TRANSLATE

Menhan Ryamizard Diajak Foto Bareng PNS Usai Upacara

Rabu, 14 Desember 2016

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usai menghadiri Upacara Peringatan HUT Korpri ke-45, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016) pagi, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacududidatangi sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Para PNS tersebut menghampiri Menhan lantaran ingin berfoto bersama dengan sang menteri.

Para pengawal pun tidak melarang PNS yang hendak mengabadikan momen bersama orang nomor satu di Kementerian Pertahanan itu.

Ryamizard juga tidak melarang para PNS yang ingin berfoto dengannya, ia hanya duduk sambil sesekali tersenyum.

Mimik wajahnya yang khas tersebut diabadikan oleh kamera masing-masing PNS yang bergantian mengabadikan momen.

Saat berfoto, ia turut didampingi Direktur Jenderal Kekuatan Pertahana Kementerian Pertahanan (Dirjen Kuathan Kemhan) Mayjen TNI Bambang Hartawan dan Laksamana Madya TNI Widodo.

Para awak media yang hendak melakukan wawancara dengannya pun harus bersabar lantaran PNS yang memiliki niat berfoto dengannya cukup banyak.

Kumpulan PNS berseragam batik khas Korpri itu pun tampak semangat dan senang saat berada di dekat sang menteri.

Meskipun sang menteri tersebut sudah tidak muda lagi, namun sosoknya tetap karismatik.

Menhan: Nggak ada indikasi makar, kecuali ada titipan kelompok lain

Merdeka.com – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa aksi bela islam jilid 3 yang akan digelar pada 2 Desember mendatang tidak berindikasi makar.

Menurutnya, aksi tersebut murni kegiatan ibadah bersama dengan niat yang suci. Menhan berharap tidak ada orang-orang berhati kotor dan akan memprovokasi aksi damai tersebut.

“Kita begini, tujuan zikir kan memuji Tuhan harus dengan pikiran dan mulut yang suci. Tapi kalau pikiran lain mulut lain itu udah beda, mudah-mudahan semua sama-sama berpikiran jernih,” ungkapnya di Monas, Selasa (29/11).

Meskipun massa yang akan datang diperkirakan ratusan ribu sampai jutaan, Ryamizard tetap yakin tidak akan terjadi makar. “Nggak ada indikasi makar, masa mau zikir makar. Insya Allah nggak ada,” tegasnya.

Ryamizard mengungkapkan bahwa ketahanan nasional saat ini sudah sangat kuat, berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya.

Menurutnya, dulu kondisi di dalam negeri masih sering terpengaruh oleh luar namun saat ini Indonesia sudah tidak gampang terpengaruh lagi. Banyak kader-kader di seluruh Indonesia yang masing-masing sudah siap membela dan menjaga negara.

“Ibarat orang kalau sakit nggak kuat segala macam, ya kalau kita lemah orang bisa masuk,” tuturnya.

Ryamizard juga menyatakan bahwa saat ini sudah banyak ormas islam yang sudah membuat MoU dengan Kementerian Pertahanan dan bertekad untuk sama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Banyak yang MOU dengan kita, kita jagalah.

“Cari solusi bagaimana yang terbaik tapi tetap harus dengan hati bersih jangan ada titipan. Kalau ada titipan dari kelompok tertentu, urusannya jadi lain,” tegasnya.

Ryamizard mengimbau agar peserta aksi bisa saling mengingatkan untuk menjaga ketertiban dan mengantisipasi adanya penyusup karena aksi yang dilakukan banyak masa rawan penyusup yang akan membuat onar.

Sebagai langkah pencegahan aksi ini akan disusupi oleh ISIS, Menhan berencana untuk mengunjungi Filipina Selatan dan menjamin tidak akan ada ISIS yang mengacau di Indonesia.

“Gini ya saya tahu ada gerakan tapi dari awal sudah saya ingatkan, saya bilang pasti akan ke Philipina Selatan. Intelijen saya kan tahu, kalau ada bela negara dia nggak akan berkembang. Biarin aja, yang penting nggak merusak. Selama dia nggak macam-macam. Susah untuk kita menjamin ISIS tidak ikut dalam aksi lagi, ibarat punya anak kita bilang jangan nakal dia tetap aja nakal. Tapi kalau dia provokator kita hukum seberat-beratnya,” pungkasnya.

Menhan Sebut Data Intelejen Sebut Nggak Ada Indikasi Makar

TRIBUNJAMBI.COM – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavianmenjelaskan potensi makar dalam Aksi Bela Islam III pada 2 Desember mendatang.

Namun Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudumenyampaikan pandangan yang berbeda.

Menhan mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya indikasi makar dalam aksi yang rencananya digelar pada 2 Desember itu.

Hal tersebut, kata Ryamizard, berdasar pada data intelijen yang diperoleh oleh pihaknya.

“Itu beberapa hari lalu memang beliau sudah sampaikan (ada makar). Tapi kita punya data intelijen, data intelijen pertahanan yang cukup valid, nggak ada indikasi (makar),” ujar Ryamizard usai menghadiri Upacara HUT Korpri ke-45, di Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).

Baca: Ada Tiga Jenis Makar, Maksud Kapolri yang Mana?
Kendati begitu, ia menghormati dugaan Kapolri.

Menurutnya, mantan Kepala BNPT itu mungkin memiliki data yang bisa menggiringnya pada pemikiran adanya dugaan makar dan  hal tersebut ia anggap wajar.

“Pak Kapolri mungkin ada indikasi, ini kan indikasi ya, indikasi kan itu boleh-boleh aja,” jelas Ryamizard.

Lebih lanjut, ia pun menjadikan munculnya isu tersebut sebagai momen untuk lebih memperketat pertahanan dan keamanan negara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Tapi dengan itu, kita bersiap menjaga kemungkinan yang tidak-tidak,” kata Ryamizard.

Ryamizard menegaskan dirinya tidak ingin Indonesia menjadi cibiran lantaran situasi yang selalu memanas.

“Kita sudah sepakat kok, jadi jangan sampai bangsa ini jadi cemoohan orang, kok ribut mulu sih,” tegas Ryamizard.

Jenderal TNI Purnawirawan tersebut mengimbau pada seluruh masyarakat agar menunjukan pada dunia bahwa Indonesia cinta damai.

Ia juga meminta masyarakat membuktikan kekuatan slogan ‘Damai itu Indah’.

“Kita tunjukan kalau kita damai, percuma aja ada tulisan ‘Damai itu Indah’, tapi kita nggak benar,” pungkas Ryamizard.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia