TRANSLATE

Menhan: KRI Ardadedali-404 Tambah Efek Gentar Indonesia

Senin, 4 Juni 2018

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kementerian Pertahanan (Kemhan) secara resmi menyerahkan pengoperasian satu kapal selam KRI Ardadedali-404 kepada jajaran TNI Angkatan Laut (AL).

Dengan penambahan kekuatan ini, secara keseluruhan Indonesia sudah memiliki lima kapal selam yang memperkuat sistem pertahanan negara.

“Masuknya KRI Ardadedali-404 ke jajaran TNI AL sesuai dengan rencana minimum essential force TNI yang telah ditetapkan dari tiga kapal selam yang kita pesan dari Pemerintah Korea Selatan,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam amanatnya saat upacara Peresmian KRI Ardadedali-404 Masuk Jajaran TNI AL di Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering CO, Ltd, Okpo, Korea Selatan, Rabu (25/4/2018).

Menurutnya, seluruh kapal selam yang sudah dimiliki Indonesia, selain akan memperkuat sistem pertahanan negara, juga sekaligus memberikan efek gentar yang tinggi di kawasan, terutama di dalam menyikapi berbagai potensi ancaman dalam dinamika kecenderungan perkembangan lingkungan strategis.

“Pembelian alutsista dari Korea ini juga telah sejalan dengan konsep dan visi pembangunan kemandirian industri pertahanan Indonesia, di mana pada kemudian hari kita sudah harus mampu membuat kapal selam sendiri,” katanya.

Ryamizard mengatakan, kemandirian tersebut tidak saja akan meningkatkan kemampuan strategis pertahanan negara. Namun juga akan dapat membantu proses pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang sejalan dengan visi Nawacita Presiden Joko Widodo

“Pada prinsipnya tidak akan pernah terjadi sebuah pertahanan negara yang kuat tanpa ditopang oleh alutsista yang kuat pula,” kata Menhan.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan juga berharap agar Kepala Staf TNI AL beserta staf dan seluruh prajurit bisa merawat dan memelihara Alutsista yang sudah dipercayakan dengan sebaik-baiknya.

Semua dilakukan agar KRI memiliki usia pakai yang optimal serta dapat memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi seluruh awak kapal.

“Hal ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kita kepada rakyat Indonesia yang telah menghadiahkan alutsista yang sangat membanggakan ini,” kata Menhan.

Lebih lanjut dirinya mengingatkan agar seluruh prajurit yang ditugaskan di KRI dapat memahami pengoperasian kapal selam secara tepat dan benar.

Caranya dengan mengadakan latihan secara terus menerus, bertahap, dan berlanjut guna meningkatkan profesionalisme.

“Kedua, laksanakan tugas kalian di laut dengan sebaik-baiknya agar kehadiran kalian di laut mampu menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa serta menjamin rasa aman dan nyaman bagi seluruh kapal yang berlayar di perairan Indonesia, baik kapal berbendera Indonesia maupun berbendera negara lain,” ucap Menhan.

Kapal selam KRI Ardadedali memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot di bawah air dan mampu berlayar lebih dari 50 hari dan menampung 40 kru untuk menunjang fungsi. Kapal selam tersebut juga mampu membawa sejumlah torpedo untuk operasinya.

KRI Ardadedali-404 memiliki bobot 1.280 ton saat muncul di permukaan dan bobot menjadi 1.400 ton saat menyelam. Kapal selam itu didukung empat mesin diesel MTU 12V493 dengan jarak jelajah mencapai 18.520 km.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia