TRANSLATE

RI-Brasil Teken Kerja Sama Bidang Pertahanan, Ini 7 Poinnya

Jumat, 31 Maret 2017

Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu meneken nota kesepahaman atau MoU dengan Menteri Pertahanan Republik Federasi Brasil Raul Belens Jungmann Pinto. Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan kedua negara di bidang pertahanan.

Penandatanganan ini dilakukan secara terpisah karena Menhan Brasil tidak dapat hadir. Namun Dubes Brasil untuk Indonesia Ruben Antonio Correa Barbosa hadir dan menyaksikan kesepakatan ini di aula Bhineka Tunggal Ika, Kementerian Pertahanan, Jalan Merdeka Barat Nomor 13-14, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017). Nantinya naskah persetujuan ini akan ditindaklanjuti dan ditandatangani oleh Menhan Brasil.

“Kita baru saja menyaksikan tanda tangan untuk MoU kerja sama kita dengan Brasil, ini masih tingkat teknis saja, yang dilakukan selama ini kita tingkatkan hubungan dalam pertahanan,” kata Ryamizard saat jumpa pers.

Ryamizard mengatakan tujuan dari MoU ini adalah meningkatkan hubungan antara Brasil dan Indonesia terutama dalam bidang pertahanan, kegiatan militer, serta kerja sama dalam bidang industri.

“Itu yang paling penting intuisi pertahanan, kerja sama segala macem, tentunya untuk merangkum semua, sebelum melaksanakan apa yang kita maksudkan tadi, kita membuat dari Indonesia Brazil, sesuai dengan MoU-kan sekarang,” ujarnya.

“Pelaksanaan yang lebih penting, para direktur seperti PT DI, PT Pindad, nanti kunjungan kedua pihak kami dapat apa, belajar juga, yang kami harapkan bisa lebih baik,” imbuhnya.

Kerjasama tersebut meliputi:
1. Pertukaran kunjungan pada tingkat Kebijakan.
2. Pertemuan antar institusi pertahanan dan militer.
3. Meningkatkan pengembangan SDM pada institusi pertahanan melalui pendidikan dan pelatihan.
4. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam bidang operasi militer dan intelijen militer.
5. Bebagai pengalaman ilmiah dan teknologi di bidang pertahanan.
6. Meningkatkan kerja sama industri terutama di bidang peralatan dan jasa.
7. Bekerja sama dalam bidang pertahanan dan militer lainnya untuk kepentingan kedua negara.

Sumber: detik

Menhan Teken Kerjasama Pertahanan dengan Brazil

Suara.com – Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama di bidang pertahanan dengan Pemerintah Brazil. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

Penandatanganan ini dilakukan secara terpisah, di mana Menhan RI menandatangani MoU hari ini yang disaksikan oleh Duta Besar Brasil untuk Indonesia Rubem Antonio Correa Barbosa. Bahkah persetujuan kerjasama tersebut akan segera ditindaklanjuti untuk ditandatangani oleh‎ Menteri Pertahanan Republik Federasi Brazil, Raul Belens Jungmann Pinto di negaranya.

Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan MoU ini ‎dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan, saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah. Tidak intervensi urusan dalam negeri, saling percaya serta saling menguntungkan bagi kedua negara yang dilatarbelakangii atas pentingnya untuk berkontribusi dalam memelihara dan menjaga stabilitas perdamaian, keamanan internasional.

“Dengan ditandatanganinya persetujuan kerjasama ini, maka diharapkan kerjasama kedua negara di bidang pertahanan, kegiatan militer, kerjasama industri pertahanan dan kerjasama lainnya yang disepakati akan lebih meningkat di masa mendatang,” kata Ryamizard dalam keterangan persnya.

Persetujuan kerjasama ini juga merupakan tindak lanjut dari deklarasi bersama tentang kemitraan strategis antara Indonesia dan Brazil yang ditandatangani pada 15 Oktober 2008 oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara di Brazil.

Sementara itu bentuk persetujuan kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan Brasil‎, meliputi; pertama, pertukaran kunjungan pada tingkat kebijakan oleh delegasi tingkat tinggi termasuk otoritas militer dan sipil ddari masing-masing Kemhan kedua negara. Kedua, pertemuan antar institusi pertahanan dan militer, ketiga meningkatkan pengembangan SDM pada institusi pertahanan kedua negara melalui pendidikan dan pelatihan.

Kemudian keempat, pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam bidang militer dan intelijen militer. Kelima, berbagi pengalaman ilmiah dan teknologi di berbagai bidang terkait pertahanan melalui pertukaran informasi, saling kunjung, dan inisiatif lainnya yang menjadi kepentingan bersama.

“Keenam, meningkatkan kerjasama industri pertahanan terutama. Di bidang peralatan dan jasaa, dukungan logistik, ekspor bidang pertahanan, transfer teknologi, penelitian bersaamaa, produksi bersama dan pemasaran bersama,” tandas dia.

Indonesia dan Brasil Sepakati Peningkatan Kerjasama di Bidang Pertahanan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Brasil sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam penandatanganan perjanjian kerjasama antara Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dengan Duta Besar Brasil untuk Indonesia, Rubem Antonio Correa Barbosa, Kamis (30/3/2017).

Ryamizard Ryacudu mengatakan kerjasama Indonesia dan Brasil dalam bidang pertahanan sudah cukup baik selama ini.

Sejumlah alutsista yang dibeli dari Brasil menurutnya lumayan memadai.

“Seperti (pesawat) Super Tucano waktu itu dan roket (Astros II MK 6),” kata Ryamizard usai penandatanganan perjanjian kerjasama di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat.

Dua keunggulan dari produk pertahanan Brasil menurut Ryamizard antara lain spesifikasi produk yang sangat sesuai dengan kebutuhan pertahanan di Indonesia.

Selain itu, harganya terjangkau.

Karena itu, tidak aneh bila Indonesia menyepakati kerjasama lebih lanjut di bidang pertahanan.

Isi dari perjanjian kerjasama itu berisi tujuh poin.

Pertama, pertukaran kunjungan pada tingkat kebijakan oleh delegasi tingkat tinggi termasuk otoritas militer dan sipii dari masing-masing Kemhan kedua negara.

Kedua, pertemuan antar institusi pertahanan dan miIiter.

Ketiga, meningkatkan pengembangan Sumber Daya Manusia pada institusi pertahanan kedua negara melalui pendidikan dan pelatihan.

Keempat, pertukaran pengetahuan dan pengaiaman yang diperioleh dalam bidang operasi miIiter dan inteiijen militer serta operasi pemeiliharaan perdamaian internasional.

Kelima, berbagai pengalaman ilmiah dan teknologi di berbagai bidang terkait pertahanan melalui pertukaran informasi, saling kunjung, dan inisiatif Iainnya yang menjadi kepentingan bersama dan saling menguntungkan bagi Kemhan kedua negara.

Keenam, meningkatkan kerja sama industri pertahanan terutama di bidang peraiatan dan jasa, dukungan Iogistik, ekspor bidang pertahanan, transfer teknologi, penelitian bersama, produksi bersama dan pemasaran bersama.

Ketujuh, vekerjasama dalam bidang pertahanan dan militer lainnya yang menjadi kepentingan bersama kedua negara.

Indonesia Akan Serap Teknologi dari Industri Militer Brasil

Jakarta, CNN Indonesia

Pemerintah Indonesia dan Brasil menyepakati kerja sama pertahanan baru di Jakarta, Rabu (30/3). Melalui nota kesepakatan itu, Indonesia mendapatkan hak menyerap teknologi pertahanan yang telah lebih dulu dikuasai Brasil.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan, selama ini Indonesia hanya fokus membeli alutsista dari Brasil. Menurutnya, kontrak jual-beli itu tak disertai alih teknologi.

“Dulu hanya beli saja, tidak ada kerja sama. Saat ini kami sepakat, ketika Indonesia beli, ada juga transfer teknologi,” kata Ryamizard usai penandatanganan nota kesepahaman bersama Duta Besar Brasil untuk Indonesia, Rubem Antonio Correa Barbosa.

 
Ryamizard mengatakan, dalam waktu dekat ia akan memimpin delegasi pada kunjungan ke sejumlah perusahaan militer Brasil. Ia berencana mengajak beberapa perusahaan alutsista Indonesia, antara lain PT Pindad (Persero) dan PT PAL Indonesia (Persero).

Kerja sama pertahanan, kata Ryamizard, tak hanya akan digalang dengan Brasil. Ia berkata, Kemhan telah menerima tawaran investasi pembangunan pabrik industru pertahanan dari beberapa negara, antara lain Perancis dan Denmark.

Tak hanya soal alih teknologi, kesepakatan yang diteken Ryamizard juga mencakup peningkatan pendidikan dan pelatihan militer. Pertukaran pengetahuan dan pengalaman terkait operasi militer juga termasuk dalam perjanjian tersebut.

 
Kepala Staf TNI AU periode 2009-2012 Marsekal Imam Sufaat pernah menyebut pembelian pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano buatan Empresa Braziliera de Aeronautica pada tahun 2010 minim alih teknologi.

Imam kala itu menuturkan, pembelian delapan unit pesawat kontra penyusup itu hanya disertai pengetahuan tentang perawatan dan informasi suku cadang. Ia berkata, perusahaan Brasil itu pun baru memberikan alih teknologi yang minim itu setelah perdebatan panjang.

“Ini dikarenakan kita hanya membeli delapan unit. Untuk alih teknologi secara maksimal, sedikitnya harus membeli 32 unit agar ada beberapa unit pesawat yang dibuat di Indonesia,” ucap Imam seperti dilansir situs TNI AU.

Setahun setelah pemesanan pertama, Indonesia kembali memesan delapan Super Tucano. Seluruh pesawat tempur itu kemudian diserahkan kepada Skuadron 21 yang bermarkas di Lanud Abdulrachman Saleh.

Februari 2016, satu Super Tucano yang dikendarai Mayor (Pnb) Ivy Safatillah dan Serma Syaiful Arief Rahman jatuh di Malang. Kecelakaan itu merenggut nyawa Ivy dan Syaiful serta meninggalkan kerusakan parah pada jet yang dikemudikannya.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia