TRANSLATE

Banyak Ancaman Terhadap NKRI

Selasa, 20 Desember 2016

PADANG, HALUAN — Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu mengatakan, saat ini Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dihadapkan dengan berbagai persoalan dan ancaman, baik secara fisik maupun non fisik yang berkembang dengan sifat multidimensi. Seperti narkoba, korupsi, ekstremisme, radikalisme dan terorisme. Termasuk ancaman dari segi ideologi politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Karena itu, untuk mengantisipasinya, bela negara ini juga harus bersifat multidimensi. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam aksi bela negara, misalnya saja seperti melawan aksi pencurian ikan diperairan Indonesia, serta mendirikan UMKM dan berwiraswasta untuk pertumbuhan ekonomi, melawan ancaman kemiskinan dan ketertinggalan. “Bisa juga seperti yang dilakukan guru dan dokter diperbatasan, untuk membantu masyarakat dalam bidang pendidikan dan medis,” ujarnya usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Bela Negara ke 68 di Lapangan Imam Bonjol Padang, Senin (19/12).

Sementara itu Walikota Padang H. Mahyeldi Ansyarullah Dt Marajo berharap pelaksanaan HBN yang dipe­ringati setiap 19 Desember, akan membangunkan semangat putra-putri Minang dalam memper­tahankan NKRI. Termasuk me­lanjutkan semangat pejuang sebelumnya.  “Mudah-mudahan semangat ini kita warisi kepada generasi muda mendatang,” tegas Mah­yeldi usai peringatan HBN.

Ia menyebutkan, semangat rela berkorban demi bangsa mesti terus dipupuk. Apalagi jelang 100 tahun kemerdekaan RI, Indonesia meraih bonus demografi. Karena itu perhatian kepada pemuda saat ini mesti dilipatgandakan.

“Dengan bonus demografi tersebut nantinya akan melihat­kan bahwa Indonesia adalah bang­sa yang besar, berkualitas, dan bisa duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan bangsa lain,” tukasnya.

Dalam upacara tersebut juga diserahkan penghargaan bela negara kepada sejumlah pihak sesuai dengan bidang yang digelutinya di antaranya yakni Titiek Puspa dan Elly Kasim untuk bidang seni. Selain itu juga diberikan kepada Dt Bandaro Mudo, Dy Minsang Jalius, Dt Juang/Zainir, Kol Inf (Purn) Amir Syarifuddin, N Ben Yuza dan Muslim Kasim.

Sementara itu, rangkaian acara peringatan hari Bela Negara yang dipusatkan di Padang di­mulai sejak 14 Desember 2016 dengan pembentukan kader Bela Negara. Pada 17 Desember 2016 malam, digelar malam kesenian sekaligus nonton bareng final sepak bola piala AFF antara Indonesia vs Thailand.

Lomba marathon 10 K Bela Negara digelar di Padang pada Minggu, 18 Desember 2016 di­ikuti sekitar lima ribuan peserta. Selain itu, juga digelar karnaval Bela Negara yang diikuti kompo­nen bangsa.

Menhan Ryamizard: Bela Negara Harus Bersifat Multidimensi

Liputan6.com, Padang – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menjadi inspektur upacara pada puncak peringatan Hari Bela Negara yang dipusatkan di Lapangan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin.

Hari Bela Negara yang jatuh setiap tanggal 19 Desember tersebut, pada 2016 bertema ‘Indonesia tanah air tercinta, kan kubela sepanjang masa.’

Dalam puncak peringatan Hari Bela Negara kali ini, Menteri Pertahanan menjadi inspektur upacara yang diikuti oleh berbagai kalangan, pelajar, masyarakat sipil, aparat pemerintah, TNI dan Polri.

Dalam kesempatan tersebut Menteri Pertahanan membacakan amanat Presiden Joko Widodo. Dalam amanat tersebut disampaikan ancaman yang berkembang saat ini bersifat multidimensi dan dapat muncul dari ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Dikutip dari Antara, dari masalah multidimensi tersebut lahirlah berbagai ancaman nasional seperti korupsi, narkoba, ekstremisme, radikalisme dan terorisme. Oleh karena itu bela negara juga bersifat multidimensi.

Bela negara yang kita miliki juga harus bersifat multidimensi,” kata Menteri Pertahanan membacakan sambutan Presiden.

Sementara itu meski sempat diguyur hujan rintik-rintik dan mendung menggelayuti Lapangan Imam Bonjol, upacara Peringatan Hari Bela Negara berlangsung dengan tertib.

Dalam upacara tersebut juga diserahkan penghargaan bela negara kepada sejumlah pihak sesuai dengan bidang yang digelutinya di antaranya Titiek Puspa dan Elly Kasim untuk bidang seni.

Selain itu juga diberikan kepada Dt Bandaro Mudo, Dy Minsang Jalius, Dt Juang/Zainir, Kol Inf (Purn) Amir Syarifuddin, N Ben Yuza dan Muslim Kasim.

Sementara itu, rangkaian acara peringatan hari Bela Negara yang dipusatkan di Padang dimulai sejak 14 Desember 2016 dengan pembentukan kader Bela Negara. Pada 17 Desember 2016 malam, digelar malam kesenian sekaligus nonton bareng final sepak bola piala AFF antara Indonesia vs Thailand.

Lomba marathon 10 K Bela Negara digelar di Padang pada Minggu, 18 Desember 2016 diikuti sekitar lima ribuan peserta. Selain itu, juga digelar karnaval Bela Negara yang diikuti komponen bangsa.

Menhan Beri Penghargaan Bela Negara kepada 3 Datuk Ketua Adat Minangkabau

Padang – Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu, memberi penghargaan bela negara kepada delapan orang. Dari delapan orang, tiga orang yang diberi penghargaan merupakan datuk atau ketua adat Minangkabau.

Datuk yang diberi penghargaan adalah Datuk Bandaro Mudo, Datuk Minsang Jalius, dan Datuk Juang/Zainir. Selain Datuk, seniman Titiek Puspa dan Elly Kasim, Kol Inf. (Pur) Amir Syarifuddin, Drs. N Ben Yuza, dan mantan wakil gubernur Sumbar Muslimin Kasim juga diberi penghargaan Bela Negara.

Pemberian penghargaan dilakukan setelah upacara bela negara di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat. Menhan mengalungkan medali penghargaan kepada setiap peraih penghargaan.

“Itu yang berjasa, termasuk Titiek Puspa membuat lagu banyak, lagu bela negara,” kata Ryamizard kepada wartawan, di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Senin (19/12/2016).

Perayaan hari upacara bela negara dilaksanakan dengan meriah. Peringatan ini dilakukan untuk mengingatkan masyarakat supaya melakukan bela negara.

“Bela Negara ini penting sekali, karena siapa lagi yang akan bela negara selain kita sendiri,” ujar Ryamizard.

Upacara ini adalah perayaan puncak rangkaian peringatan Bela Negara yang telah dilaksanakan dari tanggal 14 Desember 2016, di Padang. Acara ini juga diramaikan pertunjukan tari kolosal dilakukan oleh pelajar Kota Padang.

Pertunjukan mengambil tema peristiwa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Agustus 1948. Peristiwa tersebut dijadikan sebagai Hari Bela Negara.

Selain itu, terdapat atraksi terjun payung dari setiap kesatuan TNI. Dua penerjun terakhir membawa bendera bela negara, dan merah putih.

Meski diguyur hujan, acara semakin meriah saat diselenggarakan pentas musik. Titiek Puspa, Elly Kasim, dan Vidi Aldiano menghibur tamu yang datang.

Sumber: detik




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia