TRANSLATE

Pemkab Dorong Masyarakat Ikut Aksi Bela Negara

Senin, 8 Mei 2017

TOTABUANEWS, BOLMONG – Penjabat Bupati Bolmong Adrianus Nixon Watung meminta Aksi Bela Negara se Indonesia yang dibuka langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard harus diikuti seluruh lapisan elemen masyarakat yang berada di Kabupaten Bolmong.

“Ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam semakin jelas terbaca. Sulawesi Utara (Sulut) maupun Kabupaten Bolmong harus menjadi bagian terdepan Indonesia untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), “katanya, Jumat (5/5/2017).

Watung menuturkan, seluruh lapisan elemen masyarakat yang berada di Bolmong harus punya strategi untuk membangun benteng pertahanan NKRI di wilayah Bumi Nyiur Melambai.

“Saya memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Karena diakui saat ini banyak sekali orang yang tidak bertanggungjawab mengganggu ketenteraman seluruh wilayaha Indonesia, “jelasnya.

Dirinya berharap, kedepannya di Sulut maupun Kabupaten Bolmong dapat menjaga serta menciptakan daerah yang aman dari perpecahan.

“Tentunya hal tersebut butuh kerjasama dari pihak TNI-Polri serta semua masyarakat dalam mengantisipasi munculnya teroris yang masuk menghantui Sulut,” tandasnya.

.

Bela Negara Lebih Gampang Ditanamkan Ke Preman Ketimbang FPI

 

Bela Negara Lebih Gampang Ditanamkan Ke Preman Ketimbang FPI

RMOL. Niat baik Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu menggagas program Bela Negara jangan sampai dimanfaatkan secara politik oleh organisasi berbasis ideologi seperti FPI, HTI dan ISIS. Begitu dikatakan peneliti senior Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo dalam perbincangan dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (7/5).

.

“Karenanya tidak mudah untuk mem-brainwash faham mereka agar kembali pada ideologi Pancasila. Ibaratnya, mereka bukanlah kertas putih polos tetapi kertas putih yang sudah ternodai oleh warna tertentu,” sambungnya.

Karyono menegaskan, yang perlu disadari saat ini adalah mereka bukan berada di ruang hampa tetapi ruang pertarungan politik dan ideologi.

“Karenanya perlu kehati-hatian dalam melakukan pendekatan kepada kelompok ini. Menurut saya, mungkin, lebih mudah menanamkan prinsip-prinsip bela negara kepada para preman di banding anggota organisasi radikal yang memiliki jaringan trans nasional dan memiliki haluan ideologi tersendiri,” jelasnya.

“Namun demikian saya yakin, Kemenhan sudah mengantisipasi dan memahami masalah tersebut.”




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia