Kemenhan Segera Rekrut Kader Bela Negara
Senin, 5 Oktober 2015REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA–Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia berencana merekrut 100 juta kader bela negara. Kader bela negara itu disiapkan untuk mengantisipasi serangan ideologi dari pihak dalam maupun luar.
Menteri Pertahanan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu mengatakan, kader bela negara disiapkan mengingat permasalahan bangsa yang semakin banyak. Ia mencontohkan mulai dari serangan ideologi yang menjerumus untuk menghancurkan bangsa serta hal-hal yang membuat rasa cinta tanah air para generasi muda luntur.
“Ini sudah mendesak, serangan ideologi datang dari mana saja. Untuk itu kita akan bentuk kader bela negara agar dapat mengantisipasinya,” kata Ryamizard dalam diskusi Masa Depan Indonesia dalam Naungan NKRI yang Berdaulat dan Berkeadilan, Berasaskan Pancasila di Jakarta, Jumat (2/10).
Ryamizad berharap pembentukan kader bela negara ini dapat membangkitkan kembali rasa cinta tanah air para generasi muda bangsa. Ia menekankan pada rasa bela negara masyarakat Indonesia. Menurut dia, bila masyarakat memiliki rasa cinta tanah air dan keinginan untuk membela negara diharapkan menjadi semangat pemersatu persatuan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
“Wajib kita bela negara, siapa lagi yang akan membela negara Indonesia kecuali kita sendiri,” ujar Ryamizard.
Ryamizard berharap dalam 10 tahun ke depan sudah ada 100 juta kader bela negara. Kader-kader bela negara tersebut akan bertugas melakukan pertahanan negara jika sewaktu-waktu negara mendapat ancaman, baik nyata maupun belum nyata.
Menurut dia, negara dengan sistem bela negara yang kuat akan membuat negara itu kuat. “Kita akan mulai didik kader bela negara tahun ini. Sasarannya dari semua kalangan, termasuk pelajar,” katanya.
Ryamizard menegaskan, sumber daya manusia yang siap membela negara merupakan salah satu unsur dalam nilai kekuatan perlawanan bangsa.
Sementara itu, Direktur Bela Negara Kemenhan, Laksamana Pertama TNI M Faisal mengatakan, perekrutan kader bela negara sebanyak 100 juta kader akan dilakukan melalui program ketahanan negara di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pada tahun ini, akan dimulai di 47 kabupaten/kota yang berada di 11 Kodam.
“Masing-masing bupati yang akan memilih para peserta dari seluruh yang ada di Indonesia nantinya,” ujar Faisal.
Faisal juga mengatakan, akan ada 4.500 orang yang ditunjuk sebagai pelatih kader bela negara. Para pelatih itu, lanjut Faisal akan menjalani masa pendidikan selama satu bulan. “19 Oktober nanti merupakan peresmian perekrutan bela negara. Para pelatih ini kita didik sebelum diterjunkan ke lapangan,” katanya.
Faisal menambahkan, untuk usia para pelatih mulai dari umur 18-30 tahun. Setelah sukses, Kemhan akan mulai merekrut dan memberikan materi pendidikan bela negara mulai dari usia dini. “Kita berikan wawasan mengenai pancasila, nilai kebangsaan, agama serta pendidikan lingkungan,” ujar Faisal.
Faisal pun optimistis dengan target 100 juta kader bela negara dapat membuat bangsa Indonesia semakin kuat.
.
Kemhan Siapkan 100 Juta Kader Bela Negara, Begini Penjelasannya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertahanan (Kemhan) Republik Indonesia berencana merekrut 100 juta kader bela negara. Kader bela negara itu disiapkan untuk mengantisipasi serangan ideologi dari pihak dalam maupun luar.
Menteri Pertahanan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu mengatakan, kader bela negara disiapkan mengingat permasalahan bangsa yang semakin banyak. Ia mencontohkan mulai dari serangan ideologi yang menjerumus untuk menghancurkan bangsa serta hal-hal yang membuat rasa cinta tanah air para generasi muda luntur.
“Ini sudah mendesak, serangan ideologi datang dari mana saja. Untuk itu kita akan bentuk kader bela negara agar dapat mengantisipasinya,” kata Ryamizard dalam diskusi Masa Depan Indonesia dalam Naungan NKRI yang Berdaulat dan Berkeadilan, Berasaskan Pancasila di Jakarta, Jumat (2/10).
Ryamizad berharap pembentukan kader bela negara ini dapat membangkitkan kembali rasa cinta tanah air para generasi muda bangsa. Ia menekankan pada rasa bela negara masyarakat Indonesia. Menurut dia, bila masyarakat memiliki rasa cinta tanah air dan keinginan untuk membela negara diharapkan menjadi semangat pemersatu persatuan dan kedaulatan bangsa Indonesia.
“Wajib kita bela negara, siapa lagi yang akan membela negara Indonesia kecuali kita sendiri,” ujar Ryamizard.
Ryamizard berharap dalam 10 tahun ke depan sudah ada 100 juta kader bela negara. Kader-kader bela negara tersebut akan bertugas melakukan pertahanan negara jika sewaktu-waktu negara mendapat ancaman, baik nyata maupun belum nyata.
Menurut dia, negara dengan sistem bela negara yang kuat akan membuat negara itu kuat. “Kita akan mulai didik kader bela negara tahun ini. Sasarannya dari semua kalangan, termasuk pelajar,” katanya.
Ryamizard menegaskan, sumber daya manusia yang siap membela negara merupakan salah satu unsur dalam nilai kekuatan perlawanan bangsa.
Sementara itu, Direktur Bela Negara Kemenhan, Laksamana Pertama TNI M Faisal mengatakan, perekrutan kader bela negara sebanyak 100 juta kader akan dilakukan melalui program ketahanan negara di setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pada tahun ini, akan dimulai di 47 kabupaten/kota yang berada di 11 Kodam.
“Masing-masing bupati yang akan memilih para peserta dari seluruh yang ada di Indonesia nantinya,” ujar Faisal.
Faisal juga mengatakan, akan ada 4.500 orang yang ditunjuk sebagai pelatih kader bela negara. Para pelatih itu, lanjut Faisal akan menjalani masa pendidikan selama satu bulan. “19 Oktober nanti merupakan peresmian perekrutan bela negara. Para pelatih ini kita didik sebelum diterjunkan ke lapangan,” katanya.
Faisal menambahkan, untuk usia para pelatih mulai dari umur 18-30 tahun. Setelah sukses, Kemhan akan mulai merekrut dan memberikan materi pendidikan bela negara mulai dari usia dini. “Kita berikan wawasan mengenai pancasila, nilai kebangsaan, agama serta pendidikan lingkungan,” ujar Faisal.
Faisal pun optimistis dengan target 100 juta kader bela negara dapat membuat bangsa Indonesia semakin kuat.