TRANSLATE

Menteri Ryamizard Temui Menhan Selandia Baru untuk Bahas Kerjasama Militer

Sabtu, 3 Juni 2017

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Menteri PertahananSelandia Baru Mark Mitchell di Kantor Kementerian Pertahanan,Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Dalam pertemuan tersebut Menteri Pertahanan kedua negara menandatangani dokumen pernyataan bersama mengenai hubungan kerjasama pertahanan kedua negara.

Ryamizard mengatakan, kerjasama tersebut meliputi kunjungan bilateral dan pertukaran militer, saling kunjung kapal perang, dan latihan bersama antara TNl dengan angkatan bersenjata Selandia Baru.

 

“Pertemuan ini juga akan meningkatkan pertukaran informasi intelijen dalam bidang pertahanan termasuk di dalamnya pertukaran informasi, pelatihan dan kunjungan studi pertahanan kedua negara. Ketiga, kerjasama pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan bagi personel pertahanan kedua negara,” kata dia.

Kemudian, kerjasama pertahanan dukungan logistik dalam mendukung kegiatan bilateral yang disepakati bersama oleh kedua menteri pertahanan.

“Kunjungan ini akan memperkuat hubungan pertahanan bilateral yang positif, yang juga mencakup pelatihan dan pendidikan antara lndonesia dan angkatan bersenjata Selandia Baru,” ujar Ryamizard.

.

Terima Kunjungan Menhan Selandia Baru, Tiga Isu Dibahas Ryamizard Ryacudu

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Menhan Selandia Baru Mark Mitchell di Gedung Kemenhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Sebanyak tiga persoalan turut dibahas dalam kesempatan tersebut.

Menhan Ryamizard mengatakan, tiga isu tersebut adalah permasalahan Laut China Selatan, terorisme, hingga pengamanan.

“Kalau kita bertemu itu ada tiga masalah yang dibahas yaitu masalah Laut China Selatan, kemudian bagaimana pengamanan kawasan, yang ketiga masalah teroris. Itu selalu disampaikan,” kata Ryamizard di lokasi, Rabu (31/5/2017).

‎Ryamizard melanjutkan, pihaknya juga akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam membahas tiga permasalahan tersebut. Sebab, TNI harus mampu menjaga keamanan negara dan ikut dalam menjaga ketertiban dunia.

‎”Jadi kalau bicara Menteri Pertahanan pasti tentara itu, maupun amerika sendiri memang tentara yang harus diajak ngomong karena pertahanan dunia itu bukan Kambtimbas. Karena dunia ini menjadi taruhannya,” kata Ryamizard.

Ia mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan melibatkan TNI dalam memberangus kelompok teroris yang ada di Indonesia. Wacana tersebut tengah dibahas oleh Menko Polhukam Wiranto bersama DPR dalam RUU Anti-Terorisme.

“Jadi betul Presiden Jokowi itu meminta Menko Polhukam bagaimana UU itu dapat menampung itu semua,” tukas Ryamizard.

Sumber: Okezone




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia