TRANSLATE

Blaarrr…. Marinir yang “Stupid Crazy” Pamer Senjata, Keren!

Kamis, 15 Desember 2016

JawaPos.com – Dentum meriam howitzer 105 milimeter menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Bumi Marinir, Karang Pilang, Surabaya. Dia didampingi Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) RM Trusono saat memeriksa dan memberikan pengarahan di depan prajurit Marinir.

Ryamizard tiba di Bumi Marinir pada pukul 15.00. Sebelum menuju lapangan, dia bersama rombongan beristirahat di ruang transit sambil menunggu gerimis reda. Setelah 30 menit beristirahat, Ryamizard keluar dan menuju barisan prajurit.

Dia menggunakan mobil golf untuk mengelilingi pasukan. Ryamizard menyaksikan beragam alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik Marinir yang berjajar di sepanjang jalan tersebut.

Ada tank amfibi, perahu amfibi, meriam, serta beberapa jenis senjata lain. Sesekali pensiunan bintang empat TNI-AD itu turun dan melihat langsung senjata yang dipegang prajurit Marinir. Ya, aksi tank amfibi milik Marinir TNI AL itu pernah membuat geger dunia saat peringatan HUT TNI ke-70 di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Senin 5 Oktober 2015 silam.

Saat itu tank amfibi yang kemudikan prajurit TNI loncat dari dari dermaga ke laut. Semua orang yang menyaksikan aksi tersebut begitu terpukau. Bahkan media asing pun ada yang menyebut Marinir Indonesia adalah prajurit yang stupid crazy. Maksudnya, nekat dan gila!

Ryamizard yang lahir Palembang pada 1950 itu memang cukup mengenal senjata. Maklum, dia prajurit tulen. Karirnya di bidang militer berakhir pada 2005 sebagai kepala staf TNI-AD. Di awal menjabat sebagai menteri pertahanan, yakni Desember 2014, dia dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Marinir.

Karena itu, momen kemarin merupakan kesempatan bagi dia untuk dekat dengan pasukan Marinir. Ryamizard juga menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan prajurit yang ditemuinya di lapangan.

Selesai menginspeksi pasukan dan alutsista, Ryamizard menuju podium. Dia menyampaikan beberapa pesan. Dia meminta Marinir mampu berbaur dengan prajurit TNI lainnya. Baik dari lingkungan TNI-AU maupun TNI-AD. “Semua memiliki tanggung jawab yang sama, yakni menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.

Ryamizard juga menegaskan, tantangan Marinir ke depan sangat beragam. Ketangguhan dalam menjunjung profesionalitas TNI menjadi pertaruhan. Karena itu, pria yang pernah menjabat panglima Kodam V/Brawijaya itu meminta prajurit Marinir memaksimalkan peran. “Pertahanan sebuah negara harus dijaga,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan bahwa peran masyarakat sangat penting. Militer tidak boleh melupakan peran masyarakat. Hubungan antara TNI dan masyarakat harus dijaga. Jangan sampai muncul gejolak yang bisa menggoyahkan stabilitas keamanan nasional.

Kedatangan Ryamizard itu merupakan bagian dari kunjungan kerjanya di beberapa lembaga. Dia ingin menyambangi kompleks dan pos militer di Indonesia. Itu dia lakukan untuk memberikan motivasi serta menumbuhkan semangat nasionalisme di benak prajurit.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia