Hacker Curi Data 850 Tentara dan Pegawai Sipil Singapura
Selasa, 7 Maret 2017Kabar24.com, SINGAPURA – Peretas atau hacker berhasil mempermalukan Singapura dan mencuri sejumlah data pribadi tentara Negeri Singa itu.
Penyerang dunia maya mencuri data pribadi dasar dari sekitar 850 tentara dan pegawai Singapura dalam usaha meretas rahasia pejabat, kata Kementerian Pertahanan, Selasa (28/2/2017).
Kementerian itu mendapati pembobolan pada bulan ini dalam sistem I-net mereka, yang membolehkan jalur Internet menggunakan komputer pusat di wilayah kementerian pertahanan dan angkatan bersenjata Singapura, demikian pernyataan kementerian pertahanan.
Tidak ada informasi rahasia militer tersimpan dalam I-net, lanjut pihak Kemhan Singapura. “Serangan terhadap I-net tampak direncanakan dengan baik,” lanjutnya.
“Tujuan utamanya kemungkinan mendapatkan jalan ke sejumlah rahasia negara, namun berhasil dicegah oleh pemisahan I-net dari sistem internal kami,” tambahnya.
Data yang dicuri di antaranya adalah nomor telepon, tanggal lahir dan nomor kartu tanda penduduk. Kementerian pertahanan meminta Dinas Keamanan Dunia Maya dan Dinas Teknologi Pemerintah untuk menyelidiki sistem pemerintahan yang lain, namun sejauh ini tidak ada pembobolan lain yang terdeteksi.
Tahun lalu, Singapura memulai proyek pemisahan komputer kerja para pegawai negeri mereka dari internet sebagai bentuk pertahanan terhadap serangan dunia maya.
Bahkan sebelum itu, beberapa kementerian, termasuk kementerian pertahanan dan urusan luar negeri, menggunakan sistem jaringan terpisah untuk melakukan pekerjaan mereka.
Sumber : Antara/Reuters
Peretas Serang Data Kemhan Singapura
SINGAPURA – Peretas dilaporkan Kementerian Pertahanan Singapura pada Selasa (28/2) mencuri data personal sekitar 850 anggota militer dan pegawai saat mereka hendak memasuki data rahasia di kementerian pertahanan.
“Upaya peretasan terdeteksi pada bulan ini dalam sistem I-net yang memungkinkan jalur internet menggunakan komputer pusat di kementerian pertahanan dan Angkatan Bersenjata Singapura,” demikian pernyataan kementerian Pertahanan Singapura. “Untungnya tak ada informasi militer rahasia tersimpan di I-net,” imbuh mereka.
Adapun data yang berhasil dicuri hanya berupa nomor telepon, tanggal kelahiran, serta nomor KTP dari anggota militer dan pegawai kementerian pertahanan saja.
Atas pembobolan data informasi tersebut, pihak Kementerian Pertahanan Singapura telah meminta Dinas Keamanan Siber dan Dinas Teknologi milik pemerintah untuk memeriksa apakah kementerian lainnya juga ada yang dibobol informasinya oleh peretas. Ternyata hasilnya negatif karena sejak tahun lalu Singapura telah menerapkan sistem koneksi terpisah bagi semua komputer yang dipergunakan para pegawai negerinya dari sistem internet untuk mengantisipasi serangan dari peretas.
Sumber: http://www.koran-jakarta.com/