Panglima TNI: Kemandirian Industri Strategis Dalam Negeri Dukung Kebutuhan Alutsista
Jumat, 15 Desember 2017
BOGOR (Pos Kota) – Untuk mendukung kebutuhan Alutsista TNI baik Angkatan Darat, Laut dan Udara maka industri strategis dalam negeri harus terus ditingkatkan. Kemandirian industri strategis sangat penting untuk mendukung Alutsista yang diperlukan oleh TNI, seperti yang sudah di produksi oleh PT. Pindad, PT. PAL dan PT. DI.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono dan Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, dihadapan awak media usai ramah tamah dengan Presiden RI Ir. Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Lebih lanjut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa harapan dari kemandirian industri strategis secara bertahap, agar kebutuhan Alusista TNI tidak tergantung dengan industri-industri dari luar negeri.
Pada acara ramah tamah dengan Presiden RI Ir. Joko Widodo tersebut, Panglima TNI juga menyampaikan bahwa pada saat masa transisi peralihan kepemimpinan di tubuh TNI, semuanya berjalan dengan aman dan lancar serta dilaksanakan dengan baik sesuai rencana yang ada. “Ini semua berkat dukungan dari Kepala Staf Angkatan Darat dan Kepala Staf Angkatan Laut, sehingga soliditas itu sangat kuat,” ungkapnya.
Sementara itu terkait kesejahteraan prajurit TNI, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa prajurit-prajurit yang melaksanakan tugas jauh dari satuan induk dan jauh dari keluarga akan diperhatikan, terutama prajurit yang bertugas di daerah Timur perbatasan.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang paling penting adalah memberikan rasa aman dan nyaman terhadap keluarganya. “Apabila para prajurit sudah memiliki rumah pribadi, mereka juga akan merasa aman dan nyaman, karena kebutuhan pokok akan perumahan prajurit sudah bisa dipenuhi,” ujarnya.
Panglima TNI mengatakan bahwa proses ini terus berjalan bahkan Presiden RI Joko Widodo minta untuk dilaporkan, apa-apa yang diperlukan untuk prajurit, tentunya yang paling pokok adalah tetap menjaga soliditas TNI secara internal maupun soliditas dengan Polri.
“Apabila tercapai suatu kesatuan solidaritas TNI-Polri yang tinggi, tentunya akan berpengaruh bagi seluruh aspek kehidupan yang ada,” katanya.
.
Liputan6.com, Jakarta – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berencana memberikan tambahan insentif untuk para prajurit TNI yang melaksanakan tugas jauh dari satuan induk. Hal ini untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI, terutama yang bertugas di daerah perbatasan dan wilayah timur Indonesia.
“Diperlukan tunjangan khusus yang sesuai dengan (prajurit TNI) di daerah, sehingga cukup untuk kegiatan di sana,” kata Marsekal Hadi bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/12/2017).
Hadi menjelaskan, tunjangan prajurit TNI, yaitu Uang Lauk Pauk (ULP) dapat diberikan kepada istri dan anak di rumah.
“Sehingga dia (prajurit TNI) juga senang meninggalkan semua ULP-nya itu di rumah. Karena dia bertugas lebih dari enam bulan, hampir satu tahun, sehingga itu yang harus diperhatikan lebih,” terangPanglima TNI.
Kendati begitu, Hadi yang masih menjabat sebagai KSAU itu belum dapat mengungkap soal besaran penambahan insentif. Dia juga belum dapat memastikan kapan insentif tersebut mulai diberlakukan. Saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi terkait besaran insentif.
Selain itu, dia juga berencana akan memberikan rumah untuk para prajurit. Hal ini untuk memberikan rasa nyaman dan aman untuk keluarga prajurit. Hal yang sama ini pun disampaikan oleh KSAD dan KSAL.
“Apabila para prajurit ini sudah memiliki rumah pribadi maka merasa akan merasa aman dan nyaman karena kebutuhan pokok akan perumahan prajurit sudah bisa dipenuhi,” jelasnya.
Dia berharap dengan diberikannya insentif tersebut, keluarga yang tengah ditinggalkan oleh prajurit tetap dapat merasa nyaman dan aman. Dengan begitu, prajurit yang bertugas pun dapat tenang dalam menjalankan tugasnya.
“Karena Angkatan Darat pun setiap tahun membangun rumah untuk prajurit juga lebih dari 1.000, termasuk Angkatan Laut dan proses ini terus berjalan. Bahkan saya diminta untuk melaporkan apa-apa yang diperlukan untuk prajurit,” imbuh Panglima TNI.
Laporkan Sertijab
Tak hanya itu, dalam pertemuan dengan Presiden, Marsekal Hadi juga melaporkan bahwa dirinya telah melakukan serah terima jabatan (sertijab) Panglima TNI dengan Jenderal Gatot Nurmantyo.
“Saya melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa proses serah terima jabatan yang diawali dengan pelaksanaan fit and proper test, kemudian pengambilan sumpah dan serah terima jabatan Panglima TNI,” kata Hadi.
Kepada Jokowi, Hadi juga menyampaikan bahwa peralihan masa kepemimpinan dari Jenderal Gatot kepada dirinya berjalan dengan lancar. Dia mengatakan solidaritas di tubuh TNI sangat kuat.
“Kami berbicara dengan Bapak Presiden bahwa masa transisi peralihan kepemimpinan di tubuh TNI semuanya terlaksana sesuai dengan rencana, berkat dukungan dari KSAD, KSAL,” jelas Hadi yang masih menjabat sebagai KSAU itu.
Industri Strategis
Hadi juga menyampaikan masalah industri strategis kepada Jokowi. Dia menyebut bahwa Jokowi menginginkan agar industri strategis terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dari Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Hasil dari industri strategis tersebut, kata Hadi, sangat diperlukan untuk memberikan dukungan yang sangat penting untuk kegiatan TNI.
“Industri strategis ini tentunya diperlukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang diperlukan oleh TNI,” ucap Hadi.
.
Panglima TNI Masih Seleksi Calon KASAU Baru
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Posisi kepala staf angkata udara (KASAU) saat ini masih kosong. Hal ini karena KASAU sebelumnya Marsekal Hadi Tjahjanto diangkat menjadi Panglima TNI untuk menggantikan Gatot Nurmantyo.
Hadi mengatakan, sejauh ini dia sudah melakukan komunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, komunikasi tersebut belum menjurus pada pergantian KASAU yang baru. “Yang terkait dengan pergantian kepala staf (KASAU) nanti akan saya laporkan tersendiri,” kata Hadi usai mengikuti makan siang dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (14/12).
Hadi menuturkan, dia sejauh ini telah mulai mencari penggantinya sebagai KASAU. Terdapat beberapa nama yang akan diseleksi kembali sebelum diajukan ke Jokowi dalam waktu dekat. “Karena ada beberapa calon yang harus saya sampaikan dan saya seleksi. Ya kita tunggu saja,” kata Hadi.
Meski jabatan KASAU saat ini kosong, Hadi memastikan jika kinerja angkatan udara tidak akan melemah. Dia menjelaskan bahwa organisasi TNI baik angkatan darat, udara, dan laut sudah menjadi satu kesatuan. Kepala staf pun telah memiliki koordinasi yang selaras wakil kepala staf. Dengan kata lain, wakil kepala staf sementara akan mengemban tugas dan kewajiban kepala staf.
“Contohnya apabila Kepala Staf Angkatan Darat akan keluar negeri, itu tidak perlu memberikan surat perintah atau pelaksanaan tugas kepada wakil kepala staf, kan itu satu kotak. Jadi kalau ditinggal kemana pun wakil kepala staf bertanggungjawab,” ujarnya.