TRANSLATE

Menhan: Ibu Kota Negara Lebih Bagus Dekat Laut

Kamis, 20 Juli 2017

Liputan6.com, Jakarta – Wacana pemindahan ibu kota terus bergulir. Beberapa wilayah di Pulau Kalimantan, seperti Palangka Raya, disebut-sebut menjadi tempat yang dipilih oleh pemerintah untuk memindahkan ibu kota.

Namun, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mempunyai pandangan lain. Dia mengutarakan, lebih baik ibu kota dipindahkan di daerah yang dekat laut.

“Sedianya, ya paling bagus itu dekat laut kan,” ucap Ryamizard di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jakarta, Senin 17 Juli 2017.

Meski demikian, dia menyerahkan keputusannya kepada Presiden Jokowi. Soal keamanan, pihaknya menyatakan siap saja di mana pun.

“Ya, ketemu Presiden saja. Di mana tempatnya, kan kita menata ya,” tegas Ryamizard.

Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah lain, salah satunya Palangka Raya, terus bergulir. Pemerataan perekonomian dari Jawa ke luar Jawa, banjir, kemacetan menjadi beberapa pertimbangan perlunya memindahkan ibu kota yang kini tengah dikaji Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Presiden Joko Widodo mengatakan, rencana itu memang masih dalam kajian. Jokowi mengungkapkan, ada tiga provinsi yang sudah masuk dalam kajian Bappenas.

“Ada tiga tempat memang, tiga provinsi yang masuk dalam kajian,” kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis 13 Juli 2017.

Hanya saja, Jokowi belum mau mengungkapkan provinsi mana saja yang sudah masuk kajian Bappenas. Banyak dampak lain ketika Jokowi menyebut beberapa provinsi yang sudah mendekati pasti sebagai Ibu Kota.

“Apakah di sini, apakah di provinsi yang lain, tidak saya buka dulu. Kalau saya buka misalkan di Kaltim, kemudian tahu di mana, misalnya Brau, nanti semua orang beli tanah di sana, enggak jadi pindah nanti. Harga tanah langsung melambung,” imbuh Jokowi.

 

 

 

 

.

Menhan Sebut Lokasi Ideal untuk Ibu Kota adalah Berdekatan Laut

 

Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut lokasi pemindahan ibukota negara idealnya berdekatan dengan laut. Kemenhan siap mengawal dari sisi pertahanan soal pemindahan ibu kota.

“Tapi sedianya ya paling bagus itu deket laut kan,” ujar Ryamizard di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2017).

Dia mengatakan pihaknya siap membantu pemindahan ibu kota dari sisi pertahanan. “Ya, ketemu Presiden saja. Dimana tempatnya kan kita menata, ya,” ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) akan melibatkan para ahli dari negara-negara yang lebih dahulu sukses memindahkan ibu kota negara. Contohnya dari Brasil, Australia, Amerika Serikat.

“Iya narasumber, kita kan harus belajar dari mereka yang pengalaman langsung dalam proses pemindahan pusat pemerintahan. Kita harus tahu sisi sulitnya, keuntungan, kerugiannya,” kata Bambang.

Dia memastikan, keterlibatan para ahli asing ini hingga pemindahan ibu kota negara di Indonesia terealisasi.

“Namanya juga narasumber, ya kita tanya saja apa pendapatnya,” ungkap dia.

Sebagai informasi, Kementerian PPN/Bappenas meminta tambahan anggaran sebesar Rp 26 miliar. Salah satu alokasinya untuk kajian cepat pemindahan ibu kota sebesar Rp 7 miliar.

 

 

Sumber: https://news.detik.com

 

 

 

 

.

Menhan Sebut Ibu Kota Negara Paling Cocok Dekat Laut

 

KABAR.NEWS, Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu ikut memberikan tanggapannya soal wacana pemindahan Ibu Kota Negara. Beberapa wilayah di Indonesia dianggap cukup ideal sebagai lokasi Ibu Kota yang baru. Termasuk Kota Makassar dan Palangka Raya yang juga sempat dikaitkan sebagai lokasi pemindahan ibu kota.

Menurut Ryamizard Ryacudu, lebih baik ibu kota dipindahkan di daerah yang dekat laut.

“Sedianya, ya paling bagus itu dekat laut kan,” ucap Ryamizard seperti dilansir Liputan6.com, Selasa (18/7/2017).

Meski demikian, dia menyerahkan keputusannya kepada Presiden Jokowi. Soal keamanan, pihaknya menyatakan siap saja di mana pun.

“Ya, ketemu Presiden saja. Di mana tempatnya, kan kita menata ya,” tegas Ryamizard.

Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah lain memang terus bergulir. Pemerataan perekonomian dari Jawa ke luar Jawa, banjir, kemacetan menjadi beberapa pertimbangan perlunya memindahkan ibu kota yang kini tengah dikaji Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Presiden Joko Widodo mengatakan, rencana itu memang masih dalam kajian. Jokowi mengungkapkan, ada tiga provinsi yang sudah masuk dalam kajian Bappenas.

“Ada tiga tempat memang, tiga provinsi yang masuk dalam kajian,” kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis 13 Juli 2017.

Hanya saja, Jokowi belum mau mengungkapkan provinsi mana saja yang sudah masuk kajian Bappenas. Banyak dampak lain ketika Jokowi menyebut beberapa provinsi yang sudah mendekati pasti sebagai Ibu Kota.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia