TRANSLATE

Selangkah Lagi, Indonesia Bisa Produksi Propelan Rudal dan Roket

Sabtu, 17 Maret 2018

TEMPO.CO, Jakarta – PT Waskita Karya menyelesaikan proyek fasilitas penelitian dan pengembangan sarana prototipe nitrogliserin di Subang, Jawa Barat. Fasilitas tersebut akan digunakan sebagai penyedia kebutuhan propelan rudal dan roket di Indonesia.

Peresmian sarana dan protitipe nitrogliserin sebagai bahan dasar propelan milik  PT Dahana ini menjadi salah satu bukti upaya menuju kemandirian alutsista khususnya propelan, kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dalam peresmian pabrik, Rabu, 7 Maret 2018. 

“Ini dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu mandiri dan dalam proses menuju visi untuk menjadi produsen alutsista yang mampu berkiprah di kancah Internasional,” kata Ryamizard seperti dikutip dari laman Kemenhan.

Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono, mengatakan, Fasilitas Sarana dan Prototipe Nitrogliserin yang dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektar ini adalah salah satu fasilitas cikal bakal penghasil bahan baku propelan.

Propelan merupakan bahan energetik sebagai bahan pendorong roket atau rudal dan munisi, baik kaliber besar  dan kecil. Rata-rata kebutuhan propelan untuk alutsista sebesar 200 ton/tahun.

“Pabrik ini adalah yang pertama di Asia dan akan menjadi solusi bagi kebutuhan propelan rudal dan roket di Indonesia,” kata Direktur Operasi III PT Waskita Karya Bambang Rianto dalam keterangantertulisnya, pada Kamis, 8 Maret 2018.

Proyek ini dimulai pada 2015 dengan nilai kontrak Rp 99 miliar. PT Waskita mengerjakan pembangunan pabrik tersebut, termasuk pekerjaan mekanikal, elektrikal, dan pengerjaan instalasi pabrik.

.

Menhan Ryamizard Ryacudu Resmikan Industri Propelan

JABARNEWS | SUBANG – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jendral TNI ( Purn) Ryamizard Ryacudu meresmikan industri propelan di kawasan Emergetic Material Centre PT. Dahana (Persero), Rabu (7/3/2018).

Menhan Ryamizard Ryacudu, mengatakan, dengan diresmikannya industri propelan ini membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia sudah mandiri untuk membuat alustita.

“Ini bukan ambisius tapi realita karena bangsa indonesia adalah bangsa pejuang yang miliki kreativitas dan potensi yang besar. Di dalam menunjang kemandirian di industri pertahanan ini prototipe dan nitrogliserin merupakan kebutuhan dasar propelan,” ujarnya.

“Melalui keja keras kita mampu dan bisa dan akhirnya mampu mewujudkan alustita TNI. Industri ini akan membatu menumbuhkan kemandirian dan kemampuan bangsa indonesia seperti halnya negara-negara lain industri pertahanan menunjukan negara yang maju,”tegasnya.

Hadir pada kesempatan itu juga, Pjs. Bupati Subang Drs. H. Dady Iskandar, Dewan Komisiaris PT Dahana, Para Mitra Waskita Karya, Bank BNI 46, para Direktur BUMN Kluster National Defence and Hitach industry, Tim Pakar Nitrogliserin, dan Unsur Muspida Subang.

Direktur Utama PT.Dahana, Budi Antono, mengatakan, PT. Dahana merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bahan berenergi tinggi dengan menghasilkan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan.

Kemudian, memenuhi kebutuhan bahan peledak komersial serta jasa-jasa pemanfaatannya untuk dunia pertambangan dan konstruksi. Lalu, menyediakan bahan peledak untuk kepentingan pertahanan dan jasa terkait lainnya dengan dukungan Energetic Material C3ntre.

“Pembangunan industri propelan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Litbang, Pindad, dan PT. Dahana. Secara pribadi dan kelembagaan saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak sehingga proyek ini dapat selesai,”katanya.

Dijelaskannya, prototipe dan nitrogliserin merupakan bahan propelan yang dapat digunakan Dinamit, Roket, Munisi Besar, dan Kecil.

“Saat ini pabrik nitrogliserin siap dilaksanakan dengan beberapa langkah lagi. Dalam hal ini PT. Dahana juga bersinergi dengan PT. Pindad sehingga pada kesempatan ini juga akan dilakukan Penandatangan HoA antara PT. Dahana dan PT. Pindad,”terangnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia