Presiden ingatkan hati-hati upaya pecah-belah Indonesia
Jumat, 3 November 2017Surakarta (ANTARA News) – Presiden Joko Widodo mengingatkan bangsa Indonesia agar berhati-hati terhadap upaya-upaya dari pihak tertentu yang mengancam negara Indonesia menjadi terpecah-belah.
“Sampai saat ini masih ada pihak-pihak yang terus berupaya ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi lain,” kata Presiden dalam sambutannya pada peringatan HUT Ke-58 Pemuda Pancasila sekaligus penutupan Rapat Pimpinan Paripurna PP, di Surakarta, Sabtu malam.
Hadir pada acara tersebut antara lain, Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, serta anggota DPR RI dari Partai Golkar yakni Bambang Soesatyo, dan Robert Kardinal.
Menurut Jokowi, upaya-upaya tersebut dilakukan dengan cara-cara yang sangat halus dan menyentuh hati.
“Infiltrasi itu dilakukan secara masif dengan gambar-gambar dan video-video yang disebar melalui media sosial,” ujarnya.
Joko Widodo mengingatkan, bangsa Indonesia harus selalu berhati-hati menyikapi potensi ancaman secara halus tersebut.
Bangsa Indonesia, kata dia, harus sadar dan ingat bahwa Indonesia adalah negara besar, dengan penduduk terbanyak ketiga di dunia dan kaya sumber daya alam.
Menurut dia, Indonesia memiliki sekitar 17.000 pulau, 714 suku bangsa, serta 516 kabupaten dan kota sebagai daerah otonom.
“Indonesia sangat besar dan beragam, sehingga NKRI harus terus dijaga,” ucapnya, menegaskan.
Joko Widodo juga mengingatkan bahwa landscap politik dan ekonomi global mulai berubah, dan perubahannya dapat mempengaruhi landskap politik dan ekonomi nasional.
Menurut dia, Indonesia harus dapat mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara, dan jangan sampai berubah.
“Saya harapkan kepada Pemuda Pancasila, sebagai ormas yang bernama Pancasila, menjadi salah satu organisasi yang terus mengawal Pancasila,” katanya.
Kepala Negara juga berharap, Pemuda Pancasila dapat turut mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara Indonesia di dunia internasional.
.
Rasa “Tanah Air” Warnai Peringatan Sumpah Pemuda di California
LOS ANGELES, KOMPAS.com – Sedikitnya 300 warga Indonesia diaspora di wilayah Southern California, Amerika Serikat, menghadiri upacara peringatan Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2017) waktu setempat.
Sejumlah musik, tarian, dan lagu dari beberapa daerah di Tanah Air, serta doa bersama lintas agama yang merepresentasikan keberagaman Indonesia, mewarnai peringatan tersebut.
Peringatan Sumpah Pemudia di wilayah Southern California ini dilaksanakan di Ontario, sekitar satu jam dari Los Angeles, California.
Menhankam, Ryamizard Ryacudu, ikut bangga dengan adanya peringatan Sumpah Pemuda tersebut meski tidak menyaksikan secara langsung semangat WNI untuk merayakannya.
“Kegiatan diselengarakan komunitas Indonesia yang cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” demikian Erwina Hawardi-Anderson, WNI diaspora di Southern California, melaporkan untukKompas.com.
Menurut Erwina, Ryamizard yang memberikan sambutan lewat video yang direkam secara terpisah berharap WNI diaspora di AS atau di manapun berada, memiliki kebanggaan dan cinta pada NKRI.
“Rasa bangga yang melahirkan sikap tekad dan kesabaran untuk membela negara, rela berkorban demi membela martabat dan kedaulatan negara, serta menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi negara,” kata Erwina mengutip Ryaminzard
Toar Putra Fajar Lumingkewas, salah satu anggota panitia, mengatakan, “Sumpah Pemuda bagi kami yang jauh dari Tanah Air memiliki arti yang mendalam.”
Misalnya, Tanah Air satu untuk semua suku, agama, dan juga meskipun bahasa yang berbeda-beda tetap satu, yakni Indonesiaku.
Semua WNI diaspora di Southern California yang mengikuti hari peringatan Sumpah Pemuda merasa senang bisa berpartisipasi membawakan tarian dari daerahnya dan bergabung dengan rekan-rekan dari daerah lain di Tanah Air.
Pada hari yang sama ada penandatanganan Deklarasi Masyarakat Indonesia Los Angeles untuk mempertahankan cita-cita bangsa Indonesia yang telah dicanangkan pada 28 Oktober 1928, dan mempertahankan Pancasila dan NKRI yang diteken oleh perwakilan dari 35 provinsi di Indonesia.
Menurut Ketua Panitia, Utomo Lukman, melalui momen yang diciptakan dalam keberagaman oleh WNI diaspora di Southern California, “kami ingin memberitahu para sahabat di Tanah Air bahwa kami sangat peduli dengan keutuhan NKRI dan menjujung tinggi ideologi Pancasila”.