Menhan: Badan Siber Nasional Akan Diperkuat 50 Ahli IT
Jumat, 6 Januari 2017TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, saat ini tengah disiapkan ahli-ahli IT untuk membantu Badan Siber Nasional (BSN).
“Kami sudah sekolahkan 50 orang pendidikan S2 (magister). Itu para ahli IT,” ujar Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2016).
Ia mengatakan, para ahli IT tersebut saat ini tengah menempuh pendidikan di berbagai institusi di dalam dan luar negeri.
Mereka juga akan diberikan materi mengenai bela negara.
“Kami latih mereka Bela Negara selama enam bulan. Bayangkan karena dia akan pegang rahasia negara,” kata dia.
Ke depan, lanjut Ryamizard, kuantitas sumber daya ahli IT akan ditingkatkan.
“Kami akan latih 50 lagi, jadi 100 orang,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan KeamananWiranto mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pembentukan BSN dengan tujuan memproteksi kegiatan siber secara nasional.
Menurut dia, pemerintah membutuhkan satu lembaga yang akan memayungi seluruh kegiatan siber nasional untuk menekan maraknya penyebaran berita hoax, meningkatkan pertahanan keamanan, dan menertibkan perdagangan elektronik.
Pembentukan BSN rencananya akan direalisasikan pada Januari 2017.
BSN akan mengkoordinasikan badan cyber deffence yang ada di Kementerian Pertahanan, cyber intelligence di Badan Intelijen Negara (BIN), dan cyber security di Kepolisian RI (Polri).
Menhan Siapkan `Jagoan` IT untuk Badan Siber Nasional
“Kita sudah sekolahkan 50 orang ahli IT yang hebat-hebat,” kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2017).
Selain menyekolahkan 50 orang ahli IT yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, Kemenhan juga memberikan pelatihan bela negara selama enam bulan kepada puluhan ahli IT itu. Pelatihan bela negara dinilai penting, karena jagoan IT itu akan memegang rahasia negara.
“Jadi bela negaranya kuat,” ujar Ryamizard.
Tak berhenti sampai di sana, Kemenhan akan menyekolahkan 50 orang ahli IT lagi untuk mengisi posisi di Badan Siber Nasional. “Jadi 100 orang ini yang hebat-hebat yang bisa menyumbangkan informasi ke Badan Siber Nasional,” katanya.
Ryamizard menjamin, pekerjaan yang dilakukan Badan Siber Nasional tak akan bertabrakan dengn lembaga dan kementerian lain. Kata dia, Badan Siber Nasional bertugas megkoordinasikan beragam divisi siber yang ada di setiap kementerian dan lembaga.
“Pasti kerja sama, tugasnya mengkoordinasikan,” ujarnya.
Pemerintah akan mengebut pembentukan Badan Siber Nasional yang telah disetujui Presiden Joko Widodo. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menilai pembentukan Badan Siber Nasional harus diselesaikan bulan ini.
“Bukan tahun ini, kalau perlu bulan ini sudah selesai. Sudah ada wadahnya,” kata Wiranto.
Wiranto menjelaskan, Badan Siber Nasional akan memproteksi aktivitas siber yang dilakukan di Indonesia. Wiranto mencontohkan pengawasan terhadap penyebaran berita palsu atau hoax.
Menhan Latih 100 Ahli IT untuk Cyber Pertahanan
Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, saat ini Kementerian Pertahanan (Kemhan) sudah memiliki sekitar 50 ahli Informasi Teknologi (IT) untuk Cyber Pertahanan.
Tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah. Nantinya, kata Ryamizard,Cyber Pertahanan akan berkoordinasi dengan Badan Siber Nasional.
“Kita sudah sekolahkan 50 orang S2 itu ahli ITyang hebat-hebat. Kita akan latih 50 lagi, jadi 100 orang ini yang hebat-hebat ini bisa menyumbangkan informasi ke Badan Cyber Nasional,” ungkap Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis 5 Januari 2017.
Menurut Ryamizard, para ahli IT tersebut juga dilatih bela negara selama enam bulan. Tujuannya, agar mereka benar-benar bisa memegang rahasia negara.
Cyber Pertahanan dan Badan Cyber Nasional, kata Ryamizard, nantinya akan bekerja sama dengan pihak terkait. Termasuk agar dapat menangkal berita-berita hoax atau palsu yang beredar.
“Kita kan Kemhan punya Cyber Pertahanan tentang pertahanan negara, tentang ancamancyber dari luar. Dulu kita bisa tahu saja tapi tak bisa serang, nah sekarang kita bisa serang,” papar dia.
“Pasti kerja samalah, Badan Siber Nasional mengkoordinasi ya seperti Polhukam lah. Kan tak saling mencampuri, yang itu Menteri Pertahanan, itu dalam negeri, itu luar negeri. Nanti kan ‘eh menteri kamu begini ya’, ‘kamu begitu ya’. Akan dikoordinasikan, cyber-nya tetap masing-masing, tetap profesional,” Ryamizard menambahkan.
Terkait tempat pelatihan ahli IT, Ryamizard menyebutkan sudah memiliki tempat sendiri dan sangat baik. Namun dia enggan menyebutkan tempat tersebut.
“Pelatihan di tempat Badan Cyber kita. Itu paling bagus, yang kita punya ini paling bagus,” Ryamizard menandaskan.