TRANSLATE

Dubes Rusia angkat topi untuk para pilot TNI

Rabu, 7 Oktober 2015

Dubes Rusia angkat topi untuk para pilot TNI

Jakarta (ANTARA News) – Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Y. Galuzin mengagumi kemampuan pilot TNI Angkatan Udara saat menerbangkan jet tempur Su-27 dan Su-30 pada demonstrasi HUT ke-70 TNI.

“Saya sangat bangga melihat kehebatan performa dari para pilot saat melakukan teknik pengeboman yang sangat baik dengan jet tempur itu,” ujar Mikhail di Jakarta, kemarin.

Galuzin juga terkesan pada tank amfibi BMP-3F dalam acara demonstrasi di Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten, itu.

Pada acara itu TNI unjuk kekuatan tiga matra di Dermaga Indah Kiat dengan mengerahkan pasukan, kendaraan tempur, pesawat tempur dan kapal perang.

Dua pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara, Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 melakukan pertempuran udara jarak dekat atau “dogfigtht” dalam demonstrasi udara pada Peringatan HUT Ke-70 TNI itu.

Dalam skenario demonstrasi, dua pesawat tempur buatan Rusia itu melakukan pertempuran udara dengan pesawat musuh (pesawat F-16). Para penerbang Sukhoi dapat mengambil alih kendali pertempuran yang akhirnya pesawat musuh berbalik terancam setelah pesawat Sukhoi melakukan manuver “High G Barrel”, berputar ke atas dengan gaya G yang besar berpindah cepat ke belakang musuh.

.
Dubes Rusia Terkesan dengan Demonstrasi Alutsista Saat HUT TNI

JAKARTA, KOMPAS.com — Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Mikhail Y Galuzin merasa terkesan dengan demonstrasi kemampuan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dalam kegiatan perayaan HUT ke-70 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berlangsung di Cilegon, Banten, Senin (5/10/2015).

“Saya sangat terkesan dengan penampilan mereka pada kemampuan dan kapabilitas militer Indonesia. Demonstrasi dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara sangat mengesankan,” ujar Mikhail dalam konferensi pers di kediamannya di Jakarta, Selasa (6/10/2015), seperti dikutip Antara.

Dia menjelaskan, hal yang paling membuatnya terkesan ialah terlibatnya sejumlah alutsista buatan Rusia dalam acara demonstrasi yang berlangsung di Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten, tersebut.

Penampilan alutsista dari Rusia seperti jet tempur Su-27 dan Su-30 buatan Sukhoi serta kendaraan angkut pasukan (APC) berkemampuan amfibi BMP-3F membuat Mikhail merasa bangga.

“Sangat bangga melihat performa yang hebat pada alutsista tersebut melalui keterampilan pilot maupun pengemudinya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mikhail juga merasa senang dengan hubungan kedua negara yang bisa terjalin dari hal tersebut. Dia berpendapat, hal itu menguntungkan kedua belah pihak, baik Rusia maupun Indonesia.

Sebelumnya, TNI melakukan unjuk kekuatan tiga matra dalam memperingati HUT ke-70, dengan mengerahkan pasukan, kendaraan tempur, pesawat tempur, dan kapal perang.

HUT ke-70 TNI tahun 2015 yang bertema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian” ini merupakan momen yang penting dan membanggakan bagi lembaga pertahanan negara tersebut.

.
Sukhoi ‘Tembak’ Pesawat Musuh di HUT ke-70 TNI

Liputan6.com, Cilegon – TNI bertekad tidak akan main-main dengan pihak musuh yang mencoba menerobos kedaulatan teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal ini terlihat dalam simulasi hari ini, yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-70 TNI di Pelabuhan Indah Kyat, Kota Cilegon, Banten.

“HUT TNI sebelumnya hanya flypass saja, kapal lewat lalu kemudian pesawat lewat. Kalau sekarang ini, ada operasi udara dan operasi laut. Artinya, kita punya peran untuk pertempuran di udara, dalam bentuk operasi lawan udara maupun operasi serangan udara,” kata Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Angkatan Udara I, Marsekal Muda TNI Agus Dwi Putranto, Senin (5/10/2015).

Dalam simulasi hari ini, pesawat Sukhoi akan memperlihatkan kelihaiannya mengusir pesawat musuh. Tidak lupa pesawat kebanggaan Indonesia tersebut akan menembakkan rudalnya ke sasaran tembak.

“Diawali dengan, seolah-olah pesawat kita yaitu pesawat Sukhoi dikejar oleh pesawat musuh, setelah itu pesawat Sukhoinya dengan taktik penghindaran dan kemudian posisinya sudah dibelakang, baru menembak pesawat musuh,” terang Agus.

Skenarionya, setelah TNI AU berhasil menghancurkan pesawat musuh dan menguasai teritorial udara, TNI AL dan TNI AD bahu membahu mengusir musuh yang mengancam kedaulatan NKRI.

TNI AL dengan kekuatan kapal perangnya akan menembaki sasaran musuh. Sedangkan TNI AD akan mengambil peran dengan kendaraan pelontar rudalnya. Sehingga dalam simulasi ini akan terlihat kesatuan dan kerjasama yang baik antara 3 matra, yakni TNI AU, TNI AL, dan TNI AD dalam menjaga kedaulatan negara dari serangan musuh.

“Setelah kondisi pertempuran di udara sudah ditangan kita dan mengancurkan pesawat musuh, dilanjutkan dengan operasi serangan udara terhadap sasaran kapal asing yang ada di laut. Ada pesawat T50, F16, Sukhoi juga akan bertempur di situ,” papar Agus. Dia melanjutkan, Angkatan Laut juga nantinya akan menembak sasaran yakni kapal asing.




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia