Indonesia dan Australia Perbarui Kerjasama Pertahanan
Jumat, 8 Januari 2016SYDNEY – Empat menteri dari Indonesia dan Australia melakukan pertemuan di Sydney, Senin (21/12/2015) untuk memperbarui aturan kerjasama pertahanan kedua negara. Australia memuji hubungan dengan Indonesia terbentuk sangat baik.
Empat menteri yang melakukan pertemuan hari ini adalah Menteri Luar Negeri Australia; Julie Bishop, Menteri Pertahanan Australia; Marise Payne, Menteri Luar Negeri Indonesia; Retno Marsudi dan Menteri Pertahanan Indonesia; Ryamizard Ryacudu.
Payne menunjukkan, bahwa pertemuan telah mencapai kesepakatan untuk memperbaharui pengaturan kerjasama pertahanan. ”Saya pikir kita akan dapat memberikan update penuh pada diskusi tersebut di agenda pagi ini,” katanya dalam pertemuan itu, seperti dikutip Sky News.
Menhan Australia itu juga mencatat kesepakatan tentang latihan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana yang akan datang. Sedangkan Menlu Bishop mengatakan, hubungan kedua negara terbentuk sangat baik.
Menurutnya, sejak Agustus lalu telah ada sekitar 15 kunjungan menteri antara kedua negara. ”Ini tentu sebuah platform yang luar biasa, di mana kami terus membangun hubungan bilateral kita,” katanya.
Bishop mengaku telah melakukan pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi sebanyak enam kali pada tahun ini. Selain itu, mereka juga kerap berkirim pesan tertulis. ”Saya percaya bahwa kita akan memiliki pertemuan yang sangat bermanfaat dan produktif,” ujar Bishop.
Sumber : http://international.sindonews.com
.
Australia-Indonesia Gelar Pertemuan Empat Menteri
Australia dan Indonesia menggelar pertemuan empat meteri di Sydney, Senin (21/12/2015) membahas peningkatan kerjasama regional dan internasinal termasuk kerjasama pertahanan kedua negara.
Pertemuan dihadiri Menlu Julie Bishop dan mitranya Menlu Retno Marsudi, serta Menhan Marise Payne dan mitranya Menhan Ryamizard Ryacudu .
Menlu Bishop mengatakan, isu-isu regional dan global menjadi agenda diskusi dalam pertemuan ini.
“Belum lama ini kedua pemimpin kita bertemu di Jakarta dan Perdana Menteri Turnbull menyatakan senang dengan sambutan hangat dan informal yang diterimanya,” ujar Menlu Bishop.
Selain membicarakan masalah perdagangan dan investasi, pertemuan empat menteri juga membahas isu keamanan nasional dan tantangan timbul akibat ektrimisme.
“Kami sepakat bahwa tantangan ini bisa diatasi lebih baik jika kita bekerja sama secara komprehensif dan saling bermanfaat bagi kepentingan kita masing-masing,” jelasnya.
Sehari sebelumnya Jaksa Agung George Brandis berkunjung ke Indonesia menghadiri kegiatan Indonesia-Australia Ministerial Council on Law and Security.
Dalam pernyataannya Senator Brandis menggambarkan Indonesia sebagai mitra penting dalam kerjasama memberantas terorisme, keamanan siber serta kejahatan internasional.
Sumber : http://www.jpnn.com
.
Menlu dan Menhan RI-Australia akan Bahas Manusia Perahu Sampai Teror
Sydney – Indonesia dan Australia akan mengadakan 2+2 meeting yang mempertemukan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara. Sejumlah isu akan dibahas dalam forum ini.
“Besok kita akan melakukan 2+2 meeting dengan Australia. Ada sejumlah hal yang akan dibahas,” ujar Menlu Retno Marsudi kepada wartawan di Hotel Sofitel Sydney Wentworth, Sydney, Minggu (20/12/2015).
Pertemuan akan dilakukan pada Senin (21/12) besok. Selain Retno dan Menhan Ryamizard Ryacudu dari pihak Indonesia, dari kubu Australia akan hadir Menlu Julie Bishop dan juga Menhan Marise Ann Payne.
Isu-isu yang akan dibahas dalam pertemuan itu antara lain mengenai di bidang Polhukam yakni counter terrorism/foreign fighters, maritime security, dan people smuggling atau yang kerap dikenal dengan istilah ‘manusia perahu’. Di sektor ekonomi, akan dibahas mengenai perdagangan, investasi dan kerjasama maritim. Kerjasama antar kawasan juga akan dirembug di antaranya mengenai ASEAN dan IORA.
Isu seputar terorisme menjadi salah satu penekanan dalam pertemuan besok. Untuk itu, Kepala BNPT Saud Usman Nasution juga direncanakan akan hadir dan juga untuk meneken kerjasama antiteror dengan pihak Australia.
“Pak Saud akan menandatangani MoU combating international terorism dengan Australia. Mengenai persoalan global juga akan kita bahas di antaranya mengenai situasi di Timur Tengah,” kata Retno.
Retno mengatakan 2+2 meeting antara Indonesia dengan Australia ini merupakan kali ketiga. Pertemuan terakhir dilakukan pada 3 April 2013.
“Merujuk pada rentang waktu dengan pertemuan terakhir, maka pertemuan 2+2 meeting ini sangat diperlukan untuk dilakukan sekarang, mengingat bagaimana dinamika kawasan selama rentang waktu tersebut,” ujar Retno.
“Sebelum pertemuan 2+2 saya akan bertemu Menlu Australia dan Pak Ryamizard bertemu Menhan Australia. Ada waktu pertemuan tiga jam. Saya rasa cukuplah untuk membahas sejumlah isu,” sambung mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda ini.
Di tengah pekan ini, Retno dan Ryamizard juga sudah melakukan 2+2 meeting dengan Menlu dan Menhan Jepang. Kerjasama militer dan juga sikap kedua negara mengenai Laut China Selatan dibahas dalam pertemuan tersebut.
Sumber : detik