Jokowi Bakal Hadiri Peringatan Hari Bela Negara
Jumat, 18 Desember 2015JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir dalam peringatan Hari Bela Negara yang digelar di Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu, 19 Desember 2015.
Sekjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Letjen TNI Ediwan Prabowo mengatakan, peringatan Hari Bela Negara ini dirayakan setiap tahun sebagai wujud dari penghayatan semangat juang dan cinta Tanah Air.
Menurut Ediwan, peserta upacara merupakan masyarakat dari berbagai lapisan, lingkungan permukiman seperti karang taruna dan ormas.
Selain itu, ada pula peserta dari kalangan pendidikan yang meliputi, siswa SD, SMP, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), kalangan swasta, dan TNI.
“Pada upacara nanti, Jokowi akan hadir. Selain di Jakarta, peringatan juga akan dirayakan di daerah-daerah seperti Depok, Tangerang, dan sebagainya,” ujarnya di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (17/12/2015).
Berbeda dengan peringatan tahun-pada tahun sebelumnya, kata dia, pada peringatan kali ini seluruh kader pembina bela negara akan ikut serta mengikuti upacara.
“Secara umum tidak ada bedanya. Hanya yang membedakan, peringatan kali ini kita menunjukkan adanya kader yang sudah dididik program bela negara,” katanya.
Ediwan menyebutkan, ada lima sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yakni cinta kepada Tanah Air, rela berkorban untuk nusa dan bangsa, yakin akan kebenaran ideologi Pancasila, sadar berbangsa dan bernegara, serta memiliki kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.
Terkait dengan persembahan lagu dari para musisi rock yang tergabung dalam Indonesia Kita (I.Ki) terhadap program bela negara, Ediwan mengaku, Kemhan sangat mengapresiasi peran para seniman dalam menjabarkan visi dan misi program bela negara.
“Kami sangat terharu mendapat sambutan sangat luar biasa. Ini merupakan dukungan moril dari para seniman musik rock dan para musisi senior. Mereka memiliki semangat yang sama bagaimana nilai-nilai bela negara tumbuh di Tanah Air kita,” ucapnya.
Kemhan melihat sudah saatnya program bela negara menjadi ikon dalam pertahanan negara, khususnya dalam rangka revolusi mental. Menurut Ediwan, agar gaung bela negara semakin dikenal masyarakat pihaknya terus melakukan sosialisasi melalui berbagai media, seminar, dan kunjungan.
“Ini terobosan yang baik dengan budaya musik, kita coba dengan budaya wayang, teater. Lagu berjudul ‘Indonesia Kita’ adalah lagu bertema bela negara dan diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk lebih cinta kepada Tanah Air,” paparnya.
Musisi Rock Renny Djajoesman menuturkan, persembahan lagu yang dibuat oleh para rocker ini merupakan wujud rasa cinta terhadap bangsa dan negara.
“Kami ingin menyukseskan program bela negara. Lagu ini akan dirilis dan dinyanyikan pada peringatan Hari Bela Negara nanti,” ujarnya.
Renny mengaku, lirik lagu ‘Indonesia Kita’ ini merupakan hasil karya Jelly Tobing yang dibuat bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November.
Selanjutnya, lagu-lagu bertemakan cinta Tanah Air tersebut terus berkembang hingga menjadi sebuah album mini.
Saat ini sudah 70 musisi rock, pop, jazz yang bergabung dalam pembuatan album Indonesia Kita. Mereka antara lain Ivanka (Slank), Edi Darome (Elpamas), Ita Purnamasari, Bangkit Sanjaya, Damon Koeswoyo, Mel Shandy, dan Dewa Budjana.
“Saya merasa terhormat bisa menciptakan lagu untuk Indonesia Kita,” ucap Jelly Tobing.
Sumber : http://nasional.sindonews.com/read
.
Jelang Hari Bela Negara, Kemhan Gandeng Musisi Rock
Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Pertahanan tengah mempersiapkan peringatan hari bela negara yang jatuh Sabtu (19/12) mendatang. Jelang perayaan itu, Kemhan mempublikasikan kerja sama mereka dengan sejumlah musisi rock.
Sekretaris Jenderal Kemhan, Letnan Jenderal Ediwan Prabowo, mengatakan kerja sama tersebut berkaitan dengan pembuatan theme song yang akan mengiringi program bela negara.
“Lagu itu akan diperdengarkan untuk pertama kali pada hari negara nanti,” ujarnya kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (17/12).
Lagu andalan pada program bela negara itu berjudul Indonesia Kita. Musisi senior Jelly Tobing dan Renny Djayusman merupakan pencipta lagu tersebut.
Ediwan menuturkan, kolaborasi Kemhan dan sejumlah musisi rock ini telah digagasan sejak tahun lalu. Ia berkata, Kemhan tidak menduga akan mendapatkan dukungan besar dari kalangan musisi.
“Kami terharu karena mendapatkan dukungan moril yang tinggi. Selain respon yang mempertanyakan program bela negara, ternyata ada yang mendukung, yaitu para musisi senior,” tuturnya.
Ediwan mengatakan, sejumlah musisi yang bergabung dalam perkumpulan Indonesia Kita itu memiliki semangat menumbuhkan bela negara yang serupa dengan kementeriannya.
“Nilai-nilai itu mereka pahami dan mereka wujudkan melalui lirik lagu membakar semangat,” ucapnya.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Renny mengatakan, ia dan para koleganya memiliki kerinduan untuk melakukan sesuatu bagi negara. Rasa itu pun mereka salurkan pada sebuah album mini yang salah satu lagunya berjudul Indonesia Kita itu.
“Album ini akan menjadi cenderamata bagi peserta upacara peringatan hari bela negara,” katanya.
Pagi tadi, Ediwan mengecek gladi bersih upcara hari bela negara yang rencananya akan berlangsung di Monumen Nasional, Jakarta. Ia berkata, hari itu Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menjadi inspektur upacara.
.
Kemhan: Bela Negara Wujud Implementasi Gerakan Revolusi Mental
Jakarta – Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah meluncurkan program bela negara beberapa bulan lalu. Sebanyak 4.500 peserta dari 45 kabupaten dan kota mengikuti pelatihan bela negara tahap awal. Ditargetkan dalam 10 tahun kedepan, ada 10 juta warga Indonesia yang mengikuti program tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan, Letjen Ediwan Prabowo, mengemukakan, program bela negara adalah implementasi atau tindak-lanjut atas gerakan revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program itu mulai dilakukan tahun ini.
“Ini program prioritas revolusi mental yaitu bela negara. Gagasan ini sudah ditetapkan Presiden Jokowi tahun lalu,” kata Ediwan di Jakarta, Kamis (17/12).
Ia menjelaskan, ada empat nilai utama yang ditanamkan dalam program bela negara. Pertama, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. Kedua, untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegera terhadap masyarakat. Ketiga, untuk meningkatkan dan membangkitkan kembali semangat ideologi Pancasila dalam masyarakat. Keempat, menumbuhkan partisipasi dan pengorbanan terhadap negara.
“Program ini akan diikuti mulai pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) hingga orang dewasa. Materi pendidikan disesuaikan tingkat umur,” tambahnya.
Sumber : Suara Pembaruan