Menhan Ryamizard Dapat Gelar Penyimbang Marga Natar Agung
Rabu, 6 Januari 2016BUMIAGUNG – Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu mendapat gelar dari kampungnya di Kabupaten Waykanan, Lampung, Sabtu (2/1).
Ryamizard yang merupakan putera Kampung Mesir Bahuga, Waykanan itu diberi gelar Penyimbang Marga Natar Agung. Gelar itu disematkan kepadanya berdasarkan keputusan seluruh penyimbang tiyuh.
Pemberian gelar Penyimbang Marga Natar Agung itu dilakukan di kediaman Raja Puting Marga, Penyimbang Marga Buay Bahuga, Cristov Aria di Kampung Bumi Agung.
Sejumlah pejabat Kabupaten Waykanan turut hadir dalam prosesi penyematan gelar bagi Ryamizard Ryacudu. Diantaranya tampak Bupati Waykanan Albar Hasan Tanjung beserta jajaran pemkab Waykanan.
Menhan Ryamizard Ryacudu menyatakan, prosesi gelar adat yang diterimanya kemarin sekaligus ajang silaturahmi keluarga besar di Waykanan. “Silaturahmi itu, banyak sekali manfaatnya bagi kita. Selain dapat mempererat hubungan kekerabatan, menambah kerukunan antar sesama, juga dapat memanjangkan umur dan menambah rezeki,” katanya, seperti dikutip dari Radar Lampung, Minggu (3/1).
Dia menjelaskan, dengan silaturahmi yang baik, maka Kabupaten Waykanan bisa semakin aman. Dan jika suasana aman maka pembangunan semakin cepat terlaksana. “Dan investor akan banyak yang masuk menanamkan modalnya di Waykanan,” tegas kakak mantan Wakil Gubernur Syamsurya Ryacudu itu.
Sementara Cristov Aria Gelar Raja Putting Burung Kumbang menyatakan, kedatangan Ryamizard ke Bumi Agung adalah bentuk keperdulian terhadap kampung halaman. Dia menjelaskan, sebelum dipercaya menjadi Menhan, Ryamizard memang kerap pulang ke Waykanan.
“Atas nama seluruh masyarakat Waykanan khususnya Bahuga, kami berikan apresiasi yang tinggi atas keperdulian beliau pada Waykanan ini. Semakin sering pulang kampung, maka akan semakin tahu kondisi Kabupaten Waykanan. Sehingga bisa dibawa ke pemerintah pusat,” katanya.
Menurut Cristov, warga Waykanan berharap melalui Ryamizard, Waykanan bisa mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. “Semoga Waykanan dapat mengejar ketertinggalan dari kabupaten dan kota lainnya di Indonesia. Karena memang walau lahir di Sumatera Selatan, beliau adalah asli putera Waykanan. Tepatnya kampung Mesir,” ucap tokoh masyarakat yang biasa disapa Akang Putting ini.
Sumber : http://www.jpnn.com