TRANSLATE

Menhan akan segera laporkan permintaan maaf AS kepada presiden

Selasa, 24 Oktober 2017

Jakarta (ANTARA News) – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan segera melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS), James Mattis, terkait insiden ditolaknya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,  kepada Presiden Joko Widodo.

“Saya akan sampaikan permintaan maaf Menhan AS ini kepada Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri,” kata Menhan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Permintaan maaf disampaikan saat Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis, Senin siang di Clark, Filipina.

Pertemuan antara kedua Menhan tersebut terjadi di sela-sela acara ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) di Filipina ASEAN yang berlangsung mulai 22 sampai 25 Oktober 2017.

Ryamizard mengaku dirinya sempat berbincang-bincang dengan Menteri Pertahanan AS perlihal ditolaknya Panglima TNI ke AS untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan militer AS.

James Mattis pun meminta maaf atas insiden ditolaknya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di AS untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan militer AS.

“Permintaan maaf disampaikan secara khusus sebelum Menhan AS bertemu para Menhan ASEAN yang saat ini sedang melakukan pertemuan tahunan 2017 di Clark, Filipina,” jelas Ryamizard di Filipina, Senin.

“Beliau dengan penuh hati meminta maaf yang sebesar-besarnya. Menhan AS pun berharap hal ini tidak terjadi lagi,” kata Ryamizard.

Kedatangan Menhan RI Ryamizard Ryacudu untuk menghadiri pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM)-Plus di Filipina, yang berlangsung sejak Minggu (22/10) sampai 25 Oktober 2017.

ADMM Plus merupakan Forum penukaran pandangan tentang isu-isu Pertahanan Keamanan, Regional dan Internasional.

ADMM-Plus sendiri merupakan bentuk perluasan kerja sama Pertahanan ADMM dengan melibatkan 8 Negara Mitra Catra ASEAN, yakni Amerika Serikat, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Republik Korea (ROK), Selandia Baru, India dan Rusia

ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) juga merupakan platform kerja sama antara Menteri Pertahanan 10 Negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam yang bertujuan untuk meningkatkan Confidine Building Measures (CBM) serta menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan dan kawasan.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Wuryanto mengatakan, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ditolak untuk memasuki wilayah Amerika Serikat ketika akan berangkat ke negara digdaya itu untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan pada Senin (23/10) hinggga Selasa (24/10) di Washington DC, AS.

“Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta isteri dan delegasi telah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkata. Kemudian pada Sabtu (21/10), Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates, namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection,” jelas Mayjen TNI Wuryanto, di Jakarta, Minggu (22/10).

Dengan adanya penolakan itu, lanjut dia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak jadi hadir pada acara tersebut.

Wuryanto menjelaskan bahwa Panglima TNI mendapat undangan secara resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford Jr dan kemudian Jenderal TNI Gatot Nutmantyo membalas surat tersebut dan mengkonfimasi kehadirannya sebagai bentuk penghargaan dan perhatian.

“Panglima TNI mengirim surat balasan tersebut karena menghormati Jenderal Joseph F Durford, Jr yang merupakan sahabat sekaligus senior Jenderal TNI Gatot Nurmantyo,” Kata Kapuspen TNI.

“Kepergian ke Amerika atas undangan Pangab dan atas hubungan baik dua negara serta hubungan baik antara Pangab Amerika dan Panglima TNI, oleh sebab itu Panglima TNI beserta isteri dan delegasi memutuskan tidak akan menghadiri undangan Pangab Amerika Serikat sampai ada penjelesan resmi dari pihak Amerika,” tegas Kapuspen TNI.

.

Menhan Serukan Negara-negara ASEAN Tetap Kompak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyerukan negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) bersatu.

Ryamizard juga meminta hal-hal yang bisa memancing konflik serta melemahkan hubungan antar negara ASEAN dapat dihindari.

Ia menyebut negara-negara di Asia Tenggara, harus terbuka satu sama lain, agar tercipta pengertian, dan menghindari kecurigaan yang bisa berujung pada peperangan.

“Perlunya kterbukaan untuk berbagi informasi bagi kepentingan bersama, guna menghindari upaya-upaya yang ingin memecah persatuan ASEAN,” kata Ryamizard dalam sambutannya di acara ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) plus, di Filipina, Senin (23/10/2017),

Indonesia, kata Ryamizard, sudah melakukan berbagai upaya, agar hubungan antar negara-negara ASEAN tetap rekat.

Hal itu antara lain dilakukan dengan menggelar forum-forum dengan negara terkait, mengenai isu tertentu di kawasan.

Sebagai contoh, Indonesia sudah beberapa kali menggagas pertemuan dengan perwakilan Malaysia dan Filipina, untuk membahas ancaman terorisme di FIlipinna Selatan pada Juni lalu.

Acara tersebut ditindaklanjuti dengan operasi patroli bersama, antara Indonesia, Filipina dan Malaysia, untuk mengantisipasi ancaman di Filipina Selatan.

“Dan tahap berikutnya akan dilaksanakan latihan, kemudian ooperasi darat ketiga negara, dengann waktu dan tepat yang belum ditentukan,” kata Ryamizard.

.

Menhan Ajak ASEAN Perkecil Perbedaan demi Persaudaraan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu bersama Mitra Wicara mengajak negara-negara di ASEAN untuk memperbesar persamaan dan memperkecil perbedaan yang dapat melemahkan hubungan persaudaraan.

“Oleh karenanya, inisiatif untuk mewujudkan segala bentuk forum, kemajuan teknologi, kerja sama lndustri pertahanan, bukan untuk menciptakan perang tetapi justru menciptakan stabalitas keamanan serta perdamaian dunia,” kata Menhan Ryamizard dalam sambutannya pada ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM)-Plus di Filipina, Ahad (22/10).

ADMM Plus itu berlangsung mulai 22 Oktober sampai 25 Oktober 2017, yang merupakan Forum Penukaran Pandangan Tentang lsu-lsu Pertahanan Keamanan, Regional dan Internasional.

“Perlunya keterbukaan untuk berbagi informasi bagi kepentingan bersama guna menghindari upaya-upaya yang ingin memecah persatuan ASEAN. Sehingga, perkuatan sentralitas ASEAN dkdukung oleh negara plus merupakan modal kerja sama penahanan. Guna membangun struktur keamanan dalam menjaga stabiltas keamanan dan perdamaian dari kawasan ASEAN,” kata Menhan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (23/10).

Menurut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini, lndonesia akan terus menjaga komitmen untuk selalu terlibat aktif dan bekerja sama dalam penguatan pilar politik keamanan. “Serta, bersinergi dengan pilar sosial-budaya dan ekonomi demi pencapaian kemakmuran yang stabil. Dan dinamis dan makmur yang beronentasi serta berpusat pada interaksi masyarakat ASEAN,” jelasnya.

Indonesia bersama Malaysia dan FIIipina melakukan Trilateral Maritime Patrol dan Trilateral Air Patrol sebagai upaya bersama mencegah serta memerangi terorsisme sejak 2016. Upaya itu kemudian berlanjut dengan peluncuran Patrol Maritime dan Trilateral Air Patrol serta peresmian Maritime Command Center ketiga negara di Tarakan, Kalimantan Utara pada Juni 2017.

Peluncuran Patroli Udara pada pertengahan Oktober 2017 dan tahap berikutnya akan dilaksanakan latihan kemudian operasi darat ketiga negara. ADMM-Plus sendiri merupakan bentuk perluasan kerja sama Pertahanan ADMM dengan melibatkan 8 Negara Mitra Catra ASEAN, yakni Amerika Serikat. Australia, Cina, Jepang, Republik Korea (ROK), Selandia Baru, India dan Rusia

ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) juga merupakan platform kerja sama antara Menteri Pertahanan 10 Negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, Laos, dan Vietnam yang bertujuan untuk meningkatkan Confidine Building Measures (CBM) serta menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan dan kawasan.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia