TRANSLATE

Menhan: setiap elemen bangsa wajib bela negara

Kamis, 19 Januari 2017

Sleman (ANTARA News) – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan setia elemen bangsa sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) wajib untuk turut serta dalam kegiatan bela negara.

“Bela negara tidak harus selalu diartikan dengan peperangan,” kata Ryamizard Ryacudu saat memberikan pembekalan kepada ratusan anggota resimen mahasiswa dan akademisi dari sejumlah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, bela negara dapat ditunjukkan dengan membawa nama baik Bangsa Indonesia di mata dunia internasional.

“Terlebih lagi para generasi muda bangsa yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di berbagai bidang,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut sejumlah materi yang dijabarkan Menhan adalah bagaimana memaknai bela negara dari sikap dan tingkah laku setiap elemen bangsa.

Menhan juga memberikan sejumlah informasi mengenai ancaman-ancaman di masa depan, baik yang sudah terjadi maupun yang belum dan diprediksi akan terjadi.

“Kami minta semua pihak, terutama akademisi dapat menciptakan generasi benteng tangguh yang dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh jahat yang dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.

Ia mengatakan, perguruan tringgi sebagai pencetak generasi emas Bangsa Indonesia turut memiliki andil penting dalam mempersiapkan generasi tangguh, cerdas berbudi pekerti, Pancasilais dan cinta tanah air.

Ryamizard Ryacudu juga menyatakan program Presiden Joko Widodo membangun Indonesia dari luar juga harus diimbangi dengan kesiapan personel pengamanan batas negara, baik TNI maupun Polri.

“Dibutuhkan pemerataan personel kekuatan pengaman negara di seluruh batas wilayah RI,” katanya.

Ia mengatakan, kondisi bangsa dan negara yang aman seperti Indonesia seharusnya dapat dijadikan kesempatan bagi pencetak generasi muda Indonesia untuk mencetak generasi emas.

“Bela negara sendiri juga dapat diartikan sebagai bentuk syukur elemen masyarakat Indonesia atas apa yang sudah diberikan negara kepada rakyatnya,” katanya.

Editor: Ruslan Burhani

Menhan: Hubungan RI-Australia Tetap Baik

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan hubungan Indonesia dengan Australia saat ini tetap baik-baik saja pascakasus penghinaan terhadap Pancasila beberapa waktu lalu. Menhan mengaku akan bertolak ke Australia bulan depan untuk membicarakan kelanjutan kerja sama militer dengan Negeri Kangguru tersebut.

“Hubungan antarnegara saat ini baik-baik saja,” kata Ryamizard Ryacudu di Sleman, Yogyakarta, Rabu (18/1).

Ia mengatakan, lontaran hinaan kepada Dasar Negara RI dilakukan oknum angkatan bersenjata Australia yang pangkatnya bukan setingkat Jenderal. “Yang ngomong itu setingkat letnan-letnan, kalau jenderal yang ngomong baru Menhan hajar. Berteman itu lebih penting ketimbang mencari musuh,” katanya.

Kasus ini berawal ketika seorang oknum Angkatan Bersenjata Australia memplesetkan Pancasila menjadi “Pancagila”. Oknum tersebut juga menyinggung persoalan masa lalu TNI di Timor Leste dan kemerdekaan Papua.

 

Menhan Minta Stakeholder Bersinergi Jalankan Program Bela Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pada tahun 2017 berbagai kegiatan terkait program bela negara akan dilaksanakan. Menurut dia, agar terjadi keseragaman dalam kegiatan dan pemahaman, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) perlu merencanakan sesuatu penyelenggaraan program bela negara yang melibatkan lembaga lainnya.

Dia menyatakan, dengan adanya keseragaman kegiatan dan pemahanan tentang program bela negara tersebut, diharapkan tidak membingungkan masyarakat. “Untuk itu, seluruh stakeholder terkait juga diharapkan dapat saling bersinergi agar program tersebut dapat terlaksana dengan baik,” ujar Ryamizard saat Rapat Pimpinan (Rapim) Kemenhan Tahun 2017 di Jakarta, Kamis (12/1). Acara Rapim Kemenhan diikuti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAD Jenderal Mulyono, KSAL Laksamana Ade Supandi, KSAU Marsekal Agus Supriyatna, Menkeu Sri Mulyani, dan Mendagri Tjahjo Kumolo.

Ryamizard menekankan jajarannya agar melakukan koordinasi dan pendekatan secara intensif dengan lembaga lain untuk menggalakan lagi program bela negara di instansi masing-masing. Bagi jajaran TNI, menurut dia, satuan-satuan TNI merupakan ujung tombak operasional di lapangan yang sangat dominan menentukan keberhasilan program tersebut. Oleh karena itu, dia berharap kepada jajaran TNI untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan program bela negara.

“Karena, tanpa kemanunggalan TNI dan rakyat, niscaya TNI tidak akan dapat melaksanakan tugas pokok dalam menjaga kedaulatan, keselamatan bangsa, dan keutuhan negara,” kata mantan KSAD tersebut.

Selain membahas program bela negara, Ryamizard juga menyampaikan penekanannya kepada jajaran Kemenhan dan Mabes TNI untuk mewaspadai dan mengantisipasi ancaman terorisme dan radikalisme. Ancaman itu bisa dalam bentuk yang telah terjadi pada masa lalu, saat ini, dan ke depan yang sangat serius dan berbahaya bagi Indonesia.

Menurut dia, melihat perkembangan konflik di Timur Tengah, kala eksistensi ISIS semakin terdesak dan kehilangan banyak wilayah kekuasaannya, berpotensi membawa implikasi langsung baik secara global dan regional. Bisa saja terjadi, anggota ISIS berpindah ke Asia Tenggara dan itu harus diwaspadai Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

“Kondisi ini harus diwaspadi dan diantisipasi oleh Indonesia, karena pulangnya para pengikut ISIS yang berasal dari Indonesia akan berpotensi menjadi permasalahan dan merugikan negara,” kata Ryamizard.

 

Menhan Sebut Pembelian Heli AgustaWestland AW101 Batal

SLEMAN, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa pembelian alat utama sistem pertahanan atau alutsista lebih diprioritaskan produk dalam negeri.

Dengan demikian, Ryamizard memastikan pembelian delapan unit helikopter AgustaWestland AW101 batal.

“Pembelian helikopter AW 101 batal, Presiden tidak mau,” kata Ryamizard Ryacudu di Sleman, Yogyakarta, Rabu.

Sebelumnya, TNI AU berencana membeli pesawat helikopter jenis AW 101 guna kepentingan mengangkut pasukan dan SAR, bukan untuk VVIP.

Ryamizard mengatakan, pembelian pesawat tempur TNI AU dalam rangka revitalisasi alutsista diserahkan sepenuhnya kebijakan kepada Presiden.

“Revitalisasi alutsita terserah Presiden saja,” kata dia.

Ketika ditanya tentang jenis pesawat yang akan dibeli, Ryamizard Ryacudu mengatakan bisa membeli pesawat produksi dalam negeri.

“Pesawat buatan kita sendiri juga bisa di IPTN,” ujar dia.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengaku akan meminta informasi lengkap terlebih dahulu dari Kementerian Pertahanan terkait dengan pembelian helikopter AgustaWestland AW101 olehTNI Angkatan Udara.

“Saya nanti akan tanyakan ke Kemenhan karena ini urusannya dari Kementerian Pertahanan. Yang jelas satu saja, kalau ada penyelewengan tahu sendiri,” kata Jokowi.

Adapun Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjantoberjanji akan mengevaluasi rencana pembelian helikopter AgustaWestland AW101 yang sempat bermasalah beberapa waktu lalu.

“AgustaWestland ini sudah ada pada perencanaan sebelumnya. Namun, saya akan evaluasi dulu,” ujar Hadi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/1/2017), setelah baru dilantik sebagai KSAU.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia