TRANSLATE

Drone Ciptaan Ongen Pesanan Kemhan dalam Pengerjaan

Jumat, 5 Februari 2016

Drone Ciptaan Ongen Pesanan Kemhan dalam Pengerjaan

JAKARTA -Di balik sikapnya yang kerap mengkritik pemerintah, Yulian Paonganan alias Ongen ternyata memiliki rasa nasionalisme tinggi. Bukti kecintaannya terhadap NKRI, ditunjukkan meski drone ciptaannya dilirik negara asing, Ongen memilih memberikan karyanya untuk bangsa Indonesia.

“Banyak negara luar ingin membayarnya lebih mahal, tapi dia (Ongen) memilih drone tersebut dijual untuk kepentingan Kementerian Pertahanan (Kemhan),” ujar salah satu staf Y Paonganan, Adhitya Ananta, Rabu (3/2/2016).

Dia menuturkan, sejauh ini sudah ada tiga drone pesanan Kementerian Pertahanan yang tengah dikerjakan di Workshopnya, Bandung, Jawa Barat.

“Pesanan Kemenhan sebanyak tiga unit sedang dalam proses pengerjaan di Bandung. Rencananya 2 unit untuk perbatasan dan 1 unit untuk pengawasan ZEE Natuna,”ungkapnya.

Dia menerangkan dua type drone yang dipesan Kemhan, yaitu untuk perbatasan memiliki benteng sayap 4,2 m dan untuk ZEE Natuna 6,4 m. Drone itu akan membawa payload kamera thermal video untuk surveillance. Kemudian, kamera medium format 80MP dan kamera multispektral untuk pemetaan.

“Kecanggihan lain dari Drone Ongen adalah mampu take off dan landing di darat serta di air,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, kemampuan terbang drone ciptaan Ongen kata Adit bisa mencapai 800 km dengan lama terbang (endurance) 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (autonomous system). “Drone ini juga sudah dapat sertifikat uji litbang TNI AL dan sertifkat TKDN 28,01% dari Kemenperin,”pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Yulius Paonganan alias Ongen ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh petugas Subdit Cyber Crime Dittipideksus Bareskrim Polri karena mem-posting foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama artis Nikita Mirzani dan membubuhkan tagar dengan kata-kata tidak terpuji.

Sumber : http://news.okezone.com

.
3 Drone Karya Ongen Pesanan Kemhan Sedang dalam Pengerjaan

[JAKARTA] Sebanyak tiga drone rancangan Yulian Paonganan yang merupakan pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah dikerjakan di Workshop di Bandung, Jawa Barat.

Hal ini tetap dilakukan meski Ongen panggilan Yulian tengah berada di penjara Bareskrim terkait tuduhan pelanggaran UU ITE dan pornografi yang diajukan Polisi.

Salah satu Staf Yulian Paonganan, Adhitya Ananta mengatakan Kemenhan memesan drone atau PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak) sebanyak 3 unit. “Pesanan Kemenhan sebanyak 3 unit sedang dalam proses pengerjaan di Bandung. Rencananya 2 unit untuk perbatasan dan 1 unit untuk pengawasan ZEE Natuna,” kata Adhitya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/2).

Adit biasa disapa mengatakan ada dua type spek drone yang dipesan oleh Kemhan, pertama kata dia untuk perbatasan memiliki benteng sayap 4,2 mtr dan untuk ZEE Natuna 6.4 mtr. Drone itu akan membawa payload kamera thermal video untuk surveillance. Kemudian, kamera medium format 80MP dan kamera multispektral untuk pemetaan.

“Kecanggihan lain dari drone Ongen adalah mampu take off dan landing di darat maupun di air,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, kemampuan terbang Drone ciptaan Ongen kata Adit bisa mencapai 800km dengan lama terbang (endurance) mencapai 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (autonomous system).

“Drone ini juga sudah dapat sertifikat uji litbang TNI AL dan sertifkat TKDN 28.01% dari Kemenperin,” tegasnya.

Diketahui Ongen telah melakukan riset untuk membuat Drone dengan nama OS-Wifanusa ini selama hampir 1,5 tahun. IMI melakukan riset pembutan flying boat ini dan telah membuat prototipe skala 1:3 yang berhasil terbang sempurna, dan sekarang memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.

Sebelumnya, Kadis Litbangal Laksma TNI Ir Fedhy E Wiyana beserta tim uji dari Mabes TNI AL dan Mabes TNI, menilai ujo coba OS-Wifanusa berlangsung sukses. “Kita patut berbangga atas karya anak bangsa ini, pesawat jenis ini sangat cocok dengan kondisi wilayah NKRI yang di dominasi lautan, semoga ke depan bisa dikembangkan untuk digunakan dalam menunjang berbagai aktivitas maritim, baik sipil maupun militer,” kata Fedhy.

Sumber : http://sp.beritasatu.com

.
Tiga Drone Karya Ongen Pesanan Kemhan dalam Pengerjaan

Jakarta, GATRAnews – Tiga pesawat tanpa awak (drone) rancangan Yulianus Paonganan alias Ongen yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemhan), sedang dalam tahap pembuatan di workshop PT Trimitra Wisesa Abad, di Bandung. “Pesanan Kemhan sebanyak tiga unit, sedang dalam proses pengerjaan di Bandung,” kata Adhitya Ananta, salah seorang Staf Ongen, di Jakarta, Selasa (2/2).

Tiga drone merek OS-WIFANUSA tersebut, dua di antaranya untuk digunakan di perbatasan negara tetangga. Sedangkan satunya lagi untuk pengawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Natuna.

Adit, demikian Adhitya Ananta disapa, mengatakan, ada dua tipe drone pesanan Kemhan, yakni untuk perbatasan memiliki benteng sayap 4,2 meter dan untuk ZEE Natuna 6,4 meter yang akan membawa payload kamera thermal video untuk surveillance.

Kemudian, kamera medium format 80MP dan kamera multispektral untuk pemetaan. “Kecanggihan lain dari drone Ongen adalah mampu take off dan landing di darat maupun di air,” kata Adit.

Drone ciptaan Ongen bisa mencapai 800 kilometer dengan lama terbang (endurance) mencapai 8 sampai 10 jam menggunakan sistem kendali jarak jauh (autonomous system). “Drone ini juga sudah dapat sertifikat uji Litbang TNI AL dan sertifkat TKDN 28,01% dari Kemenperin,” kata Adit.

Ongen telah melakukan riset pembuatan drone OS-WIFANUSA hampir 1,5 tahun, termasuk riset pembutan flying boat dan telah membuat prototipe skala 1:3 yang berhasil terbang sempurna yang saat ini memasuki proses pembuatan skala 1:1 yang nantinya bisa diawaki 4 orang.

Sebelumnya, Kadis Litbangal Laksamana TNI Fedhy E Wiyana bersama tim uji dari Mabes TNI AL dan Mabes TNI menilai uji coba OS-WIFANUSA berlangsung sukses. Keberhasilan ini merupakan kebanggaan atas karya anak bangsa.

“Pesawat jenis ini sangat cocok dengan kondisi wilayah NKRI yang di dominasi lautan. Semoga ke depan bisa dikembangkan untuk digunakan dalam menunjang berbagai aktivitas maritim, baik sipil maupun militer,” ujar Fedhy.

Pengguna media sosial (Medsos) sempat menyampaikan pujian terhadap drone karya Ongen yang dipesan Kemhan. Bahkan, tagar #DroneOngenKeren menjadi trending topic Indonesia.

Beberapa pengguna twitter menyayangkan penahanan Ongen atas dugaan pelanggaran UU ITE dan UU Pornografi terkait dengan ide besarnya soal drone. Pemilik @sholehachmad36 menuliskan, “Anak bangsa yg punya keahlian & di akui #DroneOngenKeren dibui.manusia penjilat kaya penjol dan boni malah dikasih jabatan.#DroneOngenKeren.

Bahkan, pemilik akun lainnya menulis “Gua curiga ditangkapnya Ongen adalah atas perintas AS, supaya temuan Drone nya tdk berkembang dan mati” #DroneOngenKeren.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia