Menhan Nilai Bela Negara Bisa Tangkal Paham Radikalisme
Senin, 15 Oktober 2018BANDUNG, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengajak generasi muda untuk melakukan bela negara dan cinta tanah air dengan berbagai inovasi dan kreativitas di era Revolusi Industri 4.0 ini. “Saat ini generasi muda harus inovatif dan kreatif menggali potensi lokal agar memiliki manfaat lebih bagi bangsa dan negara,” kata Ryamizard di Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/9/2019). “Dan itu merupakan bentuk bela negara dan cinta tanah air yang sesuai dengan perkembangan zaman,” tuturnya. Menurut dia, bela negara yang dilakukan anak muda ini bisa berbentuk inovasi yang bermacam-macam sesuai dengan budaya di daerahnya masing-masing. “Kalau di daerahnya masing-masing, ya sesuai akar budayanya mereka,” ujarnya.
Menurut Ryamizard, adanya bela negara seperti lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA), bisa menangkal paham radikalisme di kalangan anak muda. “Iya (bisa tangkal paham radikalisme). Kita menangkal kekuatan bersenjata gampang, tapi menangkal mindset itu tidak gampang,” ujarnya. Para peserta lomba PCTA, merupakan generasi muda terpilih dari 34 provinsi di Indonesia. Kegiatan PCTA tingkat pusat tahun 2018 diisi berbagai kegiatan. Mulai dari lomba karya inovasi, unjuk seni budaya, pembekalan kewirausahaan, dan kunjungan ke industri ekonomi kreatif.
.
Menhan Ryamizard sedih banyak pemuda terlibat pembunuhan dan narkoba
Merdeka.com – Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu menangis saat memberi sambutan dalam acara Parade Cinta Tanah Air (PCTA) Tingkat Pusat di Bandung, Kamis (20/9). Momen itu terjadi sebelum dia menyerahkan hadiah kepada para pemenang dalam lomba inovasi yang merupakan bagian rangkaian PCTA.
Ryamizard mengulas berbagai peristiwa miris yang terjadi di Indonesia. Seperti, kasus pembunuhan yang dilakukan anak kepada orang tua, pemuda yang terlibat dalam peredaran dan penggunaan narkoba, serta kasus penganiayaan antarsesama teman yang kerap berujung kematian.
“Saya sedih, ada yang membunuh bapak ibunya. Saya merasa miris. Ini memperhatinkan,” katanya sambil terisak di Hotel Golden Flower, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Kamis (20/9).
Hal ini membuktikan bahwa upaya menanamkan karakter bela negara di kalangan generasi muda masih harus terus dilakukan dengan serius. Pasalnya, anak muda adalah pemegang tongkat estafet dari sebuah bangsa.
Semua pihak harus ikut berperan dalam menghasilkan generasi unggul yang memiliki kekayaan intergritas dan mental yang kokoh. Dengan begitu, kasus yang memprihatinkan tidak akan ada lagi di Indonesia.
Pemuda yang sedang dalam masa pencarian jati diri dinilai terancam oleh hal fisik dan nonfisik, seperti penyimpangan ideologis dan potensi penggunaan narkoba. Namun, kekosongan idealisme dalam proses pencarian itu akan bertambah rentan jika tidak ada filter nilai sosial dan kepedulian.
“Dunia kedokteran mencatat 70 persen pengguna narkoba adalah remaja. Ancaman narkoba ini tidak hanya menghancurkan masa depan dia sendiri, tapi bangsa dan negara. Oleh karena itu, PCTA ini adalah bagian dalam membangun wawasan kebangsaan agar pemuda dapat berpikir benar, juga mengisi masa depan menuju Indonesia yang gemilang,” ucapnya.
Tangis Ryamizard Ryacudu kembali pecah saat tahu bahwa banyak sekali inovasi yang diciptakan anak bangsa. pada acara Lomba PCTA tingkat pusat tahun 2018, pemuda dari seluruh provinsi membuat inovasi dengan menggali potensi lokal yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
“Dan itu merupakan bentuk bela negara dan cinta tanah air yang sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Menhan.
Setelah memberikan sambutan, Ryamizard memberikan penghargaan kepada para pemenang lomba karya inovasi untuk tingkat perguruan tinggi dan SLTA/sederajat.
Pemenang lomba inovasi karya tingkat perguruan tinggi diraih perwakilan dari Universitas Cendrawasih Papua, dengan karya beras analog berbahan sagu dengan tambahan daun kelor dan buah merah.
Kemudian Juara 2 adalah Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah dengan karya alat semprot dorong (Asendong) untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas petani di Temanggung. Dan Juara 3 adalah Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur dengan karya keripik ikan awak Kalimantan.
Adapun untuk tingkat SLTA/Sederajat Juara adalah 1 SMKN 1 Tanjungpinang, Kepulauan Riau dengan karya pemanfaatan pestisida nabati pada tanaman cabai. Juara 2 SMAN 1 Telaga, Gorontalo dengan karya Kecap Sari Baraja dari batang dan rambut jagung. Dan Juara 3 SMAN 2 Wonogiri, Jawa Tengah dengan karya aplikasi e-Commerce ternak.
Kemudian Juara Favorit tingkat Perguruan Tinggi adalah Universitas Samratulangi, Sulawesi Utara dengan karya solar panel sistem, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dengan karya Kali Pinter. Dan Universitas Syiah Kuala, Aceh dengan karya bernama Rakan, inovasi pemberdayaan minyak nilam Aceh.
Lalu Juara Favorit tingkat SLTA/Sederajat adalah SMAN 2 Amlapura, Bali dengan karya kurma salak dan teh kulit salak. Kemudian SMAN 26 Jakarta dengan karya hidroponik dan SMAN 9 Bandar Lampung dengan Granat Cinta, Gerakan Anti Narkoba dan Cinta Tanah Air.
Untuk diketahui, kegiatan PCTA tingkat pusat tahun 2018 yang berlangsung sejak tanggal 17 hingga 21 September 2018 ini terdiri atas berbagai kegiatan. Mulai dari lomba karya inovasi, unjuk seni budaya, pembekalan kewirausahaan dan kunjungan ke industri ekonomi kreatif.