TRANSLATE

Kemenhan: Pesantren Berperan Penting Bagi NKRI

Kamis, 30 Maret 2017

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pesantren berperan penting dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam sejarah kemerdekaan, pesantren banyak berjasa dalam merebut dan kini mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Ke depannya, kita masuk lembaga pesantren dan lembaga pendidikan. Karena pesantren banyak berjasa atas merebut kemerdekaan RI,” kata Kolonel Inf Purwanto SH, Kasubdit SDM Komponen Pertahanan Negara Kemenhan dalam sambutan pembukaan pelatihan bela negara, Rabu (29/3/2017) di Ponpes Al Hikmah Lil Muttaqin, Bululawang, Kabupaten Malang.

Purwanto mengatakan bahwa Indonesia harus dijaga, jangan sampai ibu pertiwi meninggal karena ditinggal anak negerinya. 

Dia menegaskan bahwa menjaga Indonesia ada di tangan pemuda, mulai santri, siswa dan mahasiswa.

Dalam sambutannya, dia menyampaikan, banyak unsur yang akan merusak Indonesia yang telah dibangun oleh para ulama.

“Banyak ulama diasingkan karena membela negara. Itu bukti perjuangan para ulama,” katanya.

Dia berharap melalui kegiatan pelatihan bela negara ini, para santri memiliki pemahaman yang baik dan benar terhadap wawasan kebangsaan.

Kemenhan Latih Bela Negara Santri di Malang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memberikan pelatihan bela negara kepada para santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah Lil Muttaqin, Desa Kuwolu, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Selama dua hari, sebanyak 50 santri yang merupakan pelajar SMA Islam Al Hikmah mengikuti kegiatan bertajuk penguatan sumber daya manusia (SDM) komponen pendukung pertahanan negara bagi santri.

Pimpinan Ponpes Al Hikmah Lil Muttaqin, H Nur Hamim mengapresiasi pihak Kemenhan atas terselenggaranya kegiatan. 

“Kami berterima kasih kepada Kementerian Pertahanan dalam pelaksanaan kegiatan bela negara di Ponpes Al Hikmah Lil Muttaqin,” ucapnya dalam sambutan, Rabu (29/3/2017).

H Nur Hamim mengatakan bahwa pelatihan bela negara ini untuk membekali para santri dalam hal membela NKRI.

“Bela negara merupakan sebuah kewajiban. Hal itu juga dilakukan oleh Nabi,” tegasnya.

Dikatakannya, siapapun warga negara wajib untuk membela negara. Karen itu, kepada peserta, dia berpesan agar benar-benar memahami materi yang disampaikan. 

“Jika tidak mengerti bisa ditanyakan secara langsung,” katanya.

Pelatihan bela negara ini akan berlangsung hingga besok, Kamis (30/3/2017). Kegiatan ini termasuk baru awal dilakukan bagi para pelajar di lingkungan pondok pesantren.

“Kami sangat apresiatif atas pelatihan ini. Semoga acara ini bisa bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara,” pungkasnya.

Globalisasi Berdampak bagi Nasionalisme Bangsa

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Era globalisasi berdampak positif dan negatif bagi nasionalisme bangsa Indonesia. Generasi muda sebagai komponen bangsa dituntut menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal tersebut mengemuka dalam materi pelatihan bela negara yang berlangsung di Ponpes Al Hikmah Lil Muttakin, Bululawang, Kabupaten Malang, Rabu (29/3/2017).

Letkol CPM Asep Suryana SH MH, dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menjelaskan, bahwa dampak positif dari globalisasi terhadap nasionalisme yaitu pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. 

Namun, salah satu dampak negatifnya adalah terkikisnya rasa nasionalisme bangsa dengan liberalisme.

“Kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia menghadapi kondisi kesatuan lebih menonjol ketimbang persatuan,” ujar Letkol Asep yang menjabat Analis Muda SDM Direktorat Komponen Pendukung Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemenhan.

Disampaikannya, gobalisasi ditunjukkan dengan revolusi 3T, yaitu teknologi, telekomunikasi dan transportasi. 

Kemajuan teknologi yang pesat perlu diantisipasi dengan sikap mawas diri. Dia pun mengingatkan kepada generasi muda untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. 

Di akhir paparannya, pria yang tengah menempuh program Doktor (S-3) Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya ini mengajak peserta untuk berbuat terbaik, berani, tulus, dan ikhlas.

Materi bertema Globalisasi, Tantangan dan Aancaman disampaikannya di hadapan puluhan peserta yang merupakan santri Ponpes Al Hikmah Lil Muttakin. 

Mereka yang berstatus pelajar SMA ini mengikuti kegiatan bela negara  bertajuk Penguatan SDM Konponen Pendukung Pertahanan Negara bagi Santri. Kegiatan yang diselenggarakan Kemenhan berlangsung dua hari hingga besok.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia