TRANSLATE

Menhan Ryamizard Kunjungi Industri Pertahanan Tiongkok

Rabu, 16 Desember 2015

Beijing, HanTer – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi beberapa industri pertahanan Tiongkok, Rabu (14/10), serangkaian kunjungannya ke Tiongkok untuk mempererat hubungan serta kerja sama Indonesia dan Tiongkok, terutama dalam bidang pertahanan.

Menhan Ryamizard melakukan kunjungan ke industri pertahanan China North Industries Corporation (Norinco), yang memproduksi peralatan militer dan pertahanan berteknologi tinggi, serta China National Aero-Technology Import and Export Corporation (CATIC).

Indonesia dan Tiongkok telah menjalin kerja sama pertahanan sejak dibangunnya Forum Konsultasi Bilateral Bidang Pertahanan pada 2007, sebagai bagian dari Deklarasi Kemitraan Strategis yang disepakati kedua negara pada 25 April 2005. Kedua negara kemudian sepakat untuk menjadi mitra strategis komprehensif pada Oktober 2013.

Terkait industri pertahanan, Indonesia dan Tiongkok telah menandatangani nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dengan The State Administration of Science, Technology and Industry for National Defence of The People`s Republic of China (SASTIND) pada 22 Maret 2011.

Nota kesepahaman kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dan Tiongkok mencakup pengadaan peralatan militer di bidang-bidang tertentu yang disepakati berdasarkan mekanisme G to G.

Selain itu disepakati pula alih teknologi peralatan militer tertentu, antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, up-grade dan pelatihan.

Usai mengunjungi industri pertahanan Tiongkok, Menhan Ryamizard mengadakan kunjungan kehormatan kepada Wakil Ketua Komite Militer Pusat Tiongkok (CMC) Fan Changlong dan Menteri Pertahanan Tiongkok Chang Wanquan pada Kamis (15/8).

Menhan Ryamizard juga dijadwalkan mengadakan kunjungan ke Markas Pasukan Khusus Kepolisian Tiongkok.

Selain itu Menhan RI juga akan hadir pada China-ASEAN Defence Minister’s Informal Meeting pada 15-16 Oktober dan Xiangshan Forum keenam pada 16-18 Oktober 2015.

.
Menhan Ryamizard Kunjungi Industri Pertahanan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi beberapa industri pertahanan Cina pada Rabu (14/10) pagi, serangkaian kunjungannya ke negeri Tirai Bambu tersebut untuk mempererat hubungan serta kerja sama Indonesia dan Cina, terutama dalam bidang pertahanan.

Menhan Ryamizard melakukan kunjungan ke industri pertahanan China North Industries Corporation (Norinco), yang memproduksi peralatan militer dan pertahanan berteknologi tinggi, serta China National Aero-Technology Import and Export Corporation (CATIC).

Indonesia dan Cina telah menjalin kerja sama pertahanan sejak dibangunnya Forum Konsultasi Bilateral Bidang Pertahanan pada 2007, sebagai bagian dari Deklarasi Kemitraan Strategis yang disepakati kedua negara pada 25 April 2005. Kedua negara kemudian sepakat untuk menjadi mitra strategis komprehensif pada Oktober 2013.

Terkait industri pertahanan, Indonesia dan Cina telah menandatangani nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan RI dengan The State Administration of Science, Technology and Industry for National Defence of The People’s Republic of China (SASTIND) pada 22 Maret 2011.

Nota kesepahaman kerja sama industri pertahanan antara Indonesia dan Cina mencakup pengadaan peralatan militer di bidang-bidang tertentu yang disepakati berdasarkan mekanisme G to G. Selain itu disepakati pula alih teknologi peralatan militer tertentu, antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, up grade dan pelatihan.

Usai mengunjungi industri pertahanan Cina, Ryamizard mengadakan kunjungan kehormatan kepada Wakil Ketua Komite Militer Pusat Cina (CMC) Fan Changlong dan Menteri Pertahanan Cina Chang Wanquan pada Kamis (15/8).

Menhan Ryamizard juga dijadwalkan mengadakan kunjungan ke Markas Pasukan Khusus Kepolisian Cina. Selain itu Menhan RI juga akan hadir pada China-ASEAN Defence Minister’s Informal Meeting pada 15-16 Oktober dan Xiangshan Forum keenam pada 16-18 Oktober 2015.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia