TRANSLATE

Menhan Ryamizard Ryacudu Kunjungi Kawasan Industri Maritim di Tanggamus

Jumat, 25 Agustus 2017

INILAMPUNG.Com – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu meninjau rencana fasilutas industri pertahanan di Kawasan Industri Maritim (KIM) dan silaturahmi di rumah adat Limau Kecamatan Limau, Kamis (24/8/2017).

Dalam kunjungannya, mantan Pangkostrad itu di dampingi para staf Kementerian Pertahanan.

Rombongan tiba di lokasi Kawasan Industri Maritim (KIM) Pesisir Teluk Semaka menggunakan 2 unit Heli Jenis pesawat Helli Bell 429.

Rombongan Menhan terdiri dari Jendral Purn. TNI. H. Ryamizard Ryacudu (Menhan RI / Gelar Sutan Tuan Kaca Marga), Mayjen TNI AM. Putranto, S.Sos (Pangdam II/Sriwijaya), Budiman Saleh (Dirut PT. PAL), Ahmad Sudarto (Dirut PT. PINDAD), Budi Santoso (Dirut PT. DI), Dr. Sutrisno (Dirjen Pothan Kemenhan), Brigjen TNI Totok Sugiarto (Lapis Kapuskompublik), Kolonel Laut (S) Yos Sumiarsa (Kabag Dukminmen Kemenhan), Kolonel Kav. Robert Owen (Kakor Kemenhan Lampung), Theresia Sormin (Staf Ahli Bid. Pemerintahan Hukum dan Politik Pemprov. Lampung / mewakili Gubernur Lampung), Kolonel Chb Iroth Soni (Intepreter Kemenhan), Lettu Mar Galih Triatmojo (ADC Menhan), dan Sertu Purwanto (Walpri Menhan) dan Kopka Bobby Sandi (Protokol Menhan).

Dalam sambutannya, Menhan RI Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu menyampaikan, bahwa ia merupakan pribumi Lampung yang mempunyai gelar Sutan Kaca Marga artinya sebagai pembina 62 penyeimbang atau kesutanan yang ada di Provinsi Lampung.

“Semoga Lampung kembali jaya karena kesutanan ini sudah berumur lebih dari 500 tahun,” jelas Ryamizard. 
Ia juga mengatakan, bahwa kedatangannya ke Kecamatan Limau mewakili Pemerintah RI untuk meninjau lokasi yang nantinya akan di bangun Kawasan Industri Maritim (KIM) karena Industri Pertahanan yang ada di pulau jawa dinilai sudah tidak layak lagi.

“Produk Industri Pertahanan kita sudah di akui kualitasnya kepada dunia, terbukti dengan adanya negara-negara lain yang membeli alutsista dari negara kita. Kawasan industri maritim ini nantinya akan berdiri 3 perusahaan BUMN dibantaranya PT. PINDAD, PT. PAL dan PT. DI. Kami sudah melaksanakan survei ke beberapa daerah untuk menentukan lokasi yang cocok untuk membangun Kawasan Industri Maritim ini dan yang paling cocok lokasinya berada di Kabupaten Tanggamus ini,” terangnya. 
Mantan Kepala Staf TNI AD juga menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan dan sambutan dari masyarakat Kabupaten Tanggamus. “Kami berterimakasih kepada Pemkab dan Masyarakat Tanggamus atas sabutan dan dukungannya, hasil ini akan kami laporkan kepada Bapak Presiden RI,” kata dia.

Penyampaian Menhan RI tak pelak langsung mendapatkan tanggapan antusias dari Junait Fihri selaku Sutan Pangeran Adat 2 Marga Limau, Ia menyampaikan bahwa Pekon Padang Ratu Kecamatan Limau Kab. Tanggamus baru pertama kali ini di kunjungi pejabat Menteri Pertahanan beserta rombongan. Masyarakat, lanjutnya, sangat mendukung program Pemerintah dalam rencananya untuk membangun kawasan Industri Maritim yang kebetulan bertempat di Pekon setempat.

“Kami hanya berharap semoga cepat terealisasi, dengan terealisasinya pembangunan kawasan industri maritim otomatis berdampak untuk kemajuan pembangunan Provinsi Lampung khususnya Kecamatan Limau Kabupaten Tanggamus masyarakat khususnya Kecamatan Limau agar dapat mendukung dan jangan ada yang menghalangi atau mempersulit program pembangunan KIM di Pekon kita ini,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Tanggamus KH. Samsul Hadi, M.Pd.I menjelaskan, bahwa Kabupaten Tanggamus terdiri dari 20 Kecamatan, 299 Pekon dan 3 kelurahan, lebih kurang telah berjalan selama enam tahun masyarakat Kabupaten Tanggamus menantikan pembangunan KIM.

“Kabupaten Tanggamus memiliki potensi sumber daya alam yang besar, salah satunya bakal lokasi pembangunan KIM di Batu Balai Pekon Ketapang Kecamatan Limau,” jelas Samsul Hadi.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh KH. Samsul Hadi, M.Pd.I (Wakil Bupati Tanggamus), AKBP. Alfis Suhaili, S.IK, M.Sc (Kapolres Tanggamus), Letkol. Inf. Hista Soleh Harahap (Dandim 0424 Tanggamus), FB. Karjiono (Asisten II Bid. Ekonomi dan Pembangunan Tanggamus), Drs. Firman Ranie (Asisten III Bid. Administrasi / Plh. Sekda Tanggamus), Darman (Ka BPN Tanggamus), Letkol Tri Handaka (Dan Den Pom Lampung), Iing Sarkim (Ka. Kanwil BPN Lampung), Peltu. Bambang HS (Danpos AL Kota Agung), Bripka. Darwanto (Danpol Airud Kota Agung).

.

Tanggamus Calon Pusat Industri Alutsista

radarlampung.co.id – Rencana pemerintah memusatkan industri pertahanan di Lampung terus dimatangkan. Kemarin, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Tanggamus.

Secara khusus, Ryamizard meninjau Kawasan Industri Maritim (KIM). Selain itu, dia juga melakukan anjau silau ke Kebandakhan Limau, Pekon Padangkhatu, Kecamatan Limau.

Turut mendampingi Ryamizard, Dirut PT PAL Budiman, Dirut PT Pindad Abraham Mose, dan Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso. Hadir pula Pangdam II Sriwijaya Mayjen A.M. Putranto, Danrem 043/Garuda Hitam Kolonel (Inf.) Hadi Basuki, dan Dandenpom II/3 Lampung Letkol CPM Tri Handaka.

Rombongan Menhan disambut Wakil Bupati Tanggamus Hi. Samsul Hadi, M.Pd.I. Dia didampingi Dandim 0424 Letkol (Inf.) Hista Soleh Harahap dan Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili.

Sebelum ke rumah adat, Menhan beserta rombongan memantau KIM dengan menggunakan dua helikopter. Yaitu helikopter Bell 429 milik PT Whitesky Aviation dan MI-17 milik TNI Angkatan Darat. Pantauan udara dilakukan sekitar 15 menit.

Dalam sambutannya, Ryamizard mengatakan, industri pertahanan yang ada di Pulau Jawa sudah tak layak. Karenanya, Kemenhan menggelar survei ke beberapa daerah. Tujuannya untuk menentukan lokasi yang cocok guna membangun industri pertahanan.

’’Dan, KIM ini lokasinya cocok. Sebab dari segi lahannya luas, lautnya tidak dangkal, dan tidak terlalu rawan dengan gempa. Cocok untuk membuat pabrik kapal selam. Karena daerah selatan rawan gempa. Sedangkan wilayah lain, lautnya dangkal. Kami akan melaporkan ini kepada presiden,” kata putra daerah Lampung tersebut.

Dikatakannya, produk industri pertahanan Indonesia sudah diakui kualitasnya oleh dunia internasional. Hal itu terbukti dengan adanya beberapa negara yang membeli produk alutsista (alat utama sistem persenjataan) dari Indonesia.

’’Kawasan industri maritim ini nantinya berdiri tiga perusahaan BUMN, yakni PT Pindad, PT PAL, dan PT DI,” terang Ryamizard.

Wabup Tanggamus Samsul Hadi mengatakan, masyarakat telah lama menantikan pembangunan KIM. Yakni terhitung sudah enam tahun. Untuk itu melalui kunker Menhan ini, ia berharap pembangunan KIM dapat segera terealisasi.

’’Kabupaten Tanggamus memiliki potensi sumber daya alam yang besar. Salah satunya bakal lokasi pembangunan KIM di Batu Balai, Pekon Ketapang, Kecamatan Limau. Untuk itu, kami berharap KIM ini bisa segera dibangun,” kata Samsul.

Dalam anjau silau tersebut, Menhan yang memiliki gelar adat Suntan Tuan Kacamarga menerima secara simbolis surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah (sporadik). Surat itu diberikan Suntan Pengikhan Adat II Limau Junait Fihri.

Junait Fihri mengatakan, kunjungan Ryamizard merupakan sejarah di Pekon Padangkhatu. Menurut dia, Kebandakhan Limau yang terdiri dari 62 marga mendukung rencana pemerintah. Hal ini diwujudkan dengan hibah tanah kepada negara seluas 10.500-an hektare (ha).

’’Kami mendukung program pemerintah dalam rencananya untuk membangun kawasan industri maritim yang kebetulan bertempat di pekon kami. Semoga hal ini cepat terealisasi. Karena dengan terealisasinya pembangunan kawasan industri maritim, otomatis berdampak untuk kemajuan pembangunan Provinsi Lampung khususnya Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus,” kata dia.

.

Kemhan Jajaki Peluang Relokasi 3 BUMN Pertahanan ke Lampung

 

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertahanan berencana merelokasi tiga perusahaan BUMN industri strategis yakni PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT Pindad dan PT Pal Indonesia ke wilayah Provinsi Lampung.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pertimbangan pemindahan industri pertahanan ke luar Pulau Jawa karena saat ini kondisi Pulau Jawa sangat padat penduduk sehingga tidak memungkinkan lagi dan tidak cocok sebagai sebuah tempat pembuatan produk-produk alat pertahanan.

“Kenapa dibuat di sini [Lampung], karena di Pulau Jawa sudah penuh tidak cocok lagi untuk membuat pabrik peralatan perang, karena bukan sekadar dibuat tapi dicoba,” ujarnya melalui keterangan resmi setelah mengunjungi Kabupaten Tanggamus, Lampung, Kamis (24/8/2017).

Adapun dalam kunjungan ke Lampung tersebut, Ryacudu didampingi Direktur Utama PT DI Budi Santoso, Dirut PT Pindad Abraham Mose, Dirut PT PAL Indonesia Budiman Saleh. Wilayah Kabupaten Tanggamus menjadi salah satu tempat atau wilayah yang dipertimbangkan oleh Kemhan untuk nantinya menjadi tempat relokasi.

Ryacudu menuturkan beberapa negara seperti Inggris dan Korea Selatan menempatkan industri pertahanan jauh dari pusat kota. Kabupaten Tanggamus menjadi salah satu pilihan yang cocok untuk relokasi industri pertahanan.

“Saya lihat di Korea Selatan maupun di Inggris dan negara lain, industri pertahanannya berada jauh dari kota besar,” paparnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia