TRANSLATE

TNI AL Resmi Miliki 14 Lantamal

Senin, 24 Agustus 2015

TNI AL Resmi Miliki 14 Lantamal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Setelah meresmikan pembentukan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XII Pontianak, Kalimantan Barat, dan Lantamal XIII Tarakan, Kalimantan Utara, TNI AL akhirnya meresmikan penambahan Lantamal baru, yakni Lantamal XIV Sorong, Papua Barat. Secara keseluruhan, TNI AL akhirnya memiliki 14 Lantamal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Upacara peresmian Lantamal XIV Sorong dilakukan Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi, di Mako Lantamal XIV Papua Barat, Jumat (21/8). Peresmian itu pun sekaligus menandai peningkatan status Pangkalan TNI AL (Lanal) Sorong dari tipe B menjadi Lantamal XIV Sorong, Papua Barat.

”Ditinjau dari aspek geopolitik dan geostrategi, pengembangan Lantamal XIV Sorong merupakan bentuk komitmen TNI AL dalam mendukung Visi Poros Maritim Dunia,” ujar KSAL dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Jumat (21/8).

Peningkatan status Lanal Sorong menjadi Lantamal XIV Sorong ini melengkapi pelaksanaan Validasi Organisasi yang tertuang pada Peraturan Panglima TNI Nomor 12 tahun 2015 tanggal 9 Juni 2015 Tentang Pengesahan Validasi Organisasi dan Tugas Lantamal XII Pontianak, Lantamal XIII Tarakan, dan Lantamal XIV Sorong.
Selain itu, pembentukan Lantamal XIV Sorong ini juga didasari oleh Peraturan Kasal Nomor 5  tahun 2015 tanggal 30 Juni 2015 tentang Peningkatan Lanal Kelas B Sorong menjadi Lantamal XIV.

Menurut KSAL, salah satu faktor pembentukan Lantamal XIV Sorong adalah wilayah perairan Sorong yang dinilai strategis lantaran berdekatan dengan Alut Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, yang menjadi salah satu alur pelayaran internasional.

Jalur ini dianggap memiliki potensi kerawanan tinggi terhadap kemungkinan terjadinya berbagai gangguan keamanan di laut. Sehingga diperlukan pengawasan yang maksimal, terus menerus dan intensif.

Pun sebagai bentuk komitmen TNI AL dalam mendukung visi Poros Maritim Dunia yang diusung Pemerintahan Jokowi-JK.

KSAL menambahkan, pembentukan Lantamal XIV Sorong juga diharapkan bisa mendukung rencana pemerintah yang akan mengembangkan Pelabuhan Sorong menjadi pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia.

”Atau sebagai bagian dari jalur utama tol laut, yang akan menjadi salah satu pusat distribusi dan perdagangan di wilayah timur,” lanjut Ade.

Tidak hanya itu, gelar kekuatan TNI AL akan diarahkan ke daerah-daerah perbatasan dan rawan konflik.
”Dalam konteks ini, wilayah Papua yang berbatasan langsung dengan Palau, Australia dan Papua Nugini, memerlukan peningkatan kemampuan Pangkalan TNI AL untuk menciptakan keamanan di perairan perbatasan,” ujar KSAL.

.
TNI AL Tingkatkan Penjagaan di Perairan Timur Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, SORONG – Pangkalan TNI AL (Lanal) Sorong Jumat (21/8/2015) resmi dinaikkan statusnya menjadi Pangkalan Utama TNI AL.

Upacara peresmian berlangsung di Mako Lantamal XIV Jalan Bubara no 1 Sorong Kota, Papua Barat.
Bertindak selaku inspektur upacara dalam acara tersebut, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi.

Dalam rilis yang diterima Tribunnews, Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan, peningkatan status Lanal Sorong menjadi Lantamal XIV diharapkan dapat mewujudkan gelar pangkalan TNI Angkatan Laut yang ideal guna meningkatkan dukungan logistik bagi TNI AL di Perairan Wilayah Timur Indonesia.

Ia menambahkan, alasan perubahan status Lanal Sorong menjadi pangkalan utama satu di antaranya karena faktor kebijakan TNI AL yang ingin meningkatkan kewaspadaan di daerah perbatasan dan wilayah rawan konflik.

“Perairan Sorong pun berdekatan dengan keberadaan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, merupakan salah satu alur pelayaran internasional yang memiliki potensi kerawanan tinggi. Perlu pengawasan maksimal, terus menerus dan intensif,” katanya.

.
Amankan Perbatasan, TNI AL Resmikan Lantamal XIV Sorong

JAKARTA – Amankan wilayah perbatasan, status Pangkalan TNI AL (Lanal) Sorong, Papua dinaikkan dari Kelas B menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIV.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi mengatakan, peningkatan kelas ini sesuai dengan Peraturan KSAL Nomor 5 tahun 2015 tertanggal 30 Juni 2015 tentang Peningkatan Pangkalan TNI AL Sorong Menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut XIV.

Dengan meningkatnya status Lanal Sorong, kata Ade, maka pelaksanaan validasi organisasi yang tertuang pada Peraturan Panglima TNI Nomor 12 Tahun 2015 tanggal 9 Juni 2015 tentang Pengesahan Validasi Organisasi dan Tugas Lantamal XII Pontianak, Lantamal XIII Tarakan, dan Lantamal XIV Sorong telah direalisasikan.

“Peningkatan status Lanal Sorong menjadi Lantamal XIV diharapkan dapat mewujudkan gelar pangkalan TNI AL yang ideal guna meningkatkan dukungan logistik dan administrasi bagi unsur-unsur Angkatan Laut yang beroperasi di perairan wilayah Timur Indonesia khususnya di wilayah Provinsi Papua Barat,” ujar Ade dalam keterangan persnya, Jumat (21/8/2015). 

Ade menyebutkan, salah satu faktor yang mendasari perubahan status Lanal Sorong menjadi pangkalan utama adalah konsep gelar pangkalan TNI AL, di mana gelar kekuatan diarahkan di daerah-daerah perbatasan dan rawan konflik. Wilayah Papua yang berbatasan langsung dengan Negara Palau, Australia dan Papua Nugini, sambung Ade, memerlukan peningkatan kemampuan pangkalan TNI AL guna menciptakan keamanan perairan perbatasan.?

?Tidak hanya itu, perairan Sorong juga berdekatan dengan keberadaan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III yang merupakan jalur pelayaran internasional yang memiliki potensi kerawanan tinggi terhadap kemungkinan terjadinya berbagai gangguan keamanan di laut, sehingga perlu pengawasan maksimal secara terus menerus dan intensif.?

?“Ditinjau dari aspek geopolitik dan geostrategi, pengembangan lantamal XIV Sorong merupakan bentuk komitmen TNI AL dalam mendukung visi Poros Maritim Dunia,” lanjut Kasal. ?

?Hal ini penting karena ke depan Pelabuhan Sorong akan dikembangkan menjadi salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia, sebagai bagian dari jalur utama tol laut yang akan menjadi salah satu pusat distribusi logistik dan perdagangan di wilayah timur.?

?Menurut KSAL, berbagai kerawanan yang terjadi di wilayah perairan, bukan hanya diakibatkan oleh tindak pidana di laut, namun juga bisa disebabkan oleh berbagai aktivitas di darat. Upaya pencegahan ini, memerlukan antisipasi dan kewaspadaan yang tinggi, serta koordinasi dan kerja sama yang baik antar aparat keamanan, pemerintah dan masyarakat.

Ade juga mengimbau, kepada seluruh instansi dan aparat keamanan serta semua lapisan masyarakat di Papua Barat khususnya di Kota Sorong, untuk bekerja sama dan saling membantu dalam mewujudkan keamanan, ketentraman serta kedamaian di bumi Papua Barat.?

Kadispenal Laksamana M Zainuddin mengatakan, peningkatan status tersebut tentunya fungsi pangkalan sebagai pendukung administrasi dan logistik unsur KRI, pesawat udara, dan marinir akan meningkat. Adapun jumlah kekuatan yang akan ditempatkan di Lantamal XIV ini sekitar 1.300 personel.

“Peningkatan ini tentunya mempunyai dampak penangkalan bagi pelanggar atau mempunyai nilai strategis di bidang pertahanan,” ujarnya.

Sumber : http://nasional.sindonews.com




Hak Cipta © Kementerian Pertahanan Republik Indonesia