Menhan AS juga minta maaf atas insiden ditolaknya Panglima
Selasa, 24 Oktober 2017Jakarta (ANTARA News) – Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), James Mattis, menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden ditolaknya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk menghadiri undangan Kepala Staf Gabungan militer AS, di Washington DC, AS pada Sabtu (21/10).
“Permintaan maaf disampaikan secara khusus sebelum Menhan AS bertemu para Menhan ASEAN yang saat ini dilakukan pertemuan di Clark, Filipina pada Senin siang ini,” kata Kepala Pusat Komunikasi dan Publik (Kapuskom dan Publik) Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Totok Sugiharto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.
Pada saat pertemuan, Menhan Ryamizard Ryamizard didampingi Dirjen Strategi Pertahanan Kemhan Mayjen TNI Dr Yoedhi Swastanto, MBA dan Staf Khusus Menhan urusan Luar Negeri, Dutabesar Soemadi DM Brotodiningrat.
Kedatangan Menhan RI Ryamizard Ryacudu untuk menghadiri pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM)-Plus di Filipina, yang berlangsung sejak Minggu (22/10) sampai 25 Oktober 2017.
ADMM Plus merupakan Forum penukaran pandangan tentang isu-isu Pertahanan Keamanan, Regional dan Internasional.
ADMM-Plus sendiri merupakan bentuk perluasan kerja sama Pertahanan ADMM dengan melibatkan 8 Negara Mitra Catra ASEAN, yakni Amerika Serikat, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Republik Korea (ROK), Selandia Baru, India dan Rusia
ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) juga merupakan platform kerja sama antara Menteri Pertahanan 10 Negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam yang bertujuan untuk meningkatkan Confidine Building Measures (CBM) serta menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan dan kawasan.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ditolak untuk memasuki wilayah Amerika Serikat ketika akan berangkat ke negara digdaya itu untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan pada Senin (23/10) hinggga Selasa (24/10) di Washington DC, AS.
“Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta isteri dan delegasi telah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkata. Kemudian pada Sabtu (21/10), Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates, namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection,” jelas Mayjen TNI Wuryanto, di Jakarta, Minggu (22/10).
Dengan adanya penolakan itu, lanjut dia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak jadi hadir pada acara tersebut.
Wuryanto menjelaskan bahwa Panglima TNI mendapat undangan secara resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford Jr dan kemudian Jenderal TNI Gatot Nutmantyo membalas surat tersebut dan mengkonfimasi kehadirannya sebagai bentuk penghargaan dan perhatian.
“Panglima TNI mengirim surat balasan tersebut karena menghormati Jenderal Joseph F Durford, Jr yang merupakan sahabat sekaligus senior Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,” Kata Kapuspen TNI.
“Kepergian ke Amerika atas undangan Pangab dan atas hubungan baik dua negara serta hubungan baik antara Pangab Amerika dan Panglima TNI, oleh sebab itu Panglima TNI beserta isteri dan delegasi memutuskan tidak akan menghadiri undangan Pangab Amerika Serikat sampai ada penjelesan resmi dari pihak Amerika,” tegas Kapuspen TNI.
.
Menhan AS Minta Maaf Atas Pelarangan Panglima TNI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atas kebijakan Amerika Serikat (AS) yang menolak Panglima TNI. Jendral TNI. Gatot Nurmantyo masuk ke wilayah mereka, Menteri Pertahanan (Menhan) AS, James Mattis, menyampaikan permohonan maafnya ke pemerintah Indonesia, melalui Menhan RI, Ryamizard Ryacudu.
Dalamm siaran pers resmi Kementerian Pertahanan yang diteirma Tribunnews.com, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen Totok Sugiarto, mengatakan permintaan maaf itu, disampaikan saat keduanya bertemu di acara ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM)-Plus, di Filipina, Senin (23/10/2017).
“Permintaan maaf disampaikan secara khusus sebellum Menhan AS bertemu para Menhan ASEAN, yang saat ini sedang melakukan pertemuan tahunan,” ujarnya.
Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen) TNI, Mayjen Wuryanto, dalam siaran persnya yang diterima Tribunnews.com, mengatakan Panglima TNI, dan rombongan, digendakan untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan tanggal 23 – 24 Oktober 2017 di Washington DC.
Kehadiran Panglima TNI ke AS, adalah untuk mewakili Indonesia, memenuhi undangan yang dikirim langsung oleh Panglima Angkatan Bersenjata AS, Jendral Joseph F. Durfort. Rombongan direncanakan berangkat menumpangi pesawat Emirates Airlines, dari bandara Soekarno – Hatta, Sabtu kemarin (21/10). Rombongan batal berangkat, setelah petugas dari maskapai, menginformasikan pelarangan terhadap Gatot Nurmantyo dan istri, oleh pemerintah AS.
Panglima TNI kemudian melaporkan insiden itu ke Presiden RI. Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Pertahanan (Menkopolhukam), Wiranto, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP. Marsudi. Selain itu, Panglima TNI juga mengirimkan surat pemberitahuan, ke Joseph F. Durfort.
Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Indonesia, juga sudah menyampaikann permohonan maafnya, dan berkomitmen untuk menjamin dan memfasilitasi keberangkatan ulang rombongan. Namun sampai saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah AS, soal pelarangan tersebut.
.
Menhan AS Minta Maaf ke Menhan RI
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) James Mattis telah menyampaikan permohonan maaf kepada Menhan RI Ryamizard Ryacudu atas insiden ditolaknya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di AS. Hal itu dikonfirmasi Kepala Pusat Komunikasi (Puskom) Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI Brigjen TNI Totok Sugiharto.
Menurut Totok, permintaan maaf tersebut disampaikan secara khusus kepada Menhan RI. “Disampaikan sebelum Menhan AS bertemu Menhan ASEAN yang saat ini sedang melakukan pertemuan tahunan 2017 di Clark, Filipina siang ini,” kata Totok, Senin (23/10).
Menhan AS, Totok mengatakan, meminta maaf atas insiden ditolaknya Panglima untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan Militer AS. Sampai saat ini Totok belum mengonfirmasi secara pasti alasan terjadinya insiden penolakan Panglima TNI di AS.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak memasuki wilayah AS oleh pihak Bea Cukai Amerika Serikat (AS). Pemberitahuan penolakan itu disampaikan maskapai penerbangan Emirates sesaat sebelum Panglima akan berangkat.
Sedianya, Gatot akan menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan 23 sampai 24 Oktober 2017 di Washington DC. Gatot diundang secara resmi mewakili pemerintah Indonesia.