TRANSLATE

Menhan Tinjau Alutsista TNI di Natuna

Selasa, 6 Oktober 2015

batampos – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berkunjung ke Natuna, Selasa (15/9), untuk pertama kalinya. Menhan menggunakan pesawat boeing milik TNI, sekitar pukul 13.45 WIB dibandara Lanud Ranai, disambut Bupati Natuna Ilyas Sabli dengan dikalungi bunga dan disambut tari repak sirih.

Kedatangan Menhan ke Natuna, ditengah kepungan kabut asap di Bandara Ranai. Beruntung asap pekat sudah berkurang, pesawat bisa didaratkan. Berbeda sehari sebelumnya, dua penerbangan terpaksa dibatalkan.

Setibanya di bandara Lanud Ranai Menhan yang didampingi Dirjen strahan mayjen TNI Yoedhi Swastanto langsung meninjau kondisi pangkalan Udara TNI AU, Lanal Ranai, Kodim dan kompi C dan Kompi D.

Danlanud Ranai, Letkol pnb M Nurdin mengatakan, kunjungan Menhan ke Natuna untuk melihat kondisi sarana dan prasaran dan alutsista TNI di Natuna.

“Pak Menteri kemari untuk melakukan peninjauan, semoga hasilnya bisa menjadi masukan yang positif,” kata Letkol Pnb M Nurdin Danlanud Ranai.

Menteri Riyamizad yang didampingi Dirjen strahan mayjen TNI Yoedhi Swastanto juga akan meninjau Pulau Sekatung menggunakan heli milik TNI AU.

.
Menteri Pertahanan: Pulau Sekatung Akan Dilengkapi Drone

TRIBUNNEWSBATAM.COM, NATUNA – Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu mengatakan akan memfasilitasi personel penjaga perbatasan di Pulau Sekatung dengan drone (pesawat tanpa awak) untuk monitoring lokasi.

“Kami sudah memantau kekurangan yang ada di Pulau Sekatung, pulau paling depan lagi di Natuna, disana akan kami lengkapi dengan drone,” kata Ryamizad, sebelum bertolak ke Jakarta, Rabu (16/9/2015) siang.

Menurutnya dengan adanya drone, personel TNI yang ada di Pulau terdepan itu bisa memantau lokasi dengan radius hingga 40 kilometer dari pos penjagaan.

“Jadi mereka di sana, mata kita di sini dan di Jakarta. Terkait telekomunkasi yang kurang di Natuna ini, nanti kami segera koordinasi dengan Kemenhub untuk meningkatkan hal itu, tidak cuma di Natuna saja, namun di setiap perbatasan seperti di Kalimantan, Papua dan lain-lainnya, semuanya dilengkapi,” kata Ryamizard.

Ia menjelaskan, di Pulau Sekatung ada 20 orang personel yang terdiri dari TNI AD dan Marinir, saat ini personel yang ada sudah bertugas 6 bulan dengan baik, namun masih dalam keterbatasan seperti kesulitan air bersih.

Prajurit yang bertugas di Sekatung, mereka harus mengambil ke pulau di sebelahnya (Pulau Laut) dan listrik yang solar cellnya banyak rusak. Hal tersebut menurutnya akan dibenahi.

“Dua barak juga akan dibuatkan untuk personel TNI di Pulau Sekatung. Selama ini mereka menggunakan bangunan eks rumah warga sebagai pos penjagaan yang kondisinya sudah kurang baik,” sebut Menhan.

Seperti diketahui, Kemenhan segera akan menambah fasilitas pertahanan di Natuna dan pasukan. Dikabarkan akan ada tambahan 2000 personel TNI yang akan bertugas mengamankan daerah perbatasan NKRI di Laut Cina Selatan ini.

“Pasukan akan ditambah menjadi 3 kompi, juga penambahan anggota Marinir dan sebagainya,” sebut Ryamizard.

.
Pemerintah Gunakan Drone Jaga Keamanan Perbatasan

NATUNA – Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa satu unit drone akan ditempatkan di perbatasan Pulau Sekatung, Kepulauan Riau, yang berbatasan dengan Vietnam dan Thailand. Drone tersebut akan membantu pasukan TNI dalam menjaga pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Nanti, akan kita tempatkan drone di Pulau Sekatung. Ini dilakukan agar prajurit yang berada di Pulau Sekatung bisa melakukan pengawasan dengan jarak sekira 40 kilometer (km) hingga 50 km ke depan. Sehingga, mereka ini betul-betul menjadi mata dan telinga kita di Natuna dan di Jakarta,” kata Menhan usai mengunjungi Pospamtas Pulau Sekatung, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (16/9/2015).

Menhan beserta rombongan dari Kementerian Pertahanan melakukan kunjungan ke Pulau Sekatung dengan menggunakan dua helikopter dari Lanud Ranai, Kabupaten Natuna, dengan jarak tempuh sekira 30 menit.

Dalam kunjungannya itu, Menhan ingin melihat prajurit yang berada di pulau terdepan yang saat ini dijaga oleh 20 orang prajurit dari TNI Angkatan Darat dan Korps Marinir TNI Angkatan Laut.

“Mereka sudah bertugas selama enam bulan. Mereka pun telah menjalankan tugasnya dengan baik,” kata Ryamizard.

Hasil kunjungannya itu, kata dia, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki seperti persediaan air bersih, listrik, dan pembangunan barak bagi prajurit yang bertugas di Pospamtas Pulau Sekatung.

“Masih kekurangan air, sehingga para prajurit terpaksa mengambil air dengan menyeberang ke Pulau Laut yang dihuni oleh masyarakat,” katanya.

Untuk mengatasi persoalan listrik, pihaknya akan memperbaiki sollar cell yang terkadang mengalami kerusakan. Kemhan juga akan membangun dua barak dan aula, termasuk pos penjagaan di pospamtas itu.

Menhan mengakui jaringan komunikasi bagi pengguna telepon seluler masih mengalami kendala karena tidak adanya tower. Kendati demikian, jaringan komunikasi untuk militer tidak ada masalah.

“Saya akan berkoordinasi dengan Menhub Ignasius Jonan agar memperhatikan masalah ini. Perhatian terhadap masalah jaringan komunikasi ini, tak hanya di Natuna saja melainkan di setiap perbatasan, seperti Kalimantan dan Papua,” kata Menhan.

Sumber : http://news.okezone.com/read/2015/09/16/337/1215412




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia