara,” tutur Ryamizard.

Menanggapi isu bela negara, Buya Syafii menegaskan bahwa negara tidak boleh kalah dengan pihak-pihak yang membuat gaduh. Penegakan hukum, sambung Buya Syafii harus ditegakkan.

“Dia (menhan) adalah prajurit sejati. Dia tidak terkontaminasi politik. Lurus. Saran saya semua elemen bangsa yang radikal harus disadarkan. Kalau tidak mau sadar ya dihukum saja,” tegas Buya Syafii.

Rombongan Ryamizard datang ke rumah Buya Syafii sekitar pukul 14.00 WIB. Setibanya di rumah Buya Syafii, Ryamizard yang datang menggunakan baju batiklengan panjang ini langsung disambut jabat tangan. Setelahnya Ryamizard dan Buya Syafii menuju ruang tamu untuk melanjutkan pembicaraan.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia