Peringati Hardiknas, KPK: Jangan Cuma Pintar tapi Malah Korupsi
Rabu, 3 Mei 2017Jakarta – Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan tugas utama lembaganya bukan hanya menangkap koruptor. Menurut Saut, ada empat tugas lainnya yang diemban KPK dan keempatnya mengenai pendidikan.
“Di KPK itu, dari lima tugas utamanya, nangkep–nangkepin orang yang korup itu cuma satu. Yang empat lainnya itu most likely persis sekali itu adalah pendidikan sebenarnya,” kata Saut di RPTRA Kalijodo, Jalan Kepanduan II, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (2/5/2017).
Saut mengatakan hal ini dalam acara Pesta Pendidikan 2017 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Ia mengatakan tugas KPK sebagai lembaga pemberantasan korupsi juga melakukan supervisi dalam dunia pendidikan agar punya kurikulum yang baik.
“Yang pertama, koordinasi, supaya Indonesia bersih, makmur. Supaya Indonesia punya daya saing. Kemudian berikutnya supervisi, supaya pejabatnya baik-baik, supaya kurikulumnya baik, supaya kotanya bersih, supaya pendidikannya maju, itu juga ada learning process, lagi-lagi pendidikan,” ujar dia.
Selain itu, KPK membuat banyak produk pendidikan. Hal ini dilakukan untuk memberikan penyadaran.
Dia menambahkan KPK juga membuat lomba-lomba buat masyarakat umum untuk ikut menimbulkan kesadaran dalam pencegahan korupsi. Begitu pun dalam monitoring, KPK ikut memperhatikan pendidikan.
“Kemudian pencegahan, bagaimana supaya orang tidak korupsi. Kita bikin banyak produk-produk pendidikan, kursus-kursus, film, ada lomba lagu, story telling, itu pencegahan. Lalu juga monitoring, apa yang dimonitor, perilaku pelajar, perilaku perguruan tinggi. Itu semua yang dilihat KPK,” ucapnya.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena KPK tidak dapat mencegah korupsi sendirian. Maka, upaya pencegahan korupsi ini melibatkan berbagai pihak dengan beragam cara.
Dan UU KPK, lanjutnya, telah mencakup semua jenjang pendidikan, dari yang paling rendah hingga paling tinggi. Oleh sebab itu, Saut mengatakan, dalam dunia pendidikan, hal yang juga penting selain pintar adalah berintegritas.
“Jadi yang paling penting, pintar saja tidak cukup. Yang paling penting adalah berintegritas. Apa itu, adalah orang-orang yang memiliki kepribadian yang tidak berubah, mulai dari dia lulus sampai dia pensiun di suatu saat,” tuturnya.
“Jadi jangan baik-baik di sekolah, tapi ketika menjabat, langsung ada duit di bawah meja, diambil. Itu bukan integritas,” kata Saut.
Lebih mendalam lagi, Saut menjelaskan, orang yang punya sikap integritas itu selalu takut melakukan kejahatan. Dan sikap integritas itu lekat dengan nilai ketuhanan.
Karena apa, dalam integritas itu ada Tuhan di dalamnya. Orang yang berintegritas itu adalah orang yang takut pada kejahatan, rapi, tekun, setia, tidak gampang marah, dan mampu bersaing. “Orang-orang berintegritas adalah orang-orang yang dekat dengan tuhannya, dekat dengan orang tuanya, dekat dengan negaranya, dekat dengan gurunya,” ujar Saut.
Sumber: https://news.detik.com/
.
Saut Situmorang Beberkan Tugas KPK yang Fokus pada Pendidikan
Liputan6.com, Jakarta – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang turut hadir dalam acara Pesta Pendidikan yang digelar di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Jakarta Utara.
Dalam sambutannya, Saut membeberkan lima tugas KPK di depan murid SMA. Lima tugas KPK, kata Saud, empat di antaranya fokus pada pendidikan.
“Kalau yang nangkap-nangkapin orang yang korup itu cuma satu dari lima tugas KPK. Yang empat lainnya itu, persis sekali adalah tentang pendidikan,” kata Saut di acara Pesta Pendidikan, RPTRA Kalijodo, Jakarta Utara, Selasa (2/5/2017).
Selain penindakan, tugas lainya KPK, kata Saut, yaitu koordinasi, supervisi, pencegahan, dan monitoring. Keempat tugas KPK ini, Saut menambahkan erat kaitannya dengan pendidikan.
“Misal koordinasi, supaya Indonesia bersih, makmur, supaya Indonesia punya daya saing. Kemudian berikutnya supervisi, supaya pejabatnya baik-baik. Pencegahan, bagaimana supaya orang tidak korupsi. Monitoring, bagaimana memonitor perilaku pelajar, perilaku perguruan tinggi, itu semua yang dilihat KPK,” ucap Saut.
Saut mengungkapkan KPK tidak bisa sendiri melaksanakan lima tugasnya itu. Menurutnya, perlu kerjasama dengan masyarakat.
“Oleh sebab itu judul dari awal harus bersama-sama. Jadi kita harus bekerja bersama-sama dengan segala cara untuk mencegah praktik korupsi,” tambah Saut.
Selain itu, Saut juga menekankan perlunya membangun dan memiliki sikap integritas bagi seluruh masyarakat. Dengan sikap integritas, kata Saut, seseorang bisa mengurungkan niatnya untuk melakukan kejahatan.
“Kepribadian yang tidak berubah, mulai dari dia lulus sampai dia pensiun di suatu saat. Jadi jangan baik-baik di sekolah, tapi ketika menjabat, langsung ada duit di bawah meja, diambil. Itu bukan integritas,” terang Saut.