TRANSLATE

Menhan Ajak Santri Tangkal Radikalisme dan Terorisme

Rabu, 23 Agustus 2017

JAKARTA (Pos Kota) – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam, Desa Tonjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Senin (21/8/2017).

Dalam rilisnya,  kedatangan mantan KSAD era Presiden Megawati itu disambut ribuan santri Ponpes Al Hikam. Dia juga menyampaikan terima kasih atas sambutan yang sangat meriah di ponpes tersebut.

Dalam kesempatan tersebut,  dia mengatakan, membela negara wajib bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk para santri.   Saya mengajak untuk mempersiapkan sejak dini dan menjaga pertahanan negara dari berbagai ancaman,” ujar Ryamizard.

Ancaman yang dimaksudnya adalah, paham radikalisme dan terorisme. “Dua hal ini harus diantisipasi dan diberangus. Radikalisme dan terorisme mengancam persatuan dan keutuhan Indonesia,” tegasnya.

Ryamizard mengajak generasi bangsa, khususnya santri untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme. ”Tidak ada ceritanya membunuh orang masuk surga. Lebih-lebih bunuh diri,” tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan,  Islam tidak pernah mengajarkan untuk membunuh dan bunuh diri. Karena kedua hal tersebut  merupakan tindakan yang sangat tidak terpuji.”Jangan mudah terpengaruh, membunuh orang dengan membabi buta bukan jihad,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes Al-Hikam KH. Nuruddin Arrahman berharap kedatangan Menhan Ryamizard memberikan nasihat kepada santri di ponpes tersebut agar bersama-sama menangkal paham radikalisme.

Para santri mendapat pemahaman tentang bagaimana ikut serta menjaga pertahanan negara. Salah satunya mengenai ancaman paham radikalisme itu,” ujarnya.

Sebagai warga negara Indonesia, kata dia, para santri harus bersama-sama menangkal paham radikalisme dan terorisme di masyarakat. ” Mari kita nyatakan perang terhadap paham radikalisme,” tutup Wakil Rois Syuriah PW NU Jawa Timur tersebut. 

.

Menteri Pertahanan Ajak Santri Tangkal Radikalisme

BANGKALAN – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam, Desa Tonjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Senin (21/8). Ribuan santri antusias menyambut jenderal TNI purnawirawan itu.

Ryamizard Ryacudu menyampaikan terima kasih telah disambut dengan hormat di Ponpes Al-Hikam. Namun, yang paling penting, kata dia, generasi bangsa harus memiliki pemahaman kukuh tentang bela negara.

Menhan menyampaikan, membela negara wajib bagi seluruh rakyat Indonesia, tak terkecuali para santri. Karena itu, dia mengajak mempersiapkan sejak dini untuk menjaga pertahanan negara dari berbagai ancaman.

Salah satu ancaman nyata, lanjut Ryamizard Ryacudu, yakni paham radikalisme dan terorisme. Dua hal itu kini harus diantisipasi dan diberangus. Radikalisme dan terorisme mengancam persatuan dan keutuhan Indonesia.

Untuk itu, sebagai warga yang baik, generasi bangsa harus menangkal radikalisme dan terorisme. ”Tentu dengan pemahaman yang baik. Tidak ada ceritanya membunuh orang masuk surga. Lebih-lebih bunuh diri,” tegasnya.

Radikalisme kerap dihubung-hubungkan dengan Islam. Padahal, dalam Islam tidak pernah diajarkan membunuh dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji. Karena itu, santri harus tahu tentang ajaran Islam yang benar. ”Jangan mudah terpengaruh, membunuh orang dengan membabi buta bukan jihad,” ujarnya.

Pengasuh Ponpes Al-Hikam KH. Nuruddin Arrahman mengatakan, kedatangan Menhan memberikan nasihat kepada santri. Sebab, selama ini radikalisme dikaitkan-kaitkan dengan Islam. Padahal, itu tidak benar.

Pihaknya berterima kasih Menhan telah berkunjung ke Ponpes Al-Hikam. ”Santri mendapat pemahaman tentang bagaimana ikut serta menjaga pertahanan negara. Salah satunya mengenai ancaman paham radikalisme itu,” ujarnya.

Wakil Rois Syuriah PW NU Jawa Timur tersebut menyatakan, sebagai warga negara Indonesia, santri harus berkontribusi dalam menangkal paham radikalisme. ”Nyatakan perang terhadap paham radikalisme,” tukasnya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia