TRANSLATE

Kontrak Produksi Ditandatangani

Senin, 27 Februari 2017

JAKARTA – Kementrian Pertahanan (Kemhan) melakukan penandatanganan kontrak produksi Roket R-Han 122B Tahap I Tahun Anggaran (TA) 2017. Kontrak ditandatangani oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) Sutrimo dengan Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso dan disaksikan oleh Menhan Ryamizard Riyacudu.

“Kita harus mulai dari bawah dulu, kalau kita ujug-ujug seperti negara maju, hampir tidak mungkinlah. Jadi dari awal ini kita terus berkembang,” kata Menhan Ryamizard lewat keterangannya, Jumat (17/2).

Hal itu disampaikan Ryamizard menanggapi apa kelebihan Roket R-Han 122B yang sudah ditandatangani kontraknya. ”Jadi nanti sama, kita mau buat kapal selam dulu, baru pesawat tempur, itu memang dari awal dulu,” ujar Ryamizard.

Ia menambahkan, untuk pembuatannya nanti akan sinergi dari Kementrian BUMN dengan industri pertahanan dalam negeri.”Biar bisa mandiri,” ucap Ryamizard.

Seperti diketahui, pengembangan roket R-Han 122B merupakan kerjasama tim Konsorsium Roket Nasional dengan Balitbang Kemhan yang memiliki tujuan menghentikan ketergantungan terhadap produk asing. Roket R-Han 122B akan digunakan sebagai alutsista prajurit TNI untuk mensubtitusi persenjataan yang selama ini diperoleh dari luar negeri.

Sebelum penandatangan kontrak, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu lebih dulu menerima penyerahan 15 Produk First Article (FA) Program Pengembangan Teknologi Industri Pertahanan (Bangtekindhan) Tahun 2016. Penyerahan dilakukan oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) Sutrimo dengan cara simbolik dengan memberikan Miniatur FA Swamp Boat produk dari PT Mega Perkasa Engginering.

Selanjutnya, ke -15 Produk FA tersebut siap diproduksi oleh industri pertahanan dalam negeri dan telah lulus uji coba oleh pengguna serta mendapatkan sertifikasi yang dikeluarkan oleh Pusat Kelaikan Badan Saran Pertahanan Kemhan. Produk-produk Bangtekindhan Tahun 2016 itu didukung dengan total anggaran Rp 86 Milyar dan telah memenuhi tuntutan Operational Requirement (Opsreq) TNI serta siap untuk diproduksi secara massal.

Sementara produk yang diserahkan terdiri dari lima produk Matra Darat, enam produk Matra Laut dan empat produk Matra Udara. Produk itu diantaranya FA Swamp Boat, FA Kapal Selam Tanpa Awak, FA Target Drone, FA Bateray Pesawat C-130, FA Baterai Tank BMP-3F, FA WCP/WPU Pesawat Hawk 209.

Ada juga FA Simulator Meriam 57 mm, FA Mesin Hitung Mortir 81 mm, dan FA Senjata Serbu Bawah Air 5,6 mm.

 

Sumber: http://www.koran-jakarta.com/




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia