TRANSLATE

TNI Selenggarakan Seminar Bersama dengan Swedish Defence University dan SAAB

Kamis, 30 Maret 2017

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aspers Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, S.Sos., M.M bersama Atase Pertahanan Swedia untuk Indonesia Commander Kenneth Raum, perwakilan Swedish Defence University Mr. Stefan Silversklold dan Deputy Head Saab of Indonesia Mr. Lars Nielsen membuka seminar bersama TNI dengan Swedish Defence University dan Saab AB Swedia di Balai Wartawan Puspen TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (29/3/2017).

Aspers Panglima TNI bertindak selaku ketua penyelenggara pendidikan luar negeri bagi personel TNI, yang salah satu tugas dan tanggung jawabnya adalah menjajaki kemungkinan pembukaan program-program pendidikan dengan negara sahabat.

Swedish Defence University adalah institusi pendidikan yang berada di bawah Kementerian Pertahanan Swedia yang bertugas untuk melaksanakan pengkajian dan penelitian konsep pertahanan dan implementasi dalam pembangunan alutsista bagi Swedia. Sedangkan Saab AB Swedia merupakan salah satu industri pertahanan strategis yang telah banyak memproduksi alutsista untuk matra darat, laut dan udara dengan kemampuan teknologi yang tinggi. Bersama pemerintah Swedia, kedua institusi tersebut mengembangkan sebuah konsep “Triple Helix” untuk mensinergikan kerjasama di antara ketiganya.

Sebagai upaya kelanjutan untuk menjembatani hubungan baik antara Swedia dan Indonesia maka Perusahaan pertahanan dan keamanan Swedia (Saab) menunjukan komitmen transfer teknologi dengan memberikan 20 beasiswa  dalam tingkatan pasca sarjana yang diberikan kepada para akademisi dari TNI dan Industri pertahanan Nasional.

Dalam kesempatan tersebut Aspers Panglima TNI bersama Deputy Head Saab of Indonesia Mr. Lars Nielsen menandatangani Letter Of Agreement (LoA) mengenai kerjasama pemberian beasiswa pendidikan pasca sarjana dari Saab AB. Seminar dan LoA ini merupakan implementasi dari tindak lanjut kerjasama Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan Swedia.

Tema dari seminar bersama ini adalah “Scenario and Forecasting Technology” yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perkembangan teknologi pertahanan dewasa ini serta bagaimana perencanaan untuk mendesain teknologi pertahanan dimasa mendatang.

Materi yang disampaikan dalam seminar TNI antara lain adalah Long Term Defence Planning and Technology Forecasting oleh Mr. Stefan Silverkold dari Swedish Defence University  dan Mr. Andres Foyer dari Saab AB serta Dr. Andi Widjajanto S.Sos., M.Sc. Untuk peserta kegiatan seminar adalah para perwira menengah perwakilan dari Satker Mabes TNI maupun Mabes Angkatan berjumlah 60 orang.

TNI Teken Kerja Sama dengan Kampus dan Industri Alutsista Swedia

Jakarta – Dalam rangka penguatan sistem pertahanan di Indonesia, TNI adakan Seminar Scenario Forecasting Technology dan menandatangani Letter of Aggreement. Kerja sama itu dilakukan dengan Swedish Defence University, dan Industri Alutista asal Swedia SAAB.

Acara yang dibuka langsung oleh Aspers Panglima TNI Marsda, TNI Bambang Samoedro ini dihadiri oleh Stevan Silversklold dari Swedish Defence University, Anders Goyer selaku Head Of SAAB Indonesia. Mereka turut menandatangani Letter of Aggreement.

Aspers Panglima TNI Marsda, TNI Bambang Samoedro menyambut kerja sama di bidang pendidikan pertahanan ini. Menurutnya, acara ini memiliki dampak yang positif untuk kemajuan prajurit TNI di Indonesia, terutama dalam bidang pertahanan.

“Saya yakin kegiatan ini akan bisa disampaikan sebagai tambahan wawasan dalam menyambut pertahanan teknologi, besar harapan saya kepada seluruh peserta seminar untuk dapat memanfaatkan sumber dayanya di Indonesia,” kata Bambang di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (29/03/17).

Selanjutnya, Anders Foyer sebagai Head Of SAAB Indonesia mengatakan, acara ini diadakan untuk membangun kerja sama antara Swedia dan Indonesia. Karena melihat banyaknya produk yang digunakan Indonesia berasal dari Swedia.

“Kerja sama untuk menjembatani kerja sama dari Swedia ke Indonesia. Produk yang dipasarkan di Indonesia, Port management sistem di Tanjung Priok, SAAB merupakan satu-satunya perusahaan di dunia yang bisa membuat pesawat tempur, dan kapal selam,” ujar Anders.

Sementara itu, Stefan Silversklold selaku perwakilan dari Swedish Defence University mengatakan program ini akan diadakan selama lima bulan sampai bulan Agustus. Di sela-sela program peserta akan mengunjungi beberapa tempat di Swedia.

“Akan ada kunjungan selama tiga Minggu di Swedia, Stockholm, Linkoping, dan beberapa tempat,” ujar Stefen.

Peserta kegiatan ini terdiri dari Perwira menengah perwakilan dari satuan kerja Mabes TNI sejumlah 60 orang. Peserta tersebut nantinya akan diberangkatkan ke Swedia untuk mempelajari bagaimana sistem pertahanan di Swedia, yang nantinya akan diterapkan di Indonesia.

Sumber: detik




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia