Sebanyak 23 Gubernur Latihan Ala Militer di Natuna
Sabtu, 20 Mei 2017Natuna, CNN Indonesia — Sebanyak 23 Gubernur dari seluruh Indonesia menjalani pembaretan tanda telah mengikuti latihan militer di Pantai Teluk Buton Tanjungdatuk, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (15/9). Pembaretan dipimpin oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan disaksikan langsung Presiden Joko Widodo.
Para Gubernur telah berada di Pulau Natuna sejak Kamis (18/5). Mereka berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Antara melaporkan bahwa para Gubernur itu telah berpakaian PDL/loreng beserta topi rimba dan ransel khas TNI saat diberangkatkan.
Pemimpin provinsi yang mengikuti kegiatan itu antara lain Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, Gubernur Maluku Said Assagaff, dan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran.
Laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia menyebutkan setiba di Natuna para Gubernur terlebih dulu menjalani tes kesehatan. Mereka kemudian menjalani latihan militer seperti menembak hingga menginap di KRI.
Para gubernur juga mengikuti materi Pertempuran Jarak Dekat (PJD), mendengarkan penjelasan tata cara kehidupan di atas KRI, jamuan makan malam dan bincang-bincang dengan Panglima TNI.
Keesokan hari, pada Jumat (15/9) pagi, para Gubernur itu menjalani pembaretan. Satu per satu Gubernur dipasangkan baret hitam oleh Panglima, sebagai tanda menyelesaikan latihan militer.
.
Foto: Biro Pers Setpres/ Cahyo dan Laily Rachev
|
.
Pembaretan 23 Gubernur seluruh Indonesia itu berbarengan dengan operasi latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI Tahun 2017.
Latihan PPRC ini melibatkan 5.900 prajurit TNI, yang terdiri dari penyelanggara dan pelaku latihan yang tergabung dalam Satuan Tugas Darat (Satgasrad), Satuan Tugas Laut (Satgasla), Satuan Tugas Udara (Satgasud), Satuan Darat (Satrad) lanjutan, Satuan Manover Infanteri dan Kavaleri, Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur), serta Satuan Bantuan Administrasi (Satbanmin).
Alutsista yang dikerahkan berasal dari tiga angkatan. TNI AD mengerahkan 15 unit Multi Kaliber Roket Astros, enam unit Meriam 155 Cesar, enam unit Meriam 76, sembilan unit Giant Bow Arhanud, dua unit helikopter MI 17, dua unit helikopter MI 35, 10 unit helikopter Bell 412, 18 unit MBT Leopard dan satu unit Recovery Tank.
Lalu, satu unit Tank Avlb, 20 unit MI 13, 14 unit Tank Marder, 10 Sea Rider, tiga unit Panser Anoa Mo, satu unit Panser Anoa Ko, 10 unit Jet Ski dan dua unit Kapal Motor Cepat (KMC).
TNI AL mengerahkan satu KRI Kelas Sigma, satu KRI Kelas LPD, satu KRI Kelas Parchim, empat Sea Rider, lima Tank Amfibi BMP3F, delapan Panser Amfibi BTR50 M. Sementara TNI AU mengerahkan satu FLT PTTA (Skd 51 Spo), empat FLT BTU, empat FLT SUL, sembilan pesawat C-130, dua pesawat CN-295, satu helikopter FLT Standby SAR.
Menurut Presiden Jokowi, latihan PPRC dalam rangka menunjukkankesolidan dan kesiapan TNI menjaga pertahanan negara.
“Ini menunjukkan kesiapan TNI dalam rangka mempertahankan NKRI,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengaku sangat bangga melihat pelatihan PPRC. Semua sangat terintregasi baik darat, laut, dan udara.
“Tapi jangan puas dulu, masih banyak hal yang harus diperbaiki, dibenahi terutama di bidang alusista. Apalagi bila dikaitkan dengan teknologi yang semakin cepat,” kata Presiden.
.
Ketika 23 Gubernur Berlatih Militer dan Jalani Pembaretan Di Natuna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 23 Gubernur di Indonesia mengikuti serangkaian latihan militer di Pantai Teluk Buton, Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, sejak Kamis (18/5/2017) hingga Jumat (19/5/2017).
Latihan militer yang diikuti 23 Gubernur diantaranya menembak serta menjalani kehidupan tata cara militer.
Sekaligus menyaksikan latihan kesiap-siagaan PPRC TNI 2017 serta pembaretan.
Laman Setkab, Jumat (19/5/2017) merilis para Gubernur menginap di KRI.
Di KRI dilakukan sejumlah diskusi soal negeri ini dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Numantyo.
Jumat (19/5/2017) pagi, dilakukan pembaretan oleh Panglima TNI terhadap para Gubernur di Pantai Muara.
Satu per satu Gubernur dipasangkan baret hitam oleh Panglima, sebagai tanda “latihan militer” telah selesai diikuti.
Selama di Natuna, 23 gubernur juga memakai pakaian dinas lapangan (PDL) warna loreng cokelat mirip seragam TNI.
“Selama di Natuna Pak Gubernur belajar mandiri. Di sana tanpa ajudan dan membawa tas ransel sendiri berisi kelengkapan baju dan makanan kecil dan bermalam 1 malam di KRI Surabaya,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim, Benny Sampir Wanto, Kamis (18/5/2017).
Latihan PPRC ini dimulai dengan operasi udara ketika pesawat Sukhoi berhasil menghancurkan pertahanan musuh.
Pesawat ini kemudian langsung melakukan perlindungan udara.
Dilakukan juga pertempuran laut, pertempuran antikapal permukaan, udara, dan kapal selam.
Empat F-16 kemudian melepaskan bom.
Setelah memenangi pertempuran laut, pasukan khusus langsung melakukan penerjunan udara dari ketinggian 17.000 feet.
Ada juga penerjunan dari ketinggian 8.000 feet dan 1.500 feet.
Semua peralatan tempur diperagakan dalam latgab ini.
Sejumlah KRI juga tampak beraksi dengan segala kemampuan terbaiknya.
Peralatan tempur udara baik pesawat tempur maupun helikopter juga menunjukkan aksinya.
Demikian juga peralatan tempur dari sejumlah tank.
Sebelum menutup aksi dalam latihan perang ini, pemandu acara menegaskan TNI sangat siap mempertahankan NKRI.
“Salam hormat dan bangga untuk Presiden Jokowi. Jayalah Tentara Nasional Indonesia,” kata seorang pilot menutup aksi pada latgab ini.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu Panglima TNI Jenderal Gatot Numantyo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Mendagri Tjahjo Kumolo, Seskab Pramono Anung, dan Gubernur Kepri Nurdin Basirun.
.
Latihan Perang di Natuna, Meriam China Tak Dipakai Lagi
VIVA.co.id – Tentara Nasional Indonesia menggelar puncak latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI 2017 di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, Jumat, 19 Mei 2017.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi pimpinan umum latihan dalam kegiatan tersebut. Acara itu juga dihadiri langsung Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Jokowi tiba di lokasi sekira pukul 10.15 WIB dengan menaiki mobil RI 1. Ia terlihat menggunakan jaket berwarna hijau dipadu dengan celana jeans biru serta sepatu hitam.
Dari pantauan di lokasi, tempat kegiatan tersebut terletak di sebuah bukit, hutan, laut, yang ada di kawasan sekitar Tanjung Datuk. Berbagai alat utama sistem persenjataan (alutsista) canggih milik TNI, mulai dari tank meriam, hingga pesawat Sukhoi yang akan digunakan dalam latihan sudah siap di posisinya.
Meski ada insiden yang menyebabkan empat prajurit Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Divisi Infanteri 1 Komando Strategis Angkatan Darat (Yon Arhanud1/Divisi Infateri 1 Kostrad) gugur akibat tertembak salah satu meriam Giant Bow saat latihan pada Rabu 17 Mei 2017 lalu, hal tersebut tak serta merta membuat hari puncak latihan PPRC terganggu dan tetap sesuai yang diagendakan.
Hanya saja memang lokasi kejadian insiden tersebut nampak mendapatkan penjagaan agar tak rusak oleh warga yang ingin mendekat. Lokasi kejadian itu sendiri terletak di sisi utara bukit yang dipakai latihan PPRC.
“Tujuannya latihan PPRC, pasukan Kostrad melakukan tindakan terhadap pasukan separatis bersenjata. Di wilayah Kepri ini, dibantu oleh negara tertentu, sehingga gerakan separatis ini ingin memisahkan diri dari Republik Indonesia,” ujar Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Edy Rachmayadi di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat, 19 Mei 2017.
Dalam kesempatan itu, Edy juga bertindak selaku Direktur latihan PPRC. Dia menegaskan seluruh meriam Giant Bow tak akan beroperasi pada puncak pelatihan PPRC mengingat adanya insiden tersebut.
“Itu sudah protap. Kalau ada masalah satu potong, itu kita hentikan,” ucap pria yang juga Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PPSI) itu.
Banyaknya warga sekitar yang berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk menonton langsung kegiatan tersebut, seolah-olah bukti bahwa insiden yang mengugurkan empat prajurit yang latihan PPRC itu tak membuat warga sekitar urung datang menyaksikan kegiatan puncak PPRC. Mereka rela datang sejak pagi hari mulai dari pukul 07.00 WIB ke lokasi. Padahal acara baru dimulai pukul 10.00 WIB.
“Anak-anak mau lihat kendaraan (alutsista) tentara. Soalnya canggih tak pernah lihat. Dari kemarin sudah tak sabar mereka minta kesini,” kata salah satu warga bernama Sri (45).
Acara itu sendiri bertema PPRC TNI menghancurkan kekuatan musuh di Natuna guna mengembalikan keutuhan wilayah nasional dalam rangka mendukung tupok TNI. Ada sebanyak 13 materi demonstrasi yang akan dilakukan di darat, laut dan udara sekitar kawasan Tanjung Datuk.
Selain Gatot, dan Jokowi, hadir pula sebanyak 23 Gubernur di Indonesia hadir dalam kegiatan tersebut yang sebelumnya telah menjalani pembaretan bela negara. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kemudian beberapa menteri pun juga hadir, di antaranya Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani. Tak lupa pula para petinggi TNI pun nampak pada kegiatan itu.
Dimulai pukul 10.15 WIB, kegiatan puncak PPRC usai sekira pukul 11.07 WIB. Seluruh rangkaian demonstrasi yang dilakukan berjalan dengan lancar tanpa menimbulkan kendala. Demonstrasi yang diwarnai dengan penembakan menggunakan meriam hingga helikopter ke laut nampak mengesankan.
Demonstrasi yang ditunjukkan membuat kagum Jokowi yang terlihat bertepuk tangan. Warga sekitar yang menyaksikan pun menyampaikan pujiannya kepada anggota TNI yang melaksanakan kegiatan PPRC dengan cara bertepuk tangan pula.
Sedangkan personel yang mengikuti kegiatan itu sendiri ada sebanyak 5.899 personel dengan ratusan alutsiata. Berikut rincian alutsista yang digunakan dalam hari puncak PPRC:
Satgasrat
15 unit Astros
6 unit Mer 155 Cesar
6 unit Mer 76
6 unit Mer 105
9 cuk Meriam Giantbow (tidak diaktifkan)
2 unit MI 17
2 unit MI 35
9 unit Helly Bell 412
15 unit MBT Leopard
1 unit Recovery Tank
1 uniy Tank AVLB
1 unit Transporter/Kontener Tooklit
19 unit M113 A1
12 unit Marder
4 unit Anoa
10 unit Sea Raider
10 unit Jet Sky
2 unit KMC
6 unit LCR
5 unit Alat Selam
Satgasla
1 KRI Klas Sigma (KRI DPN-365)
1 Korvet (KRI FTH-361)
1 BCM (KRI SRG-911)
1 LPD (KRI SBY-591)
2 KRI Klas FPB (KRI SWR-646/SUR-645)
2 KRI Klas Parchim (KRI PTM-371/SRE-386)
5 Tank Amfibi BMP 3F (Marinir)
7 LVT-7 (Marinir)
10 unit Perahu Karet (Marinir)
4 Sea Rider (Kopaska)
3 unit Perahu Karet (Kopaska)
2 Heli Bell
Satgasud
1 FLT PTTA (SKD 51 SPO 1)
1FLT BTU (4 PSW HAWK)
1 FLT SUL (4 PSW F-16)
1 FLT LINUD (6 PSW C-130)
1 FLT KDOL/DALPUR/TAIFIB (CN-235& CN-295)
1 FLT JUN SANDHA (CN-235)
1 FLT STBY SAR (1 HELLY)
1 FLT JUN OP3U (3 CN-295)
1 FLT PUR UDARA (2 SU-27)
1 FLT BULSI PUR UDARA (2 F-16)