TRANSLATE

Ryamizard Ryacudu Berharap KRI Bima Suci Mampu Berlayar 100 Tahun

Jumat, 17 November 2017

TEMPO.CO, Jakarta – Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci-954 telah berlabuh di Jakarta, Kamis, 16 November 2017. Kapal buatan Freire Shipyard, di Vigo, Spanyol ini disambut kedatangannya oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi bersama dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

KRI Bima Suci berlabuh di dermaga Jakarta Internasional Container Terminal di kawasan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal layar latih terbaru milik TNl Angkatan Laut ini merupakan penerus kapal legendaris KRI Dewa Ruci.

Ryamizard mengatakan KRI Bima Suci merupakan kapal yang lebih baik dari kapal latih  KRI Dewa Ruci. “Bisa kita lihat sendiri, jauh lebih baik, jauh lebih bagus,” ujarnya kepada awak media.

Sebelum tiba di Jakarta, KRI Bima Suci terlebih dahulu singgah di Padang, Sumatera Barat. KRI Bima Suci melaksanakan pelayaran dari Spanyol sejak 18 September 2017. Kapal buatan Freire Shipyard di Vigo, Spanyol ini dikomandani oleh Letnan Kolonel (Laut) Widyatmoko Baruno Aji sebagai komandan pertama di kapal tersebut.

Ryamizard berujar, KRI Bima Suci diharapkan akan berlayar lebih lama di lautan. Dia mengatakan kapal sebelumnya KRI Dewa Ruci telah berlayar selama 64 tahun. “Diharapkan Bima Suci 100 tahunlah,” ucapnya.

Penamaan KRI Bima Suci diambil dari lakon wayang Mahabarata. Lakon Bima Suci mengisahkan perjalanan spiritual Bima hingga bertemu Dewa Ruci. Hal ini menjadi inspirasi dan motivasi TNI AL untuk menamakan kapal latih terbaru para Taruna Akademi Angkatan Laut dengan nama KRI Bima Suci.

KRI Bima Suci memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.351 meter persegi. Keistimewaan kapal ini terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat komunikasi dan data digitalnya.

Komandan KRI Bima Suci Letkol Widyatmoko mengatakan fasilitas di kapal ini sangat moderen. Menurut dia kapal ini dapat melaju dengan kecepatan hingga 16 Knot. “Kapal didesain untuk lomba layar dan bisa melaju sangat cepat,” tuturnya.

KRI Bima Suci memiliki ukuran panjang totalnya 111,2 meter dengan lebar 13,5 meter. Kedalaman draft kapal ini adalah 5,95 meter serta memiliki tinggi pada ketiga tiangnya yaitu tiang haluan 51,15 meter, tiang tengah 51,87 meter, serta tiang buritan 49,51 meter.

Ade Supandi mengatakan KRI Bima Suci  lebih besar dari KRI Dewa Ruci. Dia berujar KRI Dewa Ruci sebelumnya hanya bisa mengakomodasi 50 taruna, yang mana sekarang kondisi pendidikan AL sudah 110 taruna. “Maka butuh kapal latih yang lebih besar sehingga peralatannya lebih canggih juga untuk pendidikan di dalam kapal,” tuturnya.

KRI Bima Suci merupakan kapal kelas bark (barque) dengan tiga tiang. Sebelum tiba di Jakarta, KRI Bima Suci telah melalui berbagai negara serta berbagai belahan kota di dunia dengan rute pelayaran dari Vigo, (Spanyol), Roma (Italia), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Oman, Colombo (Srilanka), Padang.

.

Menhan Mimpikan KRI Bima Suci Bisa Berlayar Hingga 100 Tahun

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berharap kapal layar latih terbaru milik TNI AL, KRI Bima Suci dapat berlayar hingga seabad lagi.

Hal tersebut disampaikan Ryamizard dalam acara penerimaan KRI Bima Suci 945 di Dermaga JICT 11, Tanjung Priuk, Jakarta, Kamis (6/11).

Kapal latih yang akan menggantikan peran KRI Dewa Ruci itu baru saja melakukan pelayaran perdana lintas samudera dari mulai Spanyol pada 18 September silam hingga kini berlabuh di Tanjung Priok.

“Ini harapan kita kalau Dewa Ruci ini sampai sekarang 64 tahun masih berlayar, diharapkan Bima Suci 100 tahun lah,” kata Ryamizard.

Purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat itu mengaku berharap demikian karena melihat berbagai keunggulan Bima Suci dibandingkan Dewa Ruci.

Ryamizard mengatakan impiannya tersebut tak berarti karena Indonesia tak mampu membangun atau membeli kapal baru. Ia menegaskan itu justru akan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia mampu merawat KRI tersebut dengan baik.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi yang juga berada di tempat yang sama memaparkan beberapa keunggulan Bima Suci. Di antaranya adalah daya tampung taruna serta kecanggihan teknologi yang digunakan untuk pendidikan para taruna.

KRI Bima Suci ini memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.351 meter persegi.

“Saya senang dengan Bima Suci ini. Itu ada TV conference yang bisa bicara langsung, kalau saya memberikan pelajaran tentang bela negara, Bu Susi [Pudjiastuti–Menteri Kelautan dan Perikanan] soal kelautan tinggal di kantor saja, di ruang kelasnya mendengarkan itu bagus sekali,” kata Ade.

Usai diserahterimakan, KRI Bima Suci akan langsung melakukan misi selanjutnya yaitu ikut serta dalam Sail Sabang.

“Seusai arahan bapak Menhan ke Sail Sabang, sehingga dua-duanya bisa ditampilkan Dewa Ruci dan Bima Suci,” ujar Ade.

Sebagai kapal penerus KRI Dewa Ruci, ada tiga misi utama yang diemban KRI Bima Suci.

Pertama, sebagai kapal latih taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Kedua, sebagai duta bangsa, duta pariwisata, duta kebudayaan, serta sarana informasi tentang Indonesia. Ketiga, untuk membina hubungan persahabatan internasional.

KRI Bima Suci merupakan kapal buatan Freire Shipyard di Vigo, Spanyol. Sebagai komandan pertama KRI Bima Suci adalah Letkol Laut (P) Widyatmoko Baruno Aji.

Dalam pelayaran perdananya, KRI Bima Suci juga sekaligus melaksanakan tugas dengan berlayar membawa Taruna/Kadet AAL yang melaksanakan Kartika Jala Krida (KJK) tahun 2017. KJK dikomandani Letkol Laut (P) Tonny Sundah M.Tr.(Han).

KJK merupakan pelayaran muhibah ke luar negeri sekaligus latihan dan praktek bagi Taruna AAL dengan menggunakan kapal latih Taruna. Sebanyak 119 taruna AAL dan 13 taruni AAL ikut dalam KJK tersebut.

Pada pelayaran perdananya, KRI Bima Suci telah melewati sejumlah tempat di antaranya Vigo (Spanyol) , Roma (Italia), Port Said (Mesir), Jeddah (Arab Saudi), Oman, serta Kolombo (Srilanka).

.

Menhan Ingin KRI Bima Suci Ulangi Kejayaan Dewa Ruci

VIVA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bersama kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi menyambut kedatangan kapal layar latih Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci di dermaga Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta, Kamis, 16 November 2017. KRI Bima Suci diproyeksikan sebagai pengganti KRI Dewa Ruci.

Ryamizard dalam pidatonya menyampaikan keberadaan KRI Bima Suci untuk meneruskan kejayaan KRI Dewa Ruci yang sudah beroperasi sejak 1953. “Pembangunan kapal layar latih ini untuk meneruskan tradisi kepercayaan, ketangguhan, kejayaan KRI Dewa Ruci,” kata Ryamizard, dalam siaran persnya, Kamis, 16 November 2017.

Dikatakan dia, KRI Dewa Ruci dalam sejarahnya sudah berhasil mengukir prestasi. Salah satunya terkait pelayaran muhibah keliling dunia pada tahun 1964 dan 2012. KRI Dewa Ruci juga membanggakan nama Indonesia di ajang latih internasional di Australia, Amerika, dan Eropa.

“KRI Bima Suci kita harapkan bisa beroperasi dalam waktu yang lebih lama dari KRI Dewa Ruci. Kenapa? Karena, KRI Bima Suci dibangun pada era yang lebih modern dengan teknologi mutakhir,” ujar Ryamizard,

Menurut dia, kehadiran KRI Bima Suci berarti memulai operasional untuk melahirkan perwira-perwira TNI AL terbaik. Diyakininya, KRI Bima Suci memberikan kontribusi dalam pemerintahan Joko Widodo di sektor poros maritim.

Kemudian, ia menginginkan agar KRI Bima Suci dibangun dengan karakter kemaritiman menyesuaikan Taruna Akademi TNI AL. Diharapkan hal ini tak menjadi beban, namun sebagai tantangan untuk memacu semangat prajurit. “Harus bangga bila terpilih menjadi pengawak KRI ini,” lanjut mantan Kepala Staf TNI AD tersebut.

Ryamizard kembali mengingatkan soal perawatan kapal yang harus dilakukan dengan optimal. Penggunaan jangka panjang sebagai kapal latih mesti menjadi catatan. Karena perawatan KRI ini juga merupakan bukti tanggung jawab kepada rakyat.

“Laksanakan tugas kalian di laut dengan sebaik-baiknya agar kehadiran kalian di laut mampu menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa,” ujar Ryamizard.

Kedatangan KRI Bima Suci disambut dengan rangkaian acara di dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara. KRI Bima Suci sempat disandingkan dengan KRI Dewa Ruci sebelum proses sandar dengan melakukan penghormatan parade lambung.

Atraksi sendratari dengan tema ‘Bima Suci’ juga sempat menjadi rangkaian acara kedatangan KRI Bima Suci. Selain Menhan Ryamizard dan KSAL Laksamana Ade Supandi, hadir juga Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam penyambutan kedatangan KRI Bima Suci.

.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia