Mentan Gandeng KPK Hingga TNI Kawal Kontrak Pengadaan Rp 34,6 T
Rabu, 6 Januari 2016Jakarta -Hari pertama kerja di 2016 ini, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman langsung tancap gas untuk mempercepat pelaksanaan program-program ?pertanian. Pagi ini, sejumlah kontrak pengadaan barang dan jasa dengan total nilai Rp 34,6 triliun telah ditandatangani oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Dalam acara Penandatanganan Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa 2016 yang berlangsung di Aula Gedung D Kementerian Pertanian pada pukul 08.45 hingga 09.30 WIB pagi ini, turut hadir perwakilan dari Kejaksaan, Kepolisian, KPK, hingga TNI menyaksikan penandatanganan kontrak.
“Kami undang Kepolisian, Kejaksaan, KPK, TNI supaya kawal bersama. Kita perlu sinergi,” kata Amran dalam sambutannya di Kementan, Jakarta, Selasa ?(4/1/2015).
Amran mengaku sengaja mengundang perwakilan dari lembaga penegak hukum dan TNI untuk mengawal penggunaan anggaran di Kementan. Alokasi anggaran untuk Kementan dalam APBN di era pemerintahan Jokowi-JK ini naik hingga 100% dibanding era pemerintahan sebelumnya dan harus dikebut pencairannya, karena itu perlu pengawasan bersama agar tidak muncul kasus hukum di kemudian hari.
Untuk makin memperketat pengawasan, sudah ada 4 orang dari Kepolisian dan Kejaksaan yang berkantor di Kementan.
“Sekarang ini ada 4 orang dari Kepolisian dan Kejaksaan berkantor di sini, mengawal semua kegiatan karena anggaran naik 100% dan butuh akselerasi,” tutur Amran.
Dengan percepatan yang dilakukan dengan cermat karena pengawasan bersama, Amran berharap realisasi anggaran Kementan pada 2016 ini bisa di atas 90%.?
“Targetnya tahun ini realisasi anggaran bisa di atas 90%,” tutupnya.
Sumber : http://finance.detik.com
.
Zeni TNI AD Dapat Proyek Percetakan Sawah Rp1,7 Triliun
VIVA.co.id – Kementerian Pertanian menandatangani kontrak pengadaan barang dan jasa senilai puluhan triliun rupiah. Salah satunya adalah pengadaan pupuk.
“Hari pertama (kerja) tahun 2016, kami melelang (barang dan jasa) senilai Rp34,6 triliun,” kata Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin 4 Januari 2016.
Amran mengatakan penandatangan kontrak pengadaan barang dan jasa dipimpinnya dan dihadiri oleh lebih dari tiga ratus mitra pihak ketiga mitra kementeriannya, seperti Pupuk Indonesia Holding Company, Zeni Kodam, dan PT Pertani.
Dikatakannya, pengadaan pupuk menelan dana yang paling besar, yaitu senilai Rp30,06 triliun.
“Sisanya, Rp4,6 triliun untuk pengadaan alat mesin pertanian (alsintan) dan seterusnya. Itu total di luar (pengadaan) pupuk,” kata dia.
Berikut ini adalah rincian pengadaan barang dan jasa di Kementerian Pertanian pada 2016.
1. Pupuk bersubsidi dengan PT Pupuk Indonesia Holding Company senilai Rp30,06 triliun.
2. Percetakan sawah dengan Zeni Kodam senilai Rp1,54 trilun dan dengan Zeni TNI AD senilai Rp1,76 triliun.
3. Benih bersubsidi dengan PT Pertani senilai Rp404,45 miliar dan PT Sang Hyang Seri senilai Rp404,45 miliar.
4. Alsintan permanen dengan 6 perusahaan sebanyak 11 kontrak senilai Rp360 miliar
5. Alsintan pasca panen padi dengan Kubota senilai Rp8,32 miliar.
6. Asuransi pertanian dengan PT Jasindo senilai Rp114 miliar.
7. Fasilitas keamanan kantor dan lingkungan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian senilai Rp723,73 juta dengan PT SIMS Services
8. Pemeliharaan gedung Direktorat Jenderal Hortikultura senilai Rp637,58 juta dengan Pt Tataruang Dinamika
9. Obat, vitamin, mineral sapi donor dan calon donor, mineral untuk resipien, dan clon bibit dengan CV Karya Inayah Selaras senilai Rp308,6 juta.
10. Hijauan pakan ternak dengan Kelompok Ternak Sukabumi senilai Rp180 juta.