Kabadiklat Kemhan RI: Kata Kunci Bela Negara Era Digital Adalah Swa Sensor
Jumat, 4 Agustus 2017Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kabadiklat Kemhan RI), Mayor Jenderal TNI Hartind Asrin, saat ditemui tangerangonline.id di ruang kerjanya, mengatakan, tren kekinian dalam Bela Negara adalah penggunaan teknologi digital dan media sosial.
Menurut Hartind, karena kebanyakan masyarakat sekarang hidup dalam lingkungan digital, maka saat ini Bela Negara fokus pada media sosial.
“Saya melihat, remaja sekarang banyak menggunakan media sosial melalui handphone android.Nah, sekarang Bela Negara harus fokus kearah Medsos,” kata mantan Kapuskom Publik Kemhan RI ini di ruang kerjanya Kamis siang.
Menurutnya, kata kunci Bela Negara adalah “swa sensor”.Negara, tidak bisa melindungi masing-masing individu, namun individu masing-masinglah yang melakukan filter terhadap informasi yang didapat dari media sosial.
Jadi, kata Hartind, tidak ada sebuah negara yang mampu melindungi diri individu. Siapa yang bisa? Telepon seluler adalah diri sendiri dan individu yang bisa mengendalikannya.
Hal terpenting adalah yang bisa melindungi diri sendiri (swa sensor) oleh negara dan bangsa Indonesia.
Swa Sensor, kata Hartind, adalah dia bisa mensensor konten-konten yang positif dan negatif, dan mana informasi yang hoax dan berita bohong.
” Mereka akan melakukan sensor secara pribadi. Bagi dirinya sendiri itu demikian, karena pengaruh (informasi) dari luar, sikap dan prilakunya juga harus sesuai dengan Bela Negara dan nasionalis,” ujar Hartind.
Karena itu, lanjut Hartind, tepat sekali Bela Negara menjawab tantangan bangsa Indonesia. Penangkal dari hal yang negatif dari sosial media.
Sumber: https://tangerangonline.id