TRANSLATE

Lanud Harus Siap Laksanakan Latihan Agar Dapat meningkatkan Profesionalisme

Selasa, 21 Maret 2017

SIAGAINDONESIA.COM Dengan pengembangan atau penambahan alutsista tentunya membutuhkan lahan-lahan untuk latihan, lanud-lanud harus dapat melaksanakan kegiatan latihan sehingga dapat meningkatkan profesionalisme, untuk itu Lanud Samsudin Noor dan Lanud Iskandar bagian dari jajaran Koopsau II harus senantiasa siap untuk melaksanakan dukungan operasi udara diantaranya menerima pesawat-pesawat yang datang latihan maupun melaksanakan operasi.Hal tersebut dikatakan dikatakan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP dalam kunjungan kerjanya di Lanud Lanud Samsudin Noor dan Lanud Iskandar dalam arahannya kepada anggotanya,Kamis (16/3/17).

Kunjungan ke Lanud-lanud tersebut untuk mengetahui sejauh mana permasalahan-permasalahan tentang asset, khususnya tanah yang dimiliki TNI Angkatan Udara yang masih tumpang tindih dengan masyarakat, dan dengan Perum Angkasa Pura maupun dengan pemerintahan daerah.

“Bahwa renstra ke-2 tahun 2015-2019, TNI Angkatan Udara akan menambah berbagai macam alutsista diantara pengganti pesawat F-5, penambahan Radar dari yang ada 20 radar menjadi 32 radar dengan penambahan 12 radar lagi, penambahan pesawat angkut ringan Cassa 212 sebanyak sembilan pesawat, penambahan pesawat helikopter untuk Combat SAR yang sedang berjalan, dan kedepan rencana penambahan pesawat helikopter multi fungsi yang dapat digunakan untuk angkut pasukan maupun digunakan untuk SAR,”kata Kasau.

Menurutnya, hal itu tentunya harus didukung dengan sarana dan prasarana diantaranya adalah mess, rumah sakit, tempat-tempat dan instalasi yang mungkin di rahasiakan, sehingga terkait dengan aset akan menjadi perhatian.

“Terkait dengan perkembangan pembangunan infrastruktur seperti toll laut, pengembangan bandara dengan metode atau system one stop service/one stop leaving sehingga membutuhkan aset yang luas,”ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Kasau menjelaskan, harus menyikapi dengan jalan terbaik dengan tidak mengabaikan kepentingan pertahanan negara, akan tetapi juga tetap memperhatikan kepentingan pembangunan nasional khususnya pembagunan di bidang ekonomi.

“Sehingga harus tetap ada yang tetap dipertahankan seperti Air Weapon Range (AWR), karena AWR tidak mungkin dirambah oleh pengembangan bandara, tanpa kalau memang bandara itu berhimpitan dengan TNI AU harus dapat diselesaikan apakah dengan tukar guling aset, apakah itu memang harus menyentuh wilayah angkatan udara,”pungkasnya.

Kasau: Investigasi Kecelakaan F-16 Masih Berlangsung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengunjungi Lanud Roesmin Nurjadin untuk melihat secara langsung investigasi pasca kecelakaan pesawat F-16 Fighting Falcon tail nomor TS-1603 kemarin dan menerima laporan sementara hasil investigasi, Rabu (15/3).

Dalam keterangan tertulis yang dikirim Dispen TNI AU kepada Tribunnews.com, Kasau melihat langsung kondisi pesawat F-16 TS-1603 pasca mengalami kecelakaan dan menerima penjelasan dari tim investigasi yang dipimpin Kepala Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja Angkatan Udara (Kadislambangjaau) Marsma TNI Chairil Anwar.

Kasau juga menerima laporan mulai dari kondisi cuaca, kondidsi pesawat sebelum penerbangan, kesehatan penerbang, hingga peristiwa kecelakaan itu terjadi.

Dari hasil sementara investigasi, pada saat pesawat landing terjadi malfunction pada system break pesawat, sehingga pesawat tergelincir keluar landasan pacu, namun kedua penerbang selamat tidak mengalami luka maupun cedera.

Pada kesempatan tersebut Kasau memberikan pengarahan kepada para penerbang Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 16 serta para pendukung penerbangan.

Dalam penekannya Kasau mengatakan, saat ini sudah masuk era keterbukaan, harus dibangun komunikasi yang baik, para penerbang muda harus berani menyampaikan permasalahan, ide-ide yang kreatif dan menyampaikan apa adanya.

Para penerbang harus berani menyampaikan permasalahan pribadi atau satuanya kepada komandan.

Mabesau akan mendukung segala kesiapan dan kekurangan yang ada di skadron udara maupun lanud, sehingga para penerbang harus fokus dan idealis pada tugas serta tidak ada rasa kekhawatiran selama melaksanakan misi terbang.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia